26.2 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Duh, Bu Guru Tewas Dijambret di Medan Sunggal

Jambret-Ilustrasi
Jambret-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang ibu guru SD di Klambir V, Makda Syariani boru Hutagalung (58), tewas usai dijambret setelah sempat dirawat dua hari di Rumah Sakit Sari Mutiara Medan, Selasa (26/5) pagi.

Saat menyambangi rumah duka di Jalan Makmur, Cinta Damai, Medan Helvetia Selasa, tampak sejumlah kerabat korban berkumpul di depan jenazah yang dibaringkan di ruang tengah. Anak pertama korban, Kia (36) menceritakan, aksi kekejaman pelaku kejahatan jalanan tersebut. “Kebetulan kemarin itu ibu saya sama adik perempuan saya, Estu baru saja pulang beribadah di gereja. Setelah itu, mereka pergi belanja ke Pasar Petisah. Usai dari pasar, rencananya mereka mau langsung pulang ke rumah sekira pukul 14.00 WIB pada hari Minggu (24/5),” jelas Kia.

Estu yang mengendarai sepeda motor Honda Beat biru melaju lamban di Jalan Gatot Subroto, Sunggal. Tepat di depan Perumahan Tomang Elok, tiba-tiba empat pria berboncengan naik Yamaha RX King dan Satria FU memepet motor yang dikendarai keduanya.

“Saya tidak tahu pasti bang, apakah pelakunya sudah mengikuti kami dari Petisah atau tidak. Begitu sampai di Jalan Gatot Subroto, saya lihat ke belakang sudah ada dua orang laki-laki mendekati kami,” sambung Estu.

Tak berapa lama kemudian, dua pelaku yang mengendarai sepeda motor Yamaha RX King merampas tas sandang milik Makda. Sementara dua orang lainnya yang mengendarai sepeda motor Satria FU menghalang-halangi pengendara lain yang berada di belakangnya. “Begitu tas mamak dirampas, mungkin langsung kaget bang. Di situ sepeda motor kami sempat oleng hingga terjatuh ke aspal,” lanjut Estu.

Setelah terjatuh, beruntung ditolong oleh beberapa orang pria paruh baya. “Ada bapak-bapak yang bantu kami dan langsung manggil becak. Kami pun dibawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan,” kenang Estu.

Ia menuturkan, setelah dirawat beberapa hari, ibunya pun menghembuskan nafas terakhir karena mengalami luka di bagian kepala akibat terbentur aspal. Kapolsek Sunggal Kompol Harry Azhar yang dikonfirmasi menyarankan menanyakan kepada Wakil Kepala Polsek Sunggal, AKP Gunawan. “Sama Waka Polsek saja ya,” ujar Harry.

Ditanya mengenai tindak lanjut kasus ini, Harry meminta menanyakan langsung pada Kanit Reskrim Polsekta Sunggal, Iptu Oscar Stefanus Setdjo. Iptu Oscar yang dihubungi via pesan singkat hanya memberikan jawaban normatif. “LP (Laporan Pengaduan) belum ada. Sudah cek TKP dan penyelidikan,” aku Oscar. (mri/ris/deo)

Jambret-Ilustrasi
Jambret-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang ibu guru SD di Klambir V, Makda Syariani boru Hutagalung (58), tewas usai dijambret setelah sempat dirawat dua hari di Rumah Sakit Sari Mutiara Medan, Selasa (26/5) pagi.

Saat menyambangi rumah duka di Jalan Makmur, Cinta Damai, Medan Helvetia Selasa, tampak sejumlah kerabat korban berkumpul di depan jenazah yang dibaringkan di ruang tengah. Anak pertama korban, Kia (36) menceritakan, aksi kekejaman pelaku kejahatan jalanan tersebut. “Kebetulan kemarin itu ibu saya sama adik perempuan saya, Estu baru saja pulang beribadah di gereja. Setelah itu, mereka pergi belanja ke Pasar Petisah. Usai dari pasar, rencananya mereka mau langsung pulang ke rumah sekira pukul 14.00 WIB pada hari Minggu (24/5),” jelas Kia.

Estu yang mengendarai sepeda motor Honda Beat biru melaju lamban di Jalan Gatot Subroto, Sunggal. Tepat di depan Perumahan Tomang Elok, tiba-tiba empat pria berboncengan naik Yamaha RX King dan Satria FU memepet motor yang dikendarai keduanya.

“Saya tidak tahu pasti bang, apakah pelakunya sudah mengikuti kami dari Petisah atau tidak. Begitu sampai di Jalan Gatot Subroto, saya lihat ke belakang sudah ada dua orang laki-laki mendekati kami,” sambung Estu.

Tak berapa lama kemudian, dua pelaku yang mengendarai sepeda motor Yamaha RX King merampas tas sandang milik Makda. Sementara dua orang lainnya yang mengendarai sepeda motor Satria FU menghalang-halangi pengendara lain yang berada di belakangnya. “Begitu tas mamak dirampas, mungkin langsung kaget bang. Di situ sepeda motor kami sempat oleng hingga terjatuh ke aspal,” lanjut Estu.

Setelah terjatuh, beruntung ditolong oleh beberapa orang pria paruh baya. “Ada bapak-bapak yang bantu kami dan langsung manggil becak. Kami pun dibawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan,” kenang Estu.

Ia menuturkan, setelah dirawat beberapa hari, ibunya pun menghembuskan nafas terakhir karena mengalami luka di bagian kepala akibat terbentur aspal. Kapolsek Sunggal Kompol Harry Azhar yang dikonfirmasi menyarankan menanyakan kepada Wakil Kepala Polsek Sunggal, AKP Gunawan. “Sama Waka Polsek saja ya,” ujar Harry.

Ditanya mengenai tindak lanjut kasus ini, Harry meminta menanyakan langsung pada Kanit Reskrim Polsekta Sunggal, Iptu Oscar Stefanus Setdjo. Iptu Oscar yang dihubungi via pesan singkat hanya memberikan jawaban normatif. “LP (Laporan Pengaduan) belum ada. Sudah cek TKP dan penyelidikan,” aku Oscar. (mri/ris/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/