26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Dukung Program KSPN Danau Toba, 103 Km Rel KA Di-upgrade

SUTAN SIREGAR/SUMUT
POSPERBAIKAN REL: Petugas melakukan perbaikan bantaran rel kereta api di Stasiun Besar Kereta Api Medan, beberapa waktu lalu. Mulai tahun 2019 ini, Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara akan meng-upgrade perlintasan Kereta Api , mulai dari Kota Medan ke Kota Tebing Tinggi hingga Kota Pematangsiantar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mulai tahun 2019 ini, Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara memprogramkan peningkatan infrastruktur atau upgrade perlintasan Kereta Api (KA), mulai dari Kota Medan ke Kota Tebing Tinggi hingga Kota Pematangsiantar. Total panjang ruas rel kereta yang di-upgrade mencapai 103 kilometer.

“Proses upgrade dimulai dari jalur kereta api Stasiun Araskabu di Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang. Kalau Medan-Siantar kita program 2 tahun. Dari tahun 2019 sampai 2020 selesai. Kita mulai dari Stasiun Aras Kabu persimpangan Kualanamu, hingga ke Tebingtinggi dan Siantar,” ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Medan I Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Fakhrul Rivai Hasibuan, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (27/1).

Peningkatan perlintasan Kereta api ini dilakukan selama 2 tahun kedepan. Dananya bersumber darin

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Saat ini, pihak Balai Teknik Perkeretaapian tengah mempersiapkan dokumen pelelangan tender untuk proyek tersebut. Proses pengerjaan dijadwalkan mulai bulan April tahun ini.

“Tahun ini dimulai dengan pergantian relnya terlebih dahulu. Tahun depan, kita programkan untuk pergantian jembatan, agar tidak memenuhi beban ganda rel RM 21,” jelas Fakhrul.

Tahun 2020, ada lebih kurang 7 jembatan perlintasan kereta api yang akan ditingkatkan dari Medan sampai kota Pematangsiantar.”Ketujuh jembatan itu bukan diganti ya, tetapi di-upgrade,” tutur Fakhrul.

Dijelaskannya, upgrade perlintasan kereta api ini bertujuan untuk mendukung program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.

Ditanya tentang kapan penambahan jalur perlintasan kereta api dari Pematangsiantar ke Parapat, Kabupaten Simalungun, menurut Fakhrul, belum diprogramkan. “Programnya sampai saat ini masih jalur Medan-Pematangsiantar. Karena kondisi rel saat ini, yakni rel R33 dan rel R42, kecepatan kereta api sangat terbatas. Kondisi rel pengaruh dengan keselamatan kereta api,” jelasnya.

Peningkatan infrastruktur kereta api ini juga bertujuan untuk memberi kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat. Apa lagi, pengguna moda transportasi kereta api di Sumut semakin hari jumlahnya semakin meningkat.

“Kita harapkan, dengan ada peningkatan infrastruktur ini, kecepatan kereta api bertambah dan otomatis waktu tempuh dari Medan ke Siantar lebih cepat lagi,” tandasnya.

Dikerjakan Bertahap

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo, mengungkapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan melakukan pembangunan infrastruktur untuk lintasan kereta api dari Kota Medan ke Danau Toba-Parapat, pada tahun 2019 ini.

Arie mengatakan, pembangunan infrastruktur untuk kereta api akan dilakukan secara bertahap. “Upgrade rel dari Medan ke Pematang Siantar, anggarannya sudah tersedia di Kemenhub,” ujar Arie.

Tidak saja dilakukan upgrade, menurut Arie, PT KAI akan juga melakukan peningkatan pelayanan untuk masyarakat yang akan berkunjung ke Danau Toba menggunakan moda transportasi kereta api ini. “Mudah-mudahan Kemenhub dan PT KAI tahun ini melaunching kereta api baru,” tutur Arie.

Setelah melakukan upgrade rel kereta api dari Medan ke Kota Pematangsiantar, Kemenhub merencanakan outline bisnis kereta api dari Kota Pematangsiantar ke Danau Toba di Parapat. “Akan menggunakan biaya yang besar dari pemerintah dan badan usaha. Mudah-mudah segera dilakukan,” ungkap Arie.

