26.7 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

May Day, 87 Ribu Buruh di KIM Libur

Diperkirakan 87 ribu buruh yang beraktivitas di 350 pabrik di KIM (Kawasan Industri Medan), akan diliburkan pada perayaan hari buruh sedunia (may day), yang jatuh pada Rabu (1/5) mendatang.

BELAWAN-Libur massal itu guna mengantisipasi terjadinya aksi sweeping massa buruh dari berbagai elemen organisasi buruh seperti SBSI yang akan menggelar demonstrasi besar-besaran.

Staf humas PT KIM (Persero) Amri, Jumat (26/4) kemarin, mengatakan, dari jumlah keseluruhan industri yang beroperasi di Kawasan Industri Medan atau mencapai 350 perusahaan, diperkirakan  rata-rata penyerapan tenaga kerja  mencapai 200 hingga 250 orang buruh untuk setiap pabriknya. Artinya, total buruh yang bekerja di pabrik maupun pergudangan di KIM sekitar 87 ribu orang buruh.

“Memang sebelumnya sudah ada pembahasan soal berhentinya operasional industri, begitupun kita berharap agar ada solusinya, supaya operasional tidak berhenti total. Apabila terjadi, ini jelas akan melumpuhkan aktivitas produksi di KIM, karena sekitar 87 ribu buruh yang ada di sini diliburkan dalam kaitan May Day,” kata, Amri.

Sementara itu, dari ratusan industri beroperasi di KIM, salah satu perusahaan yang meliburkan karyawannya adalah PT Musim Mas. Perusahaan produsen minyak goreng ini menegaskan tetap meliburkan pekerjanya, karena perusahaan pengolah minyak kelapa sawit terbesar di Sumatera Utara ini, tidak mau mengambil resiko apabila massa buruh nantinya melakukan sweeping di pabrik tersebut.

“Dalam rapat pertemuan antar pengusaha dengan pihak kepolisian sudah disepakati may day seluruh buruh diliburkan. Dan tidak ada aktivitas operasional industri, ini akan berlangsung dari tanggal 1 hingga 3 Mei mendatang,” kata Hendra Leo, Humas PT Musim Mas.

Menurut dia, jumlah buruh yang bekerja di 4 pabrik milik PT Musim Mas baik berada di KIM, Pelabuhan Belawan dan Jalan KL Yos Sudarso Tanjung Mulia Kecamatan Medan Deli, sebanyak 1000 orang buruh, dengan rata-rata setiap pabrik mempekerjakan 250 orang buruh. “Jadi ada 1000
buruh kita liburkan, mereka terbagi pada 4 pabrik milik PT Musim Mas,” kata dia.

Leo mengaku, meski operasional pabrik berhenti total, tapi kerugian yang diderita perusahaan tidak terlalu signifikan. Karena 5 hari sebelum 15 hari masa kontrak habis, pihak perusahaan produsen minyak kelapa sawit ini telah mempercepat melakukan pengiriman order bahan
produksi.

“Kerugian ada, tapi tidak terlalu signifikan. Kalau dihitung-hitung diperkirakan kerugian tidak sampai miliaran, paling-paling berkisar Rp500 juta selama 3 hari. Karena order CPO baik ekspor maupun untuk kebutuhan dalam negeri, sudah kita percepat pengirimannya atau 5 hari sebelum tanggal 1 Mei tiba,” ungkapnya.

Tak Rayakan May Day

Di tengah hiruk-pikuknya buruh merayakan May Day, namun berbeda dengan 3.400 buruh TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) Pelabuhan Belawan. Ribuan buruh bongkar muat ini justru menegaskan tidak akan ikut merayakan hari buruh sedunia pada tanggal 1 Mei, yang tinggal lima hari lagi.

Ketua PUK SPTI SPSI Pelabuhan Belawan H Horas Hutahaean kepada Sumut Pos mengatakan, pada perayaan hari buruh, TKBM Pelabuhan Belawan tidak akan ikut merayakan ritual May Day yang berlangsung pada setiap tahunan. Ribuan buruh bongkar muat ini tetap akan melakukan aktivitas kerja seperti biasanya. “Buruh TKBM Pelabuhan Belawan tetap melaksanakan aktivitasnya sesuai giliran kerja, dan kegiatan bongkar muat di pelabuhan diperkirakan tak akan ada gangguan,” katanya.

