30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

My Heart Will Go On untuk Korban KM Sinar Bangun

Bersama musisi lokal dan nasional, musisi mancanegara seperti Austria dan Jepang, ikut memeriahkan Samosir Music Internasional (SMI) 2018 ke-4, di Tuktuk, Kabupaten Samosir, Sumut, Sabtu (25/8) malam. Malam itu, lagu My Heart Will Go On dilantunkan untuk mengenang korban KM Sinar Bangun.

Foto: Bagus Syahputra/Sumut Pos
HERMAN DELAGO: Penampilan Herman Delago di Samosir Music Internasional di Tuktuk, Kabupaten Samosir, Sumut, Sabtu (25/8) malam.

Bagus Syahputra, Samosir

 

“Saya sudah pernah tampil di sini, sekarang tampil lagi. Tapi rasanya selalu menyenangkan. Karena kalian luar biasa. Saya orang Batak, mari kita lestarikan Batak. Enjoy happy,” ucap musisi Austria, Herman Delago, membuka penampilannya pada ajang SMI, Sabtu malam kemarin.

Herman Delago featuring Nadine Beiler dan kawan-kawan, kemudian mempersembahkan sebuah lagu berjudul My Heart Will Go On, original soundtrack dari film kolosal Titanic. Lagu tersebut dilantunkan untuk mengenang para korban Kapal Motor (KM) Sinar Bangun, yang tenggelam di Perairan Danau Toba, Senin 18 Juni 2018 lalu.

Sebelum lagu dinyanyikan, Bupati Samosir, Rapidin Simbolon mengajak ribuan penonton untuk mendoakan seluruh korban yang tewas pada tragedi KM Sinar Bangun, juga para korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). “Semoga Tuhan memberikan tempat terbaik mereka. Berdoa dimulai,” pimpin Rapidin di atas panggung.

Seluruh penonton serempak berdoa, kemudian ikut menyanyikan lagu yang dipopulerkan Celine Dion tersebut. Lagu itu untuk mengingatkan dan mengkampanyekan keselamatan pelayaran di Danau Toba, sehingga insiden serupa jangan terulang.

“Ini persembahan kita bagi korban KM Sinar Bangun yang menjadi duka bersama, baik kita, nasional dan dunia,” kata Project Manager Samosir Music International, Henry Manik.

Musisi Kanto dari Jepang, meniup terompet mirip terompet khas kapal. Diiringi desiran arus Danau Toba lewat musik yang dikomandani Herman Delago.

Lantas, mereka menyanyi lagu-lagu Batak seperti Mardua Holong, Sik sik Batumanikam, Boasama, dan lain-lainnya. Kefasihan Herman Delago dan Nadine Beiler menyanyikan lagu Batak, disambut dengan riuh tempuk tangan.

Penampilan Viky Sianipar juga disambut meriah. Musisi nasional asal Samosir itu menghentakkan panggung lewat lagu-lagu Batak dengan karya arasemen, seperti Si Kacang Polong,Tor-tor Ni Halak Batak, Jamila dan Sik-sik Batu Manikkam. “Kita jaga bersama Danau Toba, mari kita maju pariwisata Danau Toba. Samosir luar biasa. Mudah-mudahan Samosir akan lebih maju lagi ke depannya. Ingat, jangan sembarangan menebang pohon,” kata Viky.

Acara yang berlangsung hingga Minggu dini hari  26 Agutus 2018 itu berlangsung sukses, bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Danau Toba, Sumatera Utara.

Bersama musisi lokal dan nasional, musisi mancanegara seperti Austria dan Jepang, ikut memeriahkan Samosir Music Internasional (SMI) 2018 ke-4, di Tuktuk, Kabupaten Samosir, Sumut, Sabtu (25/8) malam. Malam itu, lagu My Heart Will Go On dilantunkan untuk mengenang korban KM Sinar Bangun.

Foto: Bagus Syahputra/Sumut Pos
HERMAN DELAGO: Penampilan Herman Delago di Samosir Music Internasional di Tuktuk, Kabupaten Samosir, Sumut, Sabtu (25/8) malam.

Bagus Syahputra, Samosir

 

“Saya sudah pernah tampil di sini, sekarang tampil lagi. Tapi rasanya selalu menyenangkan. Karena kalian luar biasa. Saya orang Batak, mari kita lestarikan Batak. Enjoy happy,” ucap musisi Austria, Herman Delago, membuka penampilannya pada ajang SMI, Sabtu malam kemarin.

Herman Delago featuring Nadine Beiler dan kawan-kawan, kemudian mempersembahkan sebuah lagu berjudul My Heart Will Go On, original soundtrack dari film kolosal Titanic. Lagu tersebut dilantunkan untuk mengenang para korban Kapal Motor (KM) Sinar Bangun, yang tenggelam di Perairan Danau Toba, Senin 18 Juni 2018 lalu.

Sebelum lagu dinyanyikan, Bupati Samosir, Rapidin Simbolon mengajak ribuan penonton untuk mendoakan seluruh korban yang tewas pada tragedi KM Sinar Bangun, juga para korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). “Semoga Tuhan memberikan tempat terbaik mereka. Berdoa dimulai,” pimpin Rapidin di atas panggung.

Seluruh penonton serempak berdoa, kemudian ikut menyanyikan lagu yang dipopulerkan Celine Dion tersebut. Lagu itu untuk mengingatkan dan mengkampanyekan keselamatan pelayaran di Danau Toba, sehingga insiden serupa jangan terulang.

“Ini persembahan kita bagi korban KM Sinar Bangun yang menjadi duka bersama, baik kita, nasional dan dunia,” kata Project Manager Samosir Music International, Henry Manik.

Musisi Kanto dari Jepang, meniup terompet mirip terompet khas kapal. Diiringi desiran arus Danau Toba lewat musik yang dikomandani Herman Delago.

Lantas, mereka menyanyi lagu-lagu Batak seperti Mardua Holong, Sik sik Batumanikam, Boasama, dan lain-lainnya. Kefasihan Herman Delago dan Nadine Beiler menyanyikan lagu Batak, disambut dengan riuh tempuk tangan.

Penampilan Viky Sianipar juga disambut meriah. Musisi nasional asal Samosir itu menghentakkan panggung lewat lagu-lagu Batak dengan karya arasemen, seperti Si Kacang Polong,Tor-tor Ni Halak Batak, Jamila dan Sik-sik Batu Manikkam. “Kita jaga bersama Danau Toba, mari kita maju pariwisata Danau Toba. Samosir luar biasa. Mudah-mudahan Samosir akan lebih maju lagi ke depannya. Ingat, jangan sembarangan menebang pohon,” kata Viky.

Acara yang berlangsung hingga Minggu dini hari  26 Agutus 2018 itu berlangsung sukses, bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Danau Toba, Sumatera Utara.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/