Diceritakan Shila adalah anak bungsu dari seorang nelayan yang tinggal di sekitar Danau Toba. Karena itulah, Shila menjadi anak kesayangan Bapaknya. Sementara Mamaknya memiliki karakter yang lebih keras dalam menghadapi tingkah Shila yang banyak akal dan sedikit tomboi.
Ia pun bercita-cita melanjutkan sekolahnya ke SMAN Favorit di Medan. Tapi apa daya, ia tak lulus dan terpaksa harus masuk pesantren. Shila pun membujuk sang Bapak agar tidak membiarkannya masuk pesantren. Namun kali ini, Bapaknya tidak menuruti apa kata Shila yang bercita-cita sebagai novelis itu. Akhirnya hubungan antara anak dan Bapak ini pun renggang.
Selama di pesantren, Shila menjalin persahabatan dengan tiga santri perempuan yang diperankan oleh Febby Blink sebagai Manda, Sivia Blink sebagai Aisyah, dan Vebby Palwinta sebagai Icut. Ketiganya berasal dari daerah yang berbeda-beda, yaitu Aceh, Padang, dan Malaysia. Selama menjalani rutinitas di pesantren, ketiganya sering bertingkah konyol yang pasti akan mengocok perut penonton.
Namun Shila merasa tak betah tinggal di pesantren dengan segudang peraturannya. Suatu hari ia mengajak Manda untuk melarikan diri dari pesantren. Tapi takdir berkata lain, beberapa kejadian tak terduga akhirnya membawa mereka kembali ke pesantren itu.
Di sana, Shila juga jatuh hati pada santri senior, Rifqy yang diperankan oleh Fachri Muhammad (Si Entong). Kemudian muncul pula sosok santri lainnya bernama Abu yang diperankan oleh Rizky Febian) yang bertingkah konyol, demi bisa menarik perhatian Shila.
Berjalannya waktu, Shila menyadari cintanya pada Rifqy telah menyakiti sahabatnya. Kepada siapakah akhirnya cinta Shila berlabuh? Apakah Shila akhirnya berhasil mempertahankan impiannya sebagai seorang novelis? Dapatkah Shila mempertahankan antara cinta dan juga persahabatannya? Inilah sebuah kisah tentang cinta, persahabatan dan suka-duka di sebuah tempat yang memungkinkan segalanya terjadi. (mea)
Diceritakan Shila adalah anak bungsu dari seorang nelayan yang tinggal di sekitar Danau Toba. Karena itulah, Shila menjadi anak kesayangan Bapaknya. Sementara Mamaknya memiliki karakter yang lebih keras dalam menghadapi tingkah Shila yang banyak akal dan sedikit tomboi.
Ia pun bercita-cita melanjutkan sekolahnya ke SMAN Favorit di Medan. Tapi apa daya, ia tak lulus dan terpaksa harus masuk pesantren. Shila pun membujuk sang Bapak agar tidak membiarkannya masuk pesantren. Namun kali ini, Bapaknya tidak menuruti apa kata Shila yang bercita-cita sebagai novelis itu. Akhirnya hubungan antara anak dan Bapak ini pun renggang.
Selama di pesantren, Shila menjalin persahabatan dengan tiga santri perempuan yang diperankan oleh Febby Blink sebagai Manda, Sivia Blink sebagai Aisyah, dan Vebby Palwinta sebagai Icut. Ketiganya berasal dari daerah yang berbeda-beda, yaitu Aceh, Padang, dan Malaysia. Selama menjalani rutinitas di pesantren, ketiganya sering bertingkah konyol yang pasti akan mengocok perut penonton.
Namun Shila merasa tak betah tinggal di pesantren dengan segudang peraturannya. Suatu hari ia mengajak Manda untuk melarikan diri dari pesantren. Tapi takdir berkata lain, beberapa kejadian tak terduga akhirnya membawa mereka kembali ke pesantren itu.
Di sana, Shila juga jatuh hati pada santri senior, Rifqy yang diperankan oleh Fachri Muhammad (Si Entong). Kemudian muncul pula sosok santri lainnya bernama Abu yang diperankan oleh Rizky Febian) yang bertingkah konyol, demi bisa menarik perhatian Shila.
Berjalannya waktu, Shila menyadari cintanya pada Rifqy telah menyakiti sahabatnya. Kepada siapakah akhirnya cinta Shila berlabuh? Apakah Shila akhirnya berhasil mempertahankan impiannya sebagai seorang novelis? Dapatkah Shila mempertahankan antara cinta dan juga persahabatannya? Inilah sebuah kisah tentang cinta, persahabatan dan suka-duka di sebuah tempat yang memungkinkan segalanya terjadi. (mea)