MEDAN, SUMUTPOS.CO – Endang Boru Sihombing (22), pegawai harian lepas (PHL) Polsek Medan Baru geger otak setelah kepalanya terbentur aspal usai dijambret tak jauh dari kawasan Terminal Pinang Baris, Jumat (25/9) tengah malam. Akibatnya, menjalani perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit Elisabet Medan, Sabtu (26/9).
Keterangan diperoleh di lapangan, saat itu korban bersama orang tuanya berniat mengantar orangtuanya pulang ke Langkat. Dengan menumpang becak motor, korban bersama orang tuanya lantas menuju ke Terminal Pinang Baris sekira pukul 23.00 WIB.
‪Saat itu, orang tuanya duduk di samping pengendara betor, sedangkan korban duduk di pinggir sambil menenteng tas. Namun naas, saat berada di depan Terminal Pinang Baris, dua pria yang mengendarai sepeda motor Yamaha RX King memepet betor yang ditumpangi korban. Seketika, pelaku yang duduk di boncengan langsung menarik tas milik korban.‬
‪Spontan, korban terkejut dan berusaha mempertahankan tas sandangnya yang berisi dua unit handphone, uang ratusan ribu dan dokumen penting. Tetapi, karena kalah tenaga, korban pun terhempas ke jalan hingga kepalanya terbentur aspal.
Korban tak sadarkan diri, sementara kedua pelaku yang berhasil mengambil tas langsung tancap gas meninggalkan korban. Orang tua korban yang melihat itu, meminta pengemudi betor untuk berhenti. Selanjutnya berteriak untuk meminta pertolongan.
Warga setempat yang mengetahui itu, langsung berdatangan dan membawa korban ke rumah sakit terdekat (RS Sundari). Namun, karena luka yang diderita korban cukup parah akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Elisabeth Medan.
“Orang tuanya mau pulang ke Langkat, jadi mereka naik betor ke Terminal Pinang Baris. Tiba-tiba, pas di depan terminal tas dia dirampas. Karena dia berusaha mempertahankan, akhirnya dia ikut terjatuh. Kepala belakangnya terbentur aspal. Kalau kata dokter retak kerangka kepalanya” ujar Intan, saat menemani orang tua korban membuat pengaduan di Mapolsek Medan Sunggal.
Kanit Reskrim Polsek Medan Sunggal Iptu Nur Istiono yang mendapat laporan tersebut, menurunkan anggotanya untuk melakukan olah TKP. Nur mengaku pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.
“Masih kita lidik, mudah-mudahan pelakunya dapat kita tangkap,” kata Nur singkat. (ris)