Menurutnya, buruh bongkar muat pelabuhan tidak sama dengan buruh pabrik. Sebab upah kerja buruh pelabuhan dibayar berdasarkan borongan barang yang dikerjakan. Selain itu, dari segi peraturan kerja, buruh bongkar muat mengacu kepada kesepakatan tiga menteri yakni di antaranya, menteri koperasi dan menteri perhubungan.

“Tidak sama, buruh pelabuhan menerima upah berdasarkan borongan barang yang dikerjakannya, bukan dibayar per bulan. Jadi kalau tak kerja yang tidak dibayar, berbeda dengan buruh pabrik yang mengacu pada UU ketenagakerjaan,” ujar Horas.

Pantauan Sumut Pos di Pelabuhan Belawan, menjelang May Day aktivitas bongkar muat di pelabuhan memang berjalan seperti biasanya. Tidak ada tanda-tanda persiapan dari para buruh bongkar muat ini untuk ikut merayakan hari buruh sedunia.

Salah seorang buruh bongkar muat, SB Panjaitan (37) menyebutkan, buruh pelabuhan tidak ikut merayakan May Day atau bergabung dengan buruh lainnya untuk menggelar aksi demo, karena dinilai justru akan merugikan mereka.”Kalau buruh TKBM demo yang rugi justru kami (buruh) juga, sudah pasti upah kami tak dibayar, belum lagi pemilik barang mengklim karena barang yang borongkan tak selesai dikerjakan,” ungkapnya.

Meski demikian, dia tetap memberikan apresiasi pada para buruh di KIM serta buruh lainnya yang ikut merayakan May Day dengan menggelar aksi demonstrasi. “Walau begitu kita tetap mendukung, semoga apa yang menjadi tuntutan mereka dapat tercapai,” imbuhnya.

Pengsaha Gelar Kegiatan Bermanfaat

Sementara itu, pihak pengusaha Kawasan Industri Medan (KIM) Star akan mengadakan kegiatan yang lebih bermanfaat dengan karyawannya dalam menyambut May Day. Hal ini dilakukan guna untuk mengantisipasi gejolak demo.

“Kita mengimbau karyawan atau buruh di Deliserdang ini untuk merayakan perayaan hari buruh dengan cara berkumpul di lapangan Garuda. Hal ini dilakukan untuk mencegah  karyawan agar tidak ikut terlibat aksi turun ke jalan secara fisik. Kita meminta mereka untuk lebih memikirkan nasib pekerja ke depan yang lebih permanen dan terukur dengan lebih melakukan kegiatan-kegiatan dan berdialog,” kata Satria Ginting, Direktur umum KIM Star kepada Sumut Pos, Jum’at (26/4).

Dia juga mengungkapkan, kegiatan seperti ini pernah dibuat tiga tahun lalu dah tahun ini akan digelar kembali. Kegiatan berupa jalan santai dan berbagai hiburan dengan perwakilan 10 orang tiap perusahaan/pabrik.

“Memang tidak semua karyawan ya mengikuti hanya perwakilan saja. Jadi ya memang perusahaan dan pabrik seperti yang saya ketahui tidak tutup di KIM Star ini dan kita tetap beroperasi seperti biasanya,” ujarnya.

Lanjut Satria, kegiatan in memang sudah merupakan kesepakatan antara pihak perusahaan dan karyawan dengan Apindo sebagai pengkoordinir, “Hal ini sudah disepakati antara semua pihak baik pengusaha dan karyawan serta ke 16 aliansi buruh yang ada. Dan untuk lebih responsif kami berikan hak kepada aliansi Serikat Buruh Indonesia (SBI) sebagai panitianya,”paparnya.

Sebelumnya, Isfan F fachruddin, Ketua BKSP Provinsi Sumatera Utara, yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Sumut Bidang Tenaga Kerja, Pendidikan dan Kesehatan kepada wartawan mengatakan, peringatan hari May Day ini tidak ada aksi yang perlu di khawatirkan sebab tidak ada kebijakan pemerintah yang memberatkan masyarakat kalangan bawah.

“Tidak ada yang perlu kita khawatirkan, sebab secara kasat mata kita lihat tidak ada kebijakan yang perlu di protes. Kalaupun ada aksi itu sudah lumrah ya, tetapi kalau untuk buruh sendiri yang turun saya pikir tidak, sebab jika buruh itu sendiri turun otomatis mereka tidak masuk kerja dan ketika mereka tidak masuk maka gaji mereka akan terpotong,” tutur. (roz/mag-9)

Diperkirakan 87 ribu buruh yang beraktivitas di 350 pabrik di KIM (Kawasan Industri Medan), akan diliburkan pada perayaan hari buruh sedunia (may day), yang jatuh pada Rabu (1/5) mendatang.

