MEDAN, SUMUTPOS.CO – Petugas Satuan Lalu Lintas Polresta Medan belum menangkap sopir truk BK 8874 VL yang jadi pemicu tabrakan beruntun di Jl. Tritura Kec. Medan Johor pada Jumat (10/10) siang lalu, hingga menewaskan seorang penumpang angkot Nitra 03 bernama Hotman Sianipar (56), warga Dusun I Manggusta, Desa Sawit Rejo, Kec. Kutalimbaru.
Hal ini diakui Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Medan, Kompol M Budi Hendrawan ketika dikonfirmasi, Minggu (26/10).
Dikatakan Budi, pihaknya sudah mendatangi kediaman sopir yang diketahui bernama Mul itu di Simpang IV Pekan Galang, Kab. Deliserdang beberapa waktu lalu. Tapi pihak keluarga Mul tak pulang ke rumah sejak kejadian. Oleh karena itu, Budi mengaku pihaknya masih melakukan pengejaran.
Tapi sejauh ini, Budi mengaku tak tahu arah pelarian supir tersebut. Budi berdalih kesulitan karena pihaknya tidak seperti Reserse Kriminal (Reskrim) yang harus melakukan pengejaran dan penangkapan.
“Biasanya kalau sudah lama, nantinya akan menyerahkan diri sopirnya itu. Biasanya seperti itu kalau kita tangani,” ungkap Budi. Lebih lanjut, pihaknya juga sudah memeriksa pemilik truk tersebut. Begitu juga dengan pihak perusahaan yang menggunakan truk tersebut, yakni Sumber Tani berada di Kisaran.
Namun Budi tidak menjelaskan lebih rinci soal pemeriksaan dengan alasan belum lengkap. “Masih akan kita periksa lagi pemilik mobil dan perusahaan yang menggunakan truk itu,” sambung Budi.
Sebelum mengakhiri, mantan Kapolsek Medan Baru itu menyebut kalau pihaknya juga sudah memediasi dengan menyampaikan pada pihak pemilik dan perusahaan yang menggunakan truk itu, untuk memberi santunan pada korban. Namun, kembali Budi mengaku kalau pihaknya tidak mengetahui jumlah santunan tersebut.
Kecelakaan maut ini terjadi saat puluhan kendaraan dari arah Amplas menuju Padang Bulan sedang berhenti di perempatan Jl. Tritura, Jl. Brigjen Zein Hamid, Jl. Brigjen Katamso dan Jl. AH Nasution.
Karena traffic light sedang pada posisi merah. Tiba-tiba, sebuah truk BK 8874 VL dari arah yang sama melaju dengan kecepatan tinggi. Namun, karena mengalami blong pada rem, truk yang terus melaju tak dapat dikendalikan dan langsung menghantam angkutan umum Nitra 03 BK 1399 MY dan Medan Bus 135 BK 7817 DM yang sedang berhenti.
Selanjutnya, hantaman truk itu merembet ke angkutan umum KPUM A 97 BK 1636 KU dan Taksi Khusus Bandara BK 1749 UA yang juga sedang berhenti karena lampu merah. Begitu juga dengan sebuah sepeda motor Yamaha Scorpio BK 5358 ABF beserta pengendaranya yang sedang menunggu lampu hijau, turut menjadi korban rentetan tabrakan itu.
Dari data yang dihimpun di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati, para korban di antaranya Laurensius Nadapdap (29) warga Kuala Tanjung Kabupaten Batubara, Masdalifa (38) dan anak pertamanya Riski Andrea (2,5) warga Menteng VII, Sri Amrina (43), Yusmalita (39) Marsah Trihafsari (7) warga Tanjung Morawa, Indriyani T Manulang (24) warga Amplas, Asrofandi Ginting (23) warga Lubuk Pakam dan 3 orang lainnya sesama Mahasiswa Universitas Quality, Rika Anita Br Simorangkir (43) dan anak perempuannya Debora Dian Br Simanjuntak (11) warga Tanjung Sari. (smg/deo)