25.9 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

4 Komputer di Ruang Keuangan Raib

Kantor BPN Sumut Dibobol Maling

MEDAN-Kantor Badan Pertanahan Negara (BPN) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di Jalan Brigjen Katamso, Medan Maimun dibobol maling, Senin (26/11) dini hari. Beruntung tak ada uang atau berkas-berkas penting milik BPN yang dibawa lari. Dalam peristiwa tersebut, pelaku yang diperkirakan lebih dari satu orang itu hanya membawa kabur 4 unit komputer dan 3 mesin CPU.

Polisi menduga, maling masuk ke kantor BPN dengan cara mencongkel jendela di lantai satu bagian ruangan keuangan. Setelah berhasil masuk, pelaku kemudian menembus dua ruangan staf yang ada di sebelahnya, setelah merusak gagang pintu dengan linggis. Setibanya di dalam, pelaku kemudian membawa lari mesin komputer. Namun, brangkas berisi uang yang ada di ruangan itu tidak digubris pelaku.

Masuknya maling ke salah satu ruangan bagian keuangan kantor BPN pertama kali diketahui oleh Adelina Lubis, karyawan BPN, Senin pagi, sekira pukul 08.00 WIB. Saat masuk ke ruangan, Adelina heran melihat kondisi jendela yang sudah dibongkar. Jerejak besi jendela sudah terlepas dari sarangnya. Sejumlah mesin komputer yang biasa diletak di ruangan itu juga sudah tidak ada lagi. Mengetahui kantornya dibobol maling, Adelina lantas memberitahukannya kepada karyawan yang lain. Terkait kejadian ini, pihak BPN kemudian menghubungi polisi.

Sigit, karyawan BPN mengatakan, kejadian itu diketahui saat rekannya ingin masuk ke ruangan bagian keuangan yang terpisahkan pintu dari ruang staf.
“Saat teman saya mau masuk ke dalam ruangannya, posisi pintu sudah tidak terkunci lagi, hanya saja tertutup. Setelah dilihat, ternyata grendel pintu sudah dirusak. Disitulah kami tau kalau kantor kami baru saja kemalingan. Karena komputer yang ada di ruangan itu sudah tidak ada lagi, jendela juga sudah dirusak,” ungkapnya.

Beberapa saat kemudian, petugas Polsek Medan Kota dibantu unit olah TKP Polresta Medan turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Dari ruangan yang dijebol, petugas mangambil sidik jari milik pelaku. Polisi menduga, dalam menjalankan aksinya, pelaku lebih dari satu orang.

“Mengingat 4 komputer dan 3 mesin CPU yang diambil, saya rasa pelaku tidak sendiri dalam menjalankan aksinya. Pasti ada rekannya yang membantu memindahkan komputer curian itu,” ujar Wakapolsek Medan Kota, AKP P Sihombing, Senin (26/11) siang.

Sihombing mengatakan, pihak BPN mengaku tidak ada uang ataupun berkas-berkas penting yang hilang dalam peristiwa itu.
“Dari keterangan pihak BPN kepada kami, tidak ada uang maupun surat-surat tanah yang hilang dalam kejadian itu. Hanya komputer saja yang hilang. Menurut mereka, di dalam komputer itu juga tidak ada data-data yang terlalu penting,” tegasnya.

Sihombing mengatakan, dari penyelidikan yang dilakukan pihaknya, pencuri diketahui masuk dari jendela ruangan bagian keuangan yang berbatasan langsung dengan sebidang tanah kosong dan tembok dapur rumah warga. Namun, Sihombing berprediksi pelaku sudah kesiangan saat malakukan aksinya. Pasalnya, Laptop, brangkas uang dan benda-benda berharga lainnya yang ada di dalam ruangan itu tidak disentuh pelaku. “Mungkin pelaku masuk sudah kesiangan. Soalnya disitu ada laptop, brangkas uang dan benda-benda berharga lainnya yang tidak dibawa kabur pelaku,” sebutnya.

Atas kejadian ini, Sihombing mengaku pihak BPN telah melaporkan secara resmi ke Polsekta Medan Kota, yang diwakili oleh Zulkarnaen, Kasubbag Humas BPN, sebagai pelapor. “Kasus ini masih kami dalami. Sejauh ini kami sudah periksa dua saksi dari karyawan BPN. Rencananya kami juga akan memintai keterangan satpam BPN yang bertugas pada saat kejadian,” pungkasnya.

Pria Bertato Nyaris Hangus

Sementara warga yang bermukim disekitar bangunan kosong bekas gedung Bank Utama di Jalan Pemuda, Medan Maimun mendadak heboh, Senin (26/11) siang. Pasalnya, kepulan asap tebal keluar dari gedung tua berlantai dua yang sudah beberapa tahun ini ditinggal kosong. Kejadian itu membuat pihak kepolisian dan pemadam kebakaran panik mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

“Sempat heboh tadi warga di sekitar TKP, karena ada asap dari dalam gedung eks Bank Utama itu,” ujar Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, Iptu Gunawan.
Gunawan menjelaskan, untuk mengetahui penyebab munculnya asap, pihaknya bersama petugas pemadam kemudian membuka pintu gedung berlantai dua tersebut. Tapi, alangkah terkejutnya mereka karena didapati seorang pria ceking bertato tengah membakar gulungan wayar hasil curian dari dalam gedung tua tersebut.