BELAWAN-Libur massal itu guna mengantisipasi terjadinya aksi sweeping massa buruh dari berbagai elemen organisasi buruh seperti SBSI yang akan menggelar demonstrasi besar-besaran.

Staf humas PT KIM (Persero) Amri, Jumat (26/4) kemarin, mengatakan, dari jumlah keseluruhan industri yang beroperasi di Kawasan Industri Medan atau mencapai 350 perusahaan, diperkirakan  rata-rata penyerapan tenaga kerja  mencapai 200 hingga 250 orang buruh untuk setiap pabriknya. Artinya, total buruh yang bekerja di pabrik maupun pergudangan di KIM sekitar 87 ribu orang buruh.

“Memang sebelumnya sudah ada pembahasan soal berhentinya operasional industri, begitupun kita berharap agar ada solusinya, supaya operasional tidak berhenti total. Apabila terjadi, ini jelas akan melumpuhkan aktivitas produksi di KIM, karena sekitar 87 ribu buruh yang ada di sini diliburkan dalam kaitan May Day,” kata, Amri.

Sementara itu, dari ratusan industri beroperasi di KIM, salah satu perusahaan yang meliburkan karyawannya adalah PT Musim Mas. Perusahaan produsen minyak goreng ini menegaskan tetap meliburkan pekerjanya, karena perusahaan pengolah minyak kelapa sawit terbesar di Sumatera Utara ini, tidak mau mengambil resiko apabila massa buruh nantinya melakukan sweeping di pabrik tersebut.

“Dalam rapat pertemuan antar pengusaha dengan pihak kepolisian sudah disepakati may day seluruh buruh diliburkan. Dan tidak ada aktivitas operasional industri, ini akan berlangsung dari tanggal 1 hingga 3 Mei mendatang,” kata Hendra Leo, Humas PT Musim Mas.

Menurut dia, jumlah buruh yang bekerja di 4 pabrik milik PT Musim Mas baik berada di KIM, Pelabuhan Belawan dan Jalan KL Yos Sudarso Tanjung Mulia Kecamatan Medan Deli, sebanyak 1000 orang buruh, dengan rata-rata setiap pabrik mempekerjakan 250 orang buruh. “Jadi ada 1000
buruh kita liburkan, mereka terbagi pada 4 pabrik milik PT Musim Mas,” kata dia.

Leo mengaku, meski operasional pabrik berhenti total, tapi kerugian yang diderita perusahaan tidak terlalu signifikan. Karena 5 hari sebelum 15 hari masa kontrak habis, pihak perusahaan produsen minyak kelapa sawit ini telah mempercepat melakukan pengiriman order bahan
produksi.

“Kerugian ada, tapi tidak terlalu signifikan. Kalau dihitung-hitung diperkirakan kerugian tidak sampai miliaran, paling-paling berkisar Rp500 juta selama 3 hari. Karena order CPO baik ekspor maupun untuk kebutuhan dalam negeri, sudah kita percepat pengirimannya atau 5 hari sebelum tanggal 1 Mei tiba,” ungkapnya.

Tak Rayakan May Day

Di tengah hiruk-pikuknya buruh merayakan May Day, namun berbeda dengan 3.400 buruh TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) Pelabuhan Belawan. Ribuan buruh bongkar muat ini justru menegaskan tidak akan ikut merayakan hari buruh sedunia pada tanggal 1 Mei, yang tinggal lima hari lagi.

Ketua PUK SPTI SPSI Pelabuhan Belawan H Horas Hutahaean kepada Sumut Pos mengatakan, pada perayaan hari buruh, TKBM Pelabuhan Belawan tidak akan ikut merayakan ritual May Day yang berlangsung pada setiap tahunan. Ribuan buruh bongkar muat ini tetap akan melakukan aktivitas kerja seperti biasanya. “Buruh TKBM Pelabuhan Belawan tetap melaksanakan aktivitasnya sesuai giliran kerja, dan kegiatan bongkar muat di pelabuhan diperkirakan tak akan ada gangguan,” katanya.

