27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Disdik Medan Salurkan BSM kepada 40 Ribu Siswa, SD Rp450 Ribu, SMP Rp750 Ribu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Pendidikan menyalurkan Bantuan Siswa Miskin (BSM) kepada 40 ribu siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), baik sekolah negeri maupun swasta di Kota Medan.

Bantuan berupa seragam sekolah lengkap dengan topi, sepatu, serta kaos kaki, perlengkapan belajar, dan uang tunai ini merupakan wujud kepedulian Wali Kota Medan Bobby Nasution kepada siswa dari keluarga kurang mampu.

“Dengan program BSM yang dicanangkan Wali Kota Medan Bobby Nasution ini, diharapkan orangtua siswa tidak merasa pendidikan sebagai beban yang berdampak pada ekonomi,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Medan, Laksamana Putra Siregar, Selasa (27/12).

Dikatakan Putra, untuk siswa SD, jumlah penerima BSM sebanyak 25 ribu siswa dengan nilai bantuan sebesar Rp450 ribu per siswa. Sementara untuk SMP sebanyak 15 ribu siswa diberi bantuan dengan nilai Rp750 ribu per siswa.

Selain itu, lanjutnyam program BSM ini dicanangkan Wali Kota Medan Bobby Nasution sejak tahun 2021, dan pada 2022 ini jumlah penerima manfaat meningkat signifikan.  “Pada tahun 2021 penerima BSM hanya 8.000 lebih, sedangkan pada 2022 menjadi 40.000 siswa,” ujarnya.

Putra mengatakan, sebelum dilakukan penyaluran BSM, terlebih dahulu dilakukan pendataan siswa yang layak menerima bantuan. Pendataan ini dilakukan oleh pihak sekolah. Selanjutnya, data tersebut diverifikasi faktual oleh Dinas Pendidikan.

“Setelah verifikasi selesai, dana BSM ini kita salurkan ke masing-masing sekolah. Kemudian, sekolahlah yang mendistribusikan bantuan tersebut kepada siswa, baik itu seragam sekolah, perlengkapan belajar, maupun uang tunai,” kata Putra.

Agar bantuan ini benar-benar diterima dengan baik oleh siswa penerima BSM, kata Putra, pihaknya telah membentuk tim pengawas yang langsung turun ke sekolah-sekolah. Selain itu, Dinas Pendidikan juga telah menyurati sekolah yang isinya menginstruksikan agar tidak ada pemotongan dana bantuan maupun hal-hal lain yang membebani penerima.

“Selain itu, kita juga telah menyosialisasikan hotline pengaduan yakni 0853 7109 3888 untuk memproses seluruh pengaduan, termasuk tentang penyaluran BSM ini,” ungkapnya.

Putra menegaskan, pihaknya telah mendapatkan amanah untuk memastikan agar tidak terjadi pungli maupun pemotongan dalam penyaluran bantuan ini. “Apabila pihak sekolah, baik itu kepala sekolah, guru, atau yang lain, melakukan hal-hal yang melanggar kebijakan itu, maka kita akan tindak tegas,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Pendidikan menyalurkan Bantuan Siswa Miskin (BSM) kepada 40 ribu siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), baik sekolah negeri maupun swasta di Kota Medan.

Bantuan berupa seragam sekolah lengkap dengan topi, sepatu, serta kaos kaki, perlengkapan belajar, dan uang tunai ini merupakan wujud kepedulian Wali Kota Medan Bobby Nasution kepada siswa dari keluarga kurang mampu.

“Dengan program BSM yang dicanangkan Wali Kota Medan Bobby Nasution ini, diharapkan orangtua siswa tidak merasa pendidikan sebagai beban yang berdampak pada ekonomi,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Medan, Laksamana Putra Siregar, Selasa (27/12).

Dikatakan Putra, untuk siswa SD, jumlah penerima BSM sebanyak 25 ribu siswa dengan nilai bantuan sebesar Rp450 ribu per siswa. Sementara untuk SMP sebanyak 15 ribu siswa diberi bantuan dengan nilai Rp750 ribu per siswa.

Selain itu, lanjutnyam program BSM ini dicanangkan Wali Kota Medan Bobby Nasution sejak tahun 2021, dan pada 2022 ini jumlah penerima manfaat meningkat signifikan.  “Pada tahun 2021 penerima BSM hanya 8.000 lebih, sedangkan pada 2022 menjadi 40.000 siswa,” ujarnya.

Putra mengatakan, sebelum dilakukan penyaluran BSM, terlebih dahulu dilakukan pendataan siswa yang layak menerima bantuan. Pendataan ini dilakukan oleh pihak sekolah. Selanjutnya, data tersebut diverifikasi faktual oleh Dinas Pendidikan.

“Setelah verifikasi selesai, dana BSM ini kita salurkan ke masing-masing sekolah. Kemudian, sekolahlah yang mendistribusikan bantuan tersebut kepada siswa, baik itu seragam sekolah, perlengkapan belajar, maupun uang tunai,” kata Putra.

Agar bantuan ini benar-benar diterima dengan baik oleh siswa penerima BSM, kata Putra, pihaknya telah membentuk tim pengawas yang langsung turun ke sekolah-sekolah. Selain itu, Dinas Pendidikan juga telah menyurati sekolah yang isinya menginstruksikan agar tidak ada pemotongan dana bantuan maupun hal-hal lain yang membebani penerima.

“Selain itu, kita juga telah menyosialisasikan hotline pengaduan yakni 0853 7109 3888 untuk memproses seluruh pengaduan, termasuk tentang penyaluran BSM ini,” ungkapnya.

Putra menegaskan, pihaknya telah mendapatkan amanah untuk memastikan agar tidak terjadi pungli maupun pemotongan dalam penyaluran bantuan ini. “Apabila pihak sekolah, baik itu kepala sekolah, guru, atau yang lain, melakukan hal-hal yang melanggar kebijakan itu, maka kita akan tindak tegas,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/