Tanpa pikir panjang, pria yang diketahui bernama Mahdi Siburian (30), warga Pasar Senin, Kampung Baru tersebut langsung diamankan berikut barang buktinya ke Polsekta Medan Kota. Dia diamankan karena kedapatan mencuri wayar di gedung tersebut dan nyaris membakarnya. “Tersangka kami sangkakan dua kasus, yakni pencurian dan pembakaran,” tegas Gunawan.

Gunawan menyebut, aksi membakar wayar hasil curian dari gedung itu dilakukan pelaku untuk mengambil tembaga yang ada di dalam wayar tersebut.

“Jadi setelah tersangka mencuri, wayar-wayar itu dibakarnya untuk mengambil tembaga di dalamnya. Jadi asap yang sempat dikira kebakaran itu adalah ulah pelaku,” kata Gunawan.
Dihadapan Polisi, pria yang sekujur tubuhnya dipenuhi tato tersebut mengaku baru pertama kalinya mencuri wayar di gedung tersebut. Niatnya, dia ingin mengambil tembaga kabel, sehingga pembungkusnya harus dibakar.
Cara itu dilakukannya menggunakan api rokok yang disulutkan ke koran sambil ditiup. Tapi, akibatnya justru menimbulkan kepulan asap tebal. “Udah bang, udah bang, udah kupadamkan,” ucap Gunawan meniru perkataan tersangka ketika hendak ditangkap Polisi.

Menurut Gunawan, tersangka masuk ke gedung tersebut melalui jalur belakang, memanfaatkan celah yang ditutupi oleh seng. Selanjutnya, tersangka mempreteli kabel hingga berat sekitar 20 kg, lalu pelaku membakarnya di lantai dua.
Selain tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, seperti 3 buah tang, martil, pisau, obeng, telepon seluler dan kabel wayar yang belum dibakar.
“Kasusnya akan kami kembangkan, karena dugaan kami masih ada pelaku lain yang terlibat,” pungkas Gunawan.

Sementara itu, tersangka yang ditemui di Polsek Medan Kota memilih diam saat ditanya atas tindakan konyolnya tersebut. Dia hanya tertunduk malu, sembari memasang wajah menyesal saat fotonya diabadikan sejumlah wartawan yang meliput. (mag-12)

Kantor BPN Sumut Dibobol Maling

MEDAN-Kantor Badan Pertanahan Negara (BPN) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di Jalan Brigjen Katamso, Medan Maimun dibobol maling, Senin (26/11) dini hari. Beruntung tak ada uang atau berkas-berkas penting milik BPN yang dibawa lari. Dalam peristiwa tersebut, pelaku yang diperkirakan lebih dari satu orang itu hanya membawa kabur 4 unit komputer dan 3 mesin CPU.

Polisi menduga, maling masuk ke kantor BPN dengan cara mencongkel jendela di lantai satu bagian ruangan keuangan. Setelah berhasil masuk, pelaku kemudian menembus dua ruangan staf yang ada di sebelahnya, setelah merusak gagang pintu dengan linggis. Setibanya di dalam, pelaku kemudian membawa lari mesin komputer. Namun, brangkas berisi uang yang ada di ruangan itu tidak digubris pelaku.

Masuknya maling ke salah satu ruangan bagian keuangan kantor BPN pertama kali diketahui oleh Adelina Lubis, karyawan BPN, Senin pagi, sekira pukul 08.00 WIB. Saat masuk ke ruangan, Adelina heran melihat kondisi jendela yang sudah dibongkar. Jerejak besi jendela sudah terlepas dari sarangnya. Sejumlah mesin komputer yang biasa diletak di ruangan itu juga sudah tidak ada lagi. Mengetahui kantornya dibobol maling, Adelina lantas memberitahukannya kepada karyawan yang lain. Terkait kejadian ini, pihak BPN kemudian menghubungi polisi.

Sigit, karyawan BPN mengatakan, kejadian itu diketahui saat rekannya ingin masuk ke ruangan bagian keuangan yang terpisahkan pintu dari ruang staf.
“Saat teman saya mau masuk ke dalam ruangannya, posisi pintu sudah tidak terkunci lagi, hanya saja tertutup. Setelah dilihat, ternyata grendel pintu sudah dirusak. Disitulah kami tau kalau kantor kami baru saja kemalingan. Karena komputer yang ada di ruangan itu sudah tidak ada lagi, jendela juga sudah dirusak,” ungkapnya.

Beberapa saat kemudian, petugas Polsek Medan Kota dibantu unit olah TKP Polresta Medan turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Dari ruangan yang dijebol, petugas mangambil sidik jari milik pelaku. Polisi menduga, dalam menjalankan aksinya, pelaku lebih dari satu orang.