Ia mengharapkan pembangunan infrastruktur Kereta Api Medan ke Parapat di Kawasan Danau Toba dapat direalisasi dan selesai pada tahun ini, meski tahun 2019 adalah tahun politik. “Sembari di-upgrade, sembari dikerjakan. Pembangunan rel dan operasionalnya juga ditawarkan ke investor,” pungkas Arie. (gus)

SUTAN SIREGAR/SUMUT
POSPERBAIKAN REL: Petugas melakukan perbaikan bantaran rel kereta api di Stasiun Besar Kereta Api Medan, beberapa waktu lalu. Mulai tahun 2019 ini, Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara akan meng-upgrade perlintasan Kereta Api , mulai dari Kota Medan ke Kota Tebing Tinggi hingga Kota Pematangsiantar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mulai tahun 2019 ini, Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara memprogramkan peningkatan infrastruktur atau upgrade perlintasan Kereta Api (KA), mulai dari Kota Medan ke Kota Tebing Tinggi hingga Kota Pematangsiantar. Total panjang ruas rel kereta yang di-upgrade mencapai 103 kilometer.

“Proses upgrade dimulai dari jalur kereta api Stasiun Araskabu di Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang. Kalau Medan-Siantar kita program 2 tahun. Dari tahun 2019 sampai 2020 selesai. Kita mulai dari Stasiun Aras Kabu persimpangan Kualanamu, hingga ke Tebingtinggi dan Siantar,” ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Medan I Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Fakhrul Rivai Hasibuan, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (27/1).

Peningkatan perlintasan Kereta api ini dilakukan selama 2 tahun kedepan. Dananya bersumber darin

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Saat ini, pihak Balai Teknik Perkeretaapian tengah mempersiapkan dokumen pelelangan tender untuk proyek tersebut. Proses pengerjaan dijadwalkan mulai bulan April tahun ini.

“Tahun ini dimulai dengan pergantian relnya terlebih dahulu. Tahun depan, kita programkan untuk pergantian jembatan, agar tidak memenuhi beban ganda rel RM 21,” jelas Fakhrul.

Tahun 2020, ada lebih kurang 7 jembatan perlintasan kereta api yang akan ditingkatkan dari Medan sampai kota Pematangsiantar.”Ketujuh jembatan itu bukan diganti ya, tetapi di-upgrade,” tutur Fakhrul.

Dijelaskannya, upgrade perlintasan kereta api ini bertujuan untuk mendukung program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.

Ditanya tentang kapan penambahan jalur perlintasan kereta api dari Pematangsiantar ke Parapat, Kabupaten Simalungun, menurut Fakhrul, belum diprogramkan. “Programnya sampai saat ini masih jalur Medan-Pematangsiantar. Karena kondisi rel saat ini, yakni rel R33 dan rel R42, kecepatan kereta api sangat terbatas. Kondisi rel pengaruh dengan keselamatan kereta api,” jelasnya.

Peningkatan infrastruktur kereta api ini juga bertujuan untuk memberi kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat. Apa lagi, pengguna moda transportasi kereta api di Sumut semakin hari jumlahnya semakin meningkat.

“Kita harapkan, dengan ada peningkatan infrastruktur ini, kecepatan kereta api bertambah dan otomatis waktu tempuh dari Medan ke Siantar lebih cepat lagi,” tandasnya.

Dikerjakan Bertahap

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo, mengungkapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan melakukan pembangunan infrastruktur untuk lintasan kereta api dari Kota Medan ke Danau Toba-Parapat, pada tahun 2019 ini.

Arie mengatakan, pembangunan infrastruktur untuk kereta api akan dilakukan secara bertahap. “Upgrade rel dari Medan ke Pematang Siantar, anggarannya sudah tersedia di Kemenhub,” ujar Arie.

Tidak saja dilakukan upgrade, menurut Arie, PT KAI akan juga melakukan peningkatan pelayanan untuk masyarakat yang akan berkunjung ke Danau Toba menggunakan moda transportasi kereta api ini. “Mudah-mudahan Kemenhub dan PT KAI tahun ini melaunching kereta api baru,” tutur Arie.

Setelah melakukan upgrade rel kereta api dari Medan ke Kota Pematangsiantar, Kemenhub merencanakan outline bisnis kereta api dari Kota Pematangsiantar ke Danau Toba di Parapat. “Akan menggunakan biaya yang besar dari pemerintah dan badan usaha. Mudah-mudah segera dilakukan,” ungkap Arie.

Ia mengharapkan pembangunan infrastruktur Kereta Api Medan ke Parapat di Kawasan Danau Toba dapat direalisasi dan selesai pada tahun ini, meski tahun 2019 adalah tahun politik. “Sembari di-upgrade, sembari dikerjakan. Pembangunan rel dan operasionalnya juga ditawarkan ke investor,” pungkas Arie. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/