28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Lewat Sosialisasi Protokol Baru, Kemenparekraf Dorong Kebangkitan Industri Event di Medan

SUMUTPOS.CO – Pandemi telah memberi dampak terhadap pergerakan industri event. Penggiat event di Medan mengakui, di masa pandemi, pendapatan mengalami penurunan akibat event yang terpaksa ditunda atau dibatalkan. Mengantisipasi hal ini, pelaku usaha membutuhkan dorongan terutama dalam mengadaptasi tatanan kenormalan baru dalam menyelenggarakan event di masa pandemi. Kepercayaan masyarakat perlu dibagun kembali melalui konten yang relevan.

Kegiatan Sosialisasi Protokol CHSE melalui CERPEN di Medan. (ist).

Berkaitan dengan ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf) RI telah menggelar kampanye Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) melalui Cerita Protokol CHSE Event (CERPEN) untuk publik dan media lokal di Medan, yang merupakan salah satu destinasi pariwisata prioritas di Indonesia, pada 13 Oktober 2021.

Medan menjadi kota pertama di antara 5 daerah prioritas Kemenparekraf untuk kegiatan sosialisasi protokol CHSE melalui CERPEN. Hal tersebut dilakukan untuk mendorong pariwisata dan industri kreatif, sekaligus meningkatkan optimisme dalam penyelenggaraan event, dengan mengadopsi protokol kenormalan baru di tengah pandemi COVID-19.

“Kita perlu membangun kembali kepercayaan masyarakat melalui konten yang relevan, untuk menghidupkan kembali industri event, pekerja kreatif, dan ekosistem terkait lainnya yang terkena dampak pandemi. Oleh karena itu, peran media lokal sangat penting untuk membantu kami menyebarkan informasi mengenai acara CHSE,” kata Sekretaris Deputi Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf RI Drs. Edy Wardoyo.

Wardoyo menambahkan bahwa Kemenparekraf akan terus mendorong dan mendukung industri event untuk meningkatkan ekonomi lokal, lewat sosialisasi panduan CHSE untuk memastikan semua acara berlangsung aman.

“Targetnya mendorong industri kreatif lokal untuk terus berinovasi dalam menyelenggarakan acara-acara seni dan budaya,” ujarnya.

CHSE Membantu Penyelenggaraan Acara di Era Pandemi

Inisiatif sosialisasi acara CHSE bertujuan untuk menarik para pekerja kreatif untuk mensosialisasikan kampanye CHSE ke dalam muatan daerah dan kearifan lokal sehingga mudah dipahami oleh masyarakat setempat.

Sosialisasi CHSE tidak hanya berfokus mempersiapkan destinasi event dan pelaku event dalam memahami protokol kesehatan dan kegiatan perizinan, tetapi juga menyasar industri kreatif lokal untuk terus berinovasi dalam menyelenggarakan acara seni dan budaya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Lewat media gathering yang digelar di Kota Medan, sosialisasi CHSE melalui CERPEN
menghadirkan para ahli dan pembicara. Dari Kemenparekraf RI diwakili oleh Sekretaris Deputi Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Drs. Edy Wardoyo. Hadir juga Zumri Sulthony, S.Sos,.M.Si Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, AKBP Arnis Syafni Yanti, S.E.,M.M, Kasubdit Audit Ditpamobvit POLDA Sumatera Utara dan Dr. Drs. Saut, SH.MH.M.HUM, anggota Sekretariat Satgas Covid-19 Sumatera Utara. Selain itu, industri kreatif Medan seperti Irwansyah Harahap, Direktur Toba Caldera World Music Festival, dan Glenn Biondi Hutajulu, Co-Founder Samosir Music International juga hadir berbagi pandangan dan pengalaman dalam menyelenggarakan event dan mengadaptasi tatanan kenormalan baru.

Hutajulu mengakui, sebelum pandemi, mereka mampu mendatangkan lebih dari 20 ribu penonton konser per acara musik. Namun, keterbatasan sosial dan ekonomi di tengah pandemi memaksanya untuk berhenti. Sehingga, terbentuklah keinginan besar untuk mulai menyelenggarakan acara lagi dengan mengikuti panduan CHSE.

“Potensi Sumatera Utara sangat besar, karenanya kami dan para penyelenggara acara lainnya tengah mempersiapkan diri untuk menggelar event di Sumatera Utara dengan memenuhi dokumen CHSE Events,” tambah Hutajulu.