“Mengingat 4 komputer dan 3 mesin CPU yang diambil, saya rasa pelaku tidak sendiri dalam menjalankan aksinya. Pasti ada rekannya yang membantu memindahkan komputer curian itu,” ujar Wakapolsek Medan Kota, AKP P Sihombing, Senin (26/11) siang.

Sihombing mengatakan, pihak BPN mengaku tidak ada uang ataupun berkas-berkas penting yang hilang dalam peristiwa itu.
“Dari keterangan pihak BPN kepada kami, tidak ada uang maupun surat-surat tanah yang hilang dalam kejadian itu. Hanya komputer saja yang hilang. Menurut mereka, di dalam komputer itu juga tidak ada data-data yang terlalu penting,” tegasnya.

Sihombing mengatakan, dari penyelidikan yang dilakukan pihaknya, pencuri diketahui masuk dari jendela ruangan bagian keuangan yang berbatasan langsung dengan sebidang tanah kosong dan tembok dapur rumah warga. Namun, Sihombing berprediksi pelaku sudah kesiangan saat malakukan aksinya. Pasalnya, Laptop, brangkas uang dan benda-benda berharga lainnya yang ada di dalam ruangan itu tidak disentuh pelaku. “Mungkin pelaku masuk sudah kesiangan. Soalnya disitu ada laptop, brangkas uang dan benda-benda berharga lainnya yang tidak dibawa kabur pelaku,” sebutnya.

Atas kejadian ini, Sihombing mengaku pihak BPN telah melaporkan secara resmi ke Polsekta Medan Kota, yang diwakili oleh Zulkarnaen, Kasubbag Humas BPN, sebagai pelapor. “Kasus ini masih kami dalami. Sejauh ini kami sudah periksa dua saksi dari karyawan BPN. Rencananya kami juga akan memintai keterangan satpam BPN yang bertugas pada saat kejadian,” pungkasnya.

Pria Bertato Nyaris Hangus

Sementara warga yang bermukim disekitar bangunan kosong bekas gedung Bank Utama di Jalan Pemuda, Medan Maimun mendadak heboh, Senin (26/11) siang. Pasalnya, kepulan asap tebal keluar dari gedung tua berlantai dua yang sudah beberapa tahun ini ditinggal kosong. Kejadian itu membuat pihak kepolisian dan pemadam kebakaran panik mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

“Sempat heboh tadi warga di sekitar TKP, karena ada asap dari dalam gedung eks Bank Utama itu,” ujar Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, Iptu Gunawan.
Gunawan menjelaskan, untuk mengetahui penyebab munculnya asap, pihaknya bersama petugas pemadam kemudian membuka pintu gedung berlantai dua tersebut. Tapi, alangkah terkejutnya mereka karena didapati seorang pria ceking bertato tengah membakar gulungan wayar hasil curian dari dalam gedung tua tersebut.

Tanpa pikir panjang, pria yang diketahui bernama Mahdi Siburian (30), warga Pasar Senin, Kampung Baru tersebut langsung diamankan berikut barang buktinya ke Polsekta Medan Kota. Dia diamankan karena kedapatan mencuri wayar di gedung tersebut dan nyaris membakarnya. “Tersangka kami sangkakan dua kasus, yakni pencurian dan pembakaran,” tegas Gunawan.

Gunawan menyebut, aksi membakar wayar hasil curian dari gedung itu dilakukan pelaku untuk mengambil tembaga yang ada di dalam wayar tersebut.

“Jadi setelah tersangka mencuri, wayar-wayar itu dibakarnya untuk mengambil tembaga di dalamnya. Jadi asap yang sempat dikira kebakaran itu adalah ulah pelaku,” kata Gunawan.
Dihadapan Polisi, pria yang sekujur tubuhnya dipenuhi tato tersebut mengaku baru pertama kalinya mencuri wayar di gedung tersebut. Niatnya, dia ingin mengambil tembaga kabel, sehingga pembungkusnya harus dibakar.
Cara itu dilakukannya menggunakan api rokok yang disulutkan ke koran sambil ditiup. Tapi, akibatnya justru menimbulkan kepulan asap tebal. “Udah bang, udah bang, udah kupadamkan,” ucap Gunawan meniru perkataan tersangka ketika hendak ditangkap Polisi.

Menurut Gunawan, tersangka masuk ke gedung tersebut melalui jalur belakang, memanfaatkan celah yang ditutupi oleh seng. Selanjutnya, tersangka mempreteli kabel hingga berat sekitar 20 kg, lalu pelaku membakarnya di lantai dua.
Selain tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, seperti 3 buah tang, martil, pisau, obeng, telepon seluler dan kabel wayar yang belum dibakar.
“Kasusnya akan kami kembangkan, karena dugaan kami masih ada pelaku lain yang terlibat,” pungkas Gunawan.

Sementara itu, tersangka yang ditemui di Polsek Medan Kota memilih diam saat ditanya atas tindakan konyolnya tersebut. Dia hanya tertunduk malu, sembari memasang wajah menyesal saat fotonya diabadikan sejumlah wartawan yang meliput. (mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/