26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Cewek Cacat Cari Rezeki Lewat Rental Bong Sabu

Foto: Amri/PM Salahsatu rumah yang digerebek petugas di Kampung Kubur. Vina, cewek cacat mencari nafkah dengan merentalkan bong sabu.
Foto: Amri/PM
Salahsatu rumah yang digerebek petugas di Kampung Kubur. Vina, cewek cacat mencari nafkah dengan merentalkan bong sabu.

SUMUTPOS.CO – Kisah penggerebekan narkoba dan lokasi perjudian jackpot Kampung Kubur, tersebut sebuah nama, Vina. Wanita cacat itu meraup rezeki dari para pemakai narkoba dengan menyewakan bong sabu (alat penghisap).

Dengan kondisi memegang dua tongkat Vina yang sempat diamankan polisi mengaku mengaku baru tinggal 2 bulan di Kampung Kubur tersebut. Ia ditangkap polisi di sebuah rumah. Darinya petugas menemukan banyak bong sabu dan pipet.

Wanita yang terlihat cacat itu, mengaku terpaksa menghidupi dirinya dengan menyewakan alat pengisap sabu-sabu lantaran tak punya pilihan lain. Sejak mengalami kecelakaan, Vina sempat kehilangan harapan hidup. Saat itu ia berpikir akan kelaparan sebab tak mampu bekerja.

Namun sejak ngekost di kawasan Kampung Kubur ia mulai menyewakan bong sabu. Bahkan jumlah bong rentalnya mencapai ratusan. Untuk sekali pakai, para penikmat sabu harus merogoh kocek Rp 10 ribu.

Ketika ditangkap polisi, Vina mencoba menghindar dengan tidak mengakui ratusan bong temuan polisi sebagai miliknya. “Aku baru disini aku nggak tau apa-apa sumpah bang. Itu bong dan pipet bukan punya ku, aku cuma dititipin aja. Kalau ada yang mau makai bayar 10 ribu,” ungkap Vina.

Warga setempat cukup simpati dengan wanita cacat yang mengaku sudah punya suami dan anak ini. Warga beranggapan hal yang dilakukan Vina wajar lantaran cacat dan tak bisa berbuat apa-apa. “Wajar lah itu bang, timbang dia mencuri bagus dia menyewakan bong itu,” ujar pria warga setempat yang enggan disebut namanya.

Penghasilan Vina satu hari bisa mencapai Rp200 ribu dan uang tersebut digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. “Uangnya buat makan bang, sama kebutuhan hidup sehari-hari,” ujar ungkap Vina.

Merasa iba, Kanit VC Satreskrim Polresta Medan, AKP Jama Kita Purba pun tidak membawa Vina karena mengeluhkan sakit yang teramat di kakinya. Pun begitu, AKP Jama Kita Purba akan menjemput Vina guna dimintai keterangan karena Vina akan dirawat didukun patah untuk mengobati sakit dikakinya terlebih dahulu. “Belum bisa kita bawa karena si Vina sakit di kakinya, jadi kita biarkan dulu dia bekusuk di dukun patah dan lusa akan kita jemput lagi,” ujar Jamak. (mri/bd

Foto: Amri/PM Salahsatu rumah yang digerebek petugas di Kampung Kubur. Vina, cewek cacat mencari nafkah dengan merentalkan bong sabu.
Foto: Amri/PM
Salahsatu rumah yang digerebek petugas di Kampung Kubur. Vina, cewek cacat mencari nafkah dengan merentalkan bong sabu.

SUMUTPOS.CO – Kisah penggerebekan narkoba dan lokasi perjudian jackpot Kampung Kubur, tersebut sebuah nama, Vina. Wanita cacat itu meraup rezeki dari para pemakai narkoba dengan menyewakan bong sabu (alat penghisap).

Dengan kondisi memegang dua tongkat Vina yang sempat diamankan polisi mengaku mengaku baru tinggal 2 bulan di Kampung Kubur tersebut. Ia ditangkap polisi di sebuah rumah. Darinya petugas menemukan banyak bong sabu dan pipet.

Wanita yang terlihat cacat itu, mengaku terpaksa menghidupi dirinya dengan menyewakan alat pengisap sabu-sabu lantaran tak punya pilihan lain. Sejak mengalami kecelakaan, Vina sempat kehilangan harapan hidup. Saat itu ia berpikir akan kelaparan sebab tak mampu bekerja.

Namun sejak ngekost di kawasan Kampung Kubur ia mulai menyewakan bong sabu. Bahkan jumlah bong rentalnya mencapai ratusan. Untuk sekali pakai, para penikmat sabu harus merogoh kocek Rp 10 ribu.

Ketika ditangkap polisi, Vina mencoba menghindar dengan tidak mengakui ratusan bong temuan polisi sebagai miliknya. “Aku baru disini aku nggak tau apa-apa sumpah bang. Itu bong dan pipet bukan punya ku, aku cuma dititipin aja. Kalau ada yang mau makai bayar 10 ribu,” ungkap Vina.

Warga setempat cukup simpati dengan wanita cacat yang mengaku sudah punya suami dan anak ini. Warga beranggapan hal yang dilakukan Vina wajar lantaran cacat dan tak bisa berbuat apa-apa. “Wajar lah itu bang, timbang dia mencuri bagus dia menyewakan bong itu,” ujar pria warga setempat yang enggan disebut namanya.

Penghasilan Vina satu hari bisa mencapai Rp200 ribu dan uang tersebut digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. “Uangnya buat makan bang, sama kebutuhan hidup sehari-hari,” ujar ungkap Vina.

Merasa iba, Kanit VC Satreskrim Polresta Medan, AKP Jama Kita Purba pun tidak membawa Vina karena mengeluhkan sakit yang teramat di kakinya. Pun begitu, AKP Jama Kita Purba akan menjemput Vina guna dimintai keterangan karena Vina akan dirawat didukun patah untuk mengobati sakit dikakinya terlebih dahulu. “Belum bisa kita bawa karena si Vina sakit di kakinya, jadi kita biarkan dulu dia bekusuk di dukun patah dan lusa akan kita jemput lagi,” ujar Jamak. (mri/bd

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/