Menyusul Medan, Kemenparekraf juga akan menggelar acara sosialisasi CHSE melalui CERPEN di Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Lombok, yang diselenggarakan dalam tiga tahap, mulai Agustus hingga November 2021.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kampanye CHSE, silahkan kunjungi chse.kemenparekraf.go.id. (*/sih)

SUMUTPOS.CO – Pandemi telah memberi dampak terhadap pergerakan industri event. Penggiat event di Medan mengakui, di masa pandemi, pendapatan mengalami penurunan akibat event yang terpaksa ditunda atau dibatalkan. Mengantisipasi hal ini, pelaku usaha membutuhkan dorongan terutama dalam mengadaptasi tatanan kenormalan baru dalam menyelenggarakan event di masa pandemi. Kepercayaan masyarakat perlu dibagun kembali melalui konten yang relevan.

Kegiatan Sosialisasi Protokol CHSE melalui CERPEN di Medan. (ist).

Berkaitan dengan ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf) RI telah menggelar kampanye Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) melalui Cerita Protokol CHSE Event (CERPEN) untuk publik dan media lokal di Medan, yang merupakan salah satu destinasi pariwisata prioritas di Indonesia, pada 13 Oktober 2021.

Medan menjadi kota pertama di antara 5 daerah prioritas Kemenparekraf untuk kegiatan sosialisasi protokol CHSE melalui CERPEN. Hal tersebut dilakukan untuk mendorong pariwisata dan industri kreatif, sekaligus meningkatkan optimisme dalam penyelenggaraan event, dengan mengadopsi protokol kenormalan baru di tengah pandemi COVID-19.

“Kita perlu membangun kembali kepercayaan masyarakat melalui konten yang relevan, untuk menghidupkan kembali industri event, pekerja kreatif, dan ekosistem terkait lainnya yang terkena dampak pandemi. Oleh karena itu, peran media lokal sangat penting untuk membantu kami menyebarkan informasi mengenai acara CHSE,” kata Sekretaris Deputi Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf RI Drs. Edy Wardoyo.

Wardoyo menambahkan bahwa Kemenparekraf akan terus mendorong dan mendukung industri event untuk meningkatkan ekonomi lokal, lewat sosialisasi panduan CHSE untuk memastikan semua acara berlangsung aman.

“Targetnya mendorong industri kreatif lokal untuk terus berinovasi dalam menyelenggarakan acara-acara seni dan budaya,” ujarnya.

CHSE Membantu Penyelenggaraan Acara di Era Pandemi

Inisiatif sosialisasi acara CHSE bertujuan untuk menarik para pekerja kreatif untuk mensosialisasikan kampanye CHSE ke dalam muatan daerah dan kearifan lokal sehingga mudah dipahami oleh masyarakat setempat.

Sosialisasi CHSE tidak hanya berfokus mempersiapkan destinasi event dan pelaku event dalam memahami protokol kesehatan dan kegiatan perizinan, tetapi juga menyasar industri kreatif lokal untuk terus berinovasi dalam menyelenggarakan acara seni dan budaya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Lewat media gathering yang digelar di Kota Medan, sosialisasi CHSE melalui CERPEN
menghadirkan para ahli dan pembicara. Dari Kemenparekraf RI diwakili oleh Sekretaris Deputi Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Drs. Edy Wardoyo. Hadir juga Zumri Sulthony, S.Sos,.M.Si Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, AKBP Arnis Syafni Yanti, S.E.,M.M, Kasubdit Audit Ditpamobvit POLDA Sumatera Utara dan Dr. Drs. Saut, SH.MH.M.HUM, anggota Sekretariat Satgas Covid-19 Sumatera Utara. Selain itu, industri kreatif Medan seperti Irwansyah Harahap, Direktur Toba Caldera World Music Festival, dan Glenn Biondi Hutajulu, Co-Founder Samosir Music International juga hadir berbagi pandangan dan pengalaman dalam menyelenggarakan event dan mengadaptasi tatanan kenormalan baru.

Hutajulu mengakui, sebelum pandemi, mereka mampu mendatangkan lebih dari 20 ribu penonton konser per acara musik. Namun, keterbatasan sosial dan ekonomi di tengah pandemi memaksanya untuk berhenti. Sehingga, terbentuklah keinginan besar untuk mulai menyelenggarakan acara lagi dengan mengikuti panduan CHSE.

“Potensi Sumatera Utara sangat besar, karenanya kami dan para penyelenggara acara lainnya tengah mempersiapkan diri untuk menggelar event di Sumatera Utara dengan memenuhi dokumen CHSE Events,” tambah Hutajulu.

Menyusul Medan, Kemenparekraf juga akan menggelar acara sosialisasi CHSE melalui CERPEN di Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Lombok, yang diselenggarakan dalam tiga tahap, mulai Agustus hingga November 2021.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kampanye CHSE, silahkan kunjungi chse.kemenparekraf.go.id. (*/sih)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/