MEDAN- Bukan hanya kuliner yang disajikan di Ramadan Fair yang terletak di Jalan Sisingamangaraja Medan. Tapi berbagai macam seni juga diadakan di tempat yang disediakan untuk publik ini. Seperti seni ukir inai yang sedang booming saat ini.
Seni ukir inai ini ada di bagian non kuliner atau terletak di bagian belakang Ramadhan Fair. Ukir inai salah satu bagian yang difavoritkan di sini Bukan hanya pengunjung, tapi pemilik dan penjaga stan makanan juga menyukai seni ukir yang menggunakan inai ini. Inai yang dilukis pada kulit akan bertahan lebih dari seminggu, dan ini dapat menjadi penghias.
“Kita menggunakan inai untuk catnya, inai kan bisa bertahan lebih dari seminggu di kulit,” ujar Mukhlis, pelukis inai ini. Selain motif India, motif Arab dan motif tatto juga disediakan pada seni ukir inai ini.
Untuk sekali lukisan inai, dibayar sesuai dengan tingkat kesulitan yang diberikan pada inai, mulai dari motif hingga corak. “Pemasangan kita buka mulai dari Rp15 ribu hingga Rp250 ribu,” ucap Mukhlis. Tetapi yang dihargai Rp250 ribu itu biasanya untuk pengantin. “Tapi kalau pintar nawar juga kita kasih kurang harganya,” tambah Mukhlis.
Untuk pengerjaan satu ukiran, memakan waktu minimal 15 menit. Dan setiap pengerjaan ukiran ini dibutuhkan ketelitian dan ketelatenan para pengrajin, agar inai tidak meleleh hingga membuat bentuk seni ukir berkurang. (mag-9)