Menurutnya, buruh bongkar muat pelabuhan tidak sama dengan buruh pabrik. Sebab upah kerja buruh pelabuhan dibayar berdasarkan borongan barang yang dikerjakan. Selain itu, dari segi peraturan kerja, buruh bongkar muat mengacu kepada kesepakatan tiga menteri yakni di antaranya, menteri koperasi dan menteri perhubungan.

“Tidak sama, buruh pelabuhan menerima upah berdasarkan borongan barang yang dikerjakannya, bukan dibayar per bulan. Jadi kalau tak kerja yang tidak dibayar, berbeda dengan buruh pabrik yang mengacu pada UU ketenagakerjaan,” ujar Horas.

Pantauan Sumut Pos di Pelabuhan Belawan, menjelang May Day aktivitas bongkar muat di pelabuhan memang berjalan seperti biasanya. Tidak ada tanda-tanda persiapan dari para buruh bongkar muat ini untuk ikut merayakan hari buruh sedunia.

Salah seorang buruh bongkar muat, SB Panjaitan (37) menyebutkan, buruh pelabuhan tidak ikut merayakan May Day atau bergabung dengan buruh lainnya untuk menggelar aksi demo, karena dinilai justru akan merugikan mereka.”Kalau buruh TKBM demo yang rugi justru kami (buruh) juga, sudah pasti upah kami tak dibayar, belum lagi pemilik barang mengklim karena barang yang borongkan tak selesai dikerjakan,” ungkapnya.

Meski demikian, dia tetap memberikan apresiasi pada para buruh di KIM serta buruh lainnya yang ikut merayakan May Day dengan menggelar aksi demonstrasi. “Walau begitu kita tetap mendukung, semoga apa yang menjadi tuntutan mereka dapat tercapai,” imbuhnya.

Pengsaha Gelar Kegiatan Bermanfaat

Sementara itu, pihak pengusaha Kawasan Industri Medan (KIM) Star akan mengadakan kegiatan yang lebih bermanfaat dengan karyawannya dalam menyambut May Day. Hal ini dilakukan guna untuk mengantisipasi gejolak demo.

“Kita mengimbau karyawan atau buruh di Deliserdang ini untuk merayakan perayaan hari buruh dengan cara berkumpul di lapangan Garuda. Hal ini dilakukan untuk mencegah  karyawan agar tidak ikut terlibat aksi turun ke jalan secara fisik. Kita meminta mereka untuk lebih memikirkan nasib pekerja ke depan yang lebih permanen dan terukur dengan lebih melakukan kegiatan-kegiatan dan berdialog,” kata Satria Ginting, Direktur umum KIM Star kepada Sumut Pos, Jum’at (26/4).

Dia juga mengungkapkan, kegiatan seperti ini pernah dibuat tiga tahun lalu dah tahun ini akan digelar kembali. Kegiatan berupa jalan santai dan berbagai hiburan dengan perwakilan 10 orang tiap perusahaan/pabrik.

“Memang tidak semua karyawan ya mengikuti hanya perwakilan saja. Jadi ya memang perusahaan dan pabrik seperti yang saya ketahui tidak tutup di KIM Star ini dan kita tetap beroperasi seperti biasanya,” ujarnya.

Lanjut Satria, kegiatan in memang sudah merupakan kesepakatan antara pihak perusahaan dan karyawan dengan Apindo sebagai pengkoordinir, “Hal ini sudah disepakati antara semua pihak baik pengusaha dan karyawan serta ke 16 aliansi buruh yang ada. Dan untuk lebih responsif kami berikan hak kepada aliansi Serikat Buruh Indonesia (SBI) sebagai panitianya,”paparnya.

Sebelumnya, Isfan F fachruddin, Ketua BKSP Provinsi Sumatera Utara, yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Sumut Bidang Tenaga Kerja, Pendidikan dan Kesehatan kepada wartawan mengatakan, peringatan hari May Day ini tidak ada aksi yang perlu di khawatirkan sebab tidak ada kebijakan pemerintah yang memberatkan masyarakat kalangan bawah.

“Tidak ada yang perlu kita khawatirkan, sebab secara kasat mata kita lihat tidak ada kebijakan yang perlu di protes. Kalaupun ada aksi itu sudah lumrah ya, tetapi kalau untuk buruh sendiri yang turun saya pikir tidak, sebab jika buruh itu sendiri turun otomatis mereka tidak masuk kerja dan ketika mereka tidak masuk maka gaji mereka akan terpotong,” tutur. (roz/mag-9)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/