32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Tau Tidak…Bahan Pengawet Jasad Firaun Didatangkan dari Barus Lho

Foto: Repro film Jalur Rempah. Garis merah putus-putus pada gambar di atas, salah satu rute pelayaran tua menuju Barus.
Foto: Repro film Jalur Rempah.
Garis merah putus-putus pada gambar di atas, salah satu rute pelayaran tua menuju Barus.

BARUS, sebuah kecamatan di Kabupten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara adalah titik penting peradaban masa lalu. Dari sinilah pengawet jasad Firaun didatangkan.

=======

Wenri Wanhar – Jawa Pos National Network

=======

Para raja dan ratu Mesir Kuno meyakini rempah-rempah punya kekuatan magis untuk memberikan kecakapan dan wewangian seperti dewa-dewi.

Bahkan di kehidupan setelah kematian, rakyat Mesir Kuno juga percaya bahwa lada dapat menahan dewa kematian yang akan menggerogoti tubuh.

Ketika Firaun Ramses II meninggal pada 12 Juli 1224 SM, “para abdinya menjejali lubang hidung Sang Firaun dengan biji lada,” tutur Singgih Tri Sulistiyono, sejarawan dari Universitas Diponegoro, Semarang.

Penggunaan lada dimaksudkan untuk pengawetan mayat yang sudah merupakan tradisi bagi para Firaun di Mesir. 

Foto: Repro film Jalur Rempah. Garis merah putus-putus pada gambar di atas, salah satu rute pelayaran tua menuju Barus.
Foto: Repro film Jalur Rempah.
Garis merah putus-putus pada gambar di atas, salah satu rute pelayaran tua menuju Barus.

BARUS, sebuah kecamatan di Kabupten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara adalah titik penting peradaban masa lalu. Dari sinilah pengawet jasad Firaun didatangkan.

=======

Wenri Wanhar – Jawa Pos National Network

=======

Para raja dan ratu Mesir Kuno meyakini rempah-rempah punya kekuatan magis untuk memberikan kecakapan dan wewangian seperti dewa-dewi.

Bahkan di kehidupan setelah kematian, rakyat Mesir Kuno juga percaya bahwa lada dapat menahan dewa kematian yang akan menggerogoti tubuh.

Ketika Firaun Ramses II meninggal pada 12 Juli 1224 SM, “para abdinya menjejali lubang hidung Sang Firaun dengan biji lada,” tutur Singgih Tri Sulistiyono, sejarawan dari Universitas Diponegoro, Semarang.

Penggunaan lada dimaksudkan untuk pengawetan mayat yang sudah merupakan tradisi bagi para Firaun di Mesir. 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/