Kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di wilayah hukum Polsekta Medan Kota merupakan kasus yang paling menonjol. Namun, dari data yang diperoleh di Polsekta Medan Kota, sejak Januari 2010 hinggan Maret 2011, kasus curanmor menurun drastis.
Apa kiat yang diterapkan Kapolsekta Medan Kota dalam menekan angka kasus curanmor di wilayah hukumnya? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos Adlansyah Nasution dengan Kapolsekta Medan Kota Kompol Sandy Sinurat, kemarin.
Selama ini, kasus curanmor di wilayah hukum Polsekta Medan Kota cukup menonjol. Apa kira-kira kendala yang dihadapi dalam menekan angka kasus tersebut?
Kendala pasti ada. Jujur saja, Polsekta Medan Kota kekurangan personel untuk melakukan pengamanan di wilayah hukumnya. Jadi, untuk personel yang ditugaskan ke lapangan harus ditarik untuk melakukan Pam (Pengamanan, Red) bila diperlukan. Harapannya, kepada pimpinan untuk memberikan tambahan personel ke Polsek Medan Kota, sehingga program Polsek kuat tidak menjadi kendala.
Menurut Anda, apa yang menyebabkan kasus curanmor semakin meningkat?
Kalau untuk kasus Curanmor, banyak masyarakat yang masih lalai dengan sepeda motornya. Seperti kunci ditinggalnya dan tidak melihat kondisi parkir. Kalau Polisi saja yang diharapkan, tidak bisa. Jadi masyarakatlah yang harus lebih waspada terhadap sepda motornya. Sedangkan untuk atensi Kapoldasu untuk memberantas judi dan narkoba, itu juga sudah agak berkurang di wilayah hukum kita. Dengan kemampuan personel melakukan lidik di lapangan serta informasi dari masyarakat yang diteruskan dengan melakukan penyelidikan yang lebih maksimal.
Lantas, kiat apa yang dilakukan dalam menekan angka kasus curanmor tersebut?
Kita melakukan kordinasi dengan Muspika setempat. Karena, Muspika dan kepolisian sama-sama tugasnya memberi pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, kita juga tidak bisa kerja sendiri untuk menjaga Kamtibmas, harus bersama masyarakat dalam memberikan pelayanan prima.
Pelayanan prima seperti apa yang diberikan?
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk memberikan pelayanan yang prima. Misalnya, terus berbenah diri, baik dalam peningkatan pelayanan dan kenyamanan bagi masyarakat, serta kenyamanan bagi personel yang bertugas.
Seperti apa keseriusan Polri dalam memberi kenyamanan bagi masyarakat?
Keseriusan tersebut diawali dengan renovasi hampir semua ruangan di Polsekta. Misalnya dengan mengecat ruang Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) yang merupakan salah satu ruangan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, ruang penyidik, ruang tahanan, kamar mandi, serta bangunan yang berada di luar bangunan induk Mapolsekta. Untuk penampilan perorangan dilakukan perbaikan serta pengarahan masing-masing personil untuk lebih peduli terhadap penggunaan seragam dan kelengkapan atributnya agar lebih bersih, rapi, baik dan layak. (adl)