29 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Habis Uang, Kami Belum Makan Siang…

Foto: Amri/PM/JPNN Valentina dan bayinya yang tidak punya alat kelamin saat di ruang inkubator RSU Adam Malik.
Foto: Amri/PM/JPNN
Valentina dan bayinya yang tidak punya alat kelamin saat di ruang inkubator RSU Adam Malik.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi Hotmaria Butarbutar, bayi tanpa kelamin yang dirawat di RSU H Adam Malik Medan, semakin hari kian memprihatinkan. Berat badannya pun mulai menurun dari sebelumnya 2,8 kg, menjadi 27,5 kg. Pemandangan tak kalah miris, tatkala orangtua dan neneknya yang menunggu berhari-hari mulai kehabisan uang dan kelaparan.

Kamis (27/2) siang, Hotmaria masih di tempatkan di dalam incubator layaknya bayi baru lahir. Tak ada penanganan istimewa pada bayi malang yang belum diketahui jenis kelaminnya, perempuan atau laki-laki itu.

Namun pihak RSU H Adam Malik, mengaku terus melakukan perawatan. “Masih dalam perawatan, dia masih dalam penanganan,” ujar dr Sairi Saragih, Humas Adam malik.

Sementara menunggui penanganan medis, orangtua Hotmaria, Valentina Nadapdap sudah kehabisan perbekalan uang. Akibatnya, kemarin Valentina tak bisa makan siang dan terpaksa menahan kelaparan. Harapannya kini, kiriman dari kampung segera datang. “Sudah habis uang kami dan kami belum makan siang ini. Kayaknya kami mau menunggu uang kiriman dari kampung untuk biaya disini,” ujar Valentina.

eski lapar mendera, Valentina mengaku akan tetap bertahan di RSU H Adam Malik sampai anaknya sembuh. Harapannya saat ini hanya kartu BPJS yang jadi program pemerintah. “Kami bersyukur ikut BPJS dan kami yakin buah hati kami bakal sehat kembali,” ujar Natalia.

Valentina pun merasa kecewa dengan keterangan pihak rumah sakit yang menyebut akan mengambil kromosom dari tubuh anaknya. Namun, hingga kemarin, pihak rumah sakit tak melakukan apapun.

“Nggak tau saya bang kalau mereka mau ambil kromosom anak saya. Anak saya sudah tiga minggu disini dan mereka tidak pernah memberi tahu saya kalau akan mengambil kromosom anak saya untuk dicek ke Jakarta,” ungkap Natalia.

Hotmaria sudah tiga minggu di RSU Adam Malik, namun pihak rumah sakit baru memberi tahu awak koran ini saat dikonfirmasi bakal mengirim sampel kromosom sang bayi ke Jakarta. “Andai tidak dikonfirmasi, pihak RSU Adam Malik pasti akan menelantarkan pasien BPJS ini. Opini yang terbangun di kepala awak koran ini, tak puas sampai disitu. Awak koran ini pun mencoba menghubungi Humas Adam Malik dr Sairi dan lagi-lagi jawaban klasik yang diberikan Humas. “Ia bakal kita tangani dengan baik pada kita lihat sajalah nanti,” ujar Sairi.

“Apapun yang terjadi Natalia berharap sang bayi tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan dan bisa sehat kembali. Yang penting anakku sehat kembali,” ujar Valentina.

Valentina sendiri masih berharap jika anaknya berjenis kelamin perempuan. Sebab dua anaknya merupakan laki.laki-laki. “Aku dulu pas mengandung kepingin kali anak perempuan karena anak ku laki-laki semua sampai terbawa mimpi punya anak perempuan,” kenang Valentina.(mri/bd)

Foto: Amri/PM/JPNN Valentina dan bayinya yang tidak punya alat kelamin saat di ruang inkubator RSU Adam Malik.
Foto: Amri/PM/JPNN
Valentina dan bayinya yang tidak punya alat kelamin saat di ruang inkubator RSU Adam Malik.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kondisi Hotmaria Butarbutar, bayi tanpa kelamin yang dirawat di RSU H Adam Malik Medan, semakin hari kian memprihatinkan. Berat badannya pun mulai menurun dari sebelumnya 2,8 kg, menjadi 27,5 kg. Pemandangan tak kalah miris, tatkala orangtua dan neneknya yang menunggu berhari-hari mulai kehabisan uang dan kelaparan.

Kamis (27/2) siang, Hotmaria masih di tempatkan di dalam incubator layaknya bayi baru lahir. Tak ada penanganan istimewa pada bayi malang yang belum diketahui jenis kelaminnya, perempuan atau laki-laki itu.

Namun pihak RSU H Adam Malik, mengaku terus melakukan perawatan. “Masih dalam perawatan, dia masih dalam penanganan,” ujar dr Sairi Saragih, Humas Adam malik.

Sementara menunggui penanganan medis, orangtua Hotmaria, Valentina Nadapdap sudah kehabisan perbekalan uang. Akibatnya, kemarin Valentina tak bisa makan