25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Nelayan Tapteng Ditemukan Tewas, Leher dan Punggung Membiru

Jenazah Joni Manuel Gea disemayamkan di rumah duka di Batu Lubang, Kelurahan Hajoran, Kecamatan Pandan, Tapteng. (F: Darwis Halawa/New Tapanuli)

TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Seorang nelayan bagan tancap (pancang, red) warga Batu Lubang, Kelurahan Hajoran Indah, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng), ditemukan tewas oleh temannya sesama nelayan, Jumat (26/7/19).

Kapolres Tapteng AKBP Sukamat melalui Paur Humas Polres Tapteng Iptu Rensa Sipahutar mengatakan, korban bernama Joni Alpian Manuel Gea (28), diduga tewas akibat disambar petir. Menurutnya, jenazah korban ditemukan oleh nelayan lain, yakni Yanudi Mendrofa (45) dan Verlin Zebua (30) yang juga merupakan warga Kelurahan Hajoran Indah.

Dijelaskan, hal itu berawal pada Jumat (26/7) sekira pukul 01.00 WIB dinihari, tepatnya di Danau Pandan, Desa Badiri, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapteng, Verlin melihat lampu pondok bagan pancang korban (Joni,red) pecah dan padam.

“Melihat kejadian tersebut, Verlin pergi memanggil saksi Yanudi yang sedang berada di bagan pancang lainnya dan selanjutnya bersama-sama melihat korban ke pondok bagan pancang korban,” ucap Iptu Rensa kepada wartawan.

Sesampainya Verlin dan Yanudi di bagan pancang korban itu, lanjut Iptu Rensa, maka hal yang tak diduga pun ditemukan, yakni Joni telah meninggal dunia.

“Sesampainya di lokasi (bagan,red) korban, saksi melihat korban sudah meninggal dunia di dalam pondok bagan pancang dalam keadaan telentang dengan kondisi leher dan punggung membiru dan telinga mengeluarkan darah,” katanya.

Dan setelah ditemukannya korban yang diduga disambar petir itu, maka Verlin dan Yanudi dibantu oleh nelayan lainnya mengevakuasi korban dan membawanya ke kediaman korban.

“Selanjutnya para saksi dibantu nelayan lainnya membawa korban ke kediamannya untuk disemayamkan. Diduga korban meninggal dunia akibat tersambar petir,” katanya.

Sementara, atas peristiwa yang menimpa korban, masih kata Iptu Rensa, keluarga korban telah menerima dengan ikhlas atas kepergian korban yang diduga akibat disambar petir. “Atas kejadian tersebut pihak keluarga korban tidak merasa keberatan atas meninggalnya korban,” jelasnya. (dh/msg/sp)

Jenazah Joni Manuel Gea disemayamkan di rumah duka di Batu Lubang, Kelurahan Hajoran, Kecamatan Pandan, Tapteng. (F: Darwis Halawa/New Tapanuli)

TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Seorang nelayan bagan tancap (pancang, red) warga Batu Lubang, Kelurahan Hajoran Indah, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng), ditemukan tewas oleh temannya sesama nelayan, Jumat (26/7/19).

Kapolres Tapteng AKBP Sukamat melalui Paur Humas Polres Tapteng Iptu Rensa Sipahutar mengatakan, korban bernama Joni Alpian Manuel Gea (28), diduga tewas akibat disambar petir. Menurutnya, jenazah korban ditemukan oleh nelayan lain, yakni Yanudi Mendrofa (45) dan Verlin Zebua (30) yang juga merupakan warga Kelurahan Hajoran Indah.

Dijelaskan, hal itu berawal pada Jumat (26/7) sekira pukul 01.00 WIB dinihari, tepatnya di Danau Pandan, Desa Badiri, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapteng, Verlin melihat lampu pondok bagan pancang korban (Joni,red) pecah dan padam.

“Melihat kejadian tersebut, Verlin pergi memanggil saksi Yanudi yang sedang berada di bagan pancang lainnya dan selanjutnya bersama-sama melihat korban ke pondok bagan pancang korban,” ucap Iptu Rensa kepada wartawan.

Sesampainya Verlin dan Yanudi di bagan pancang korban itu, lanjut Iptu Rensa, maka hal yang tak diduga pun ditemukan, yakni Joni telah meninggal dunia.

“Sesampainya di lokasi (bagan,red) korban, saksi melihat korban sudah meninggal dunia di dalam pondok bagan pancang dalam keadaan telentang dengan kondisi leher dan punggung membiru dan telinga mengeluarkan darah,” katanya.

Dan setelah ditemukannya korban yang diduga disambar petir itu, maka Verlin dan Yanudi dibantu oleh nelayan lainnya mengevakuasi korban dan membawanya ke kediaman korban.

“Selanjutnya para saksi dibantu nelayan lainnya membawa korban ke kediamannya untuk disemayamkan. Diduga korban meninggal dunia akibat tersambar petir,” katanya.

Sementara, atas peristiwa yang menimpa korban, masih kata Iptu Rensa, keluarga korban telah menerima dengan ikhlas atas kepergian korban yang diduga akibat disambar petir. “Atas kejadian tersebut pihak keluarga korban tidak merasa keberatan atas meninggalnya korban,” jelasnya. (dh/msg/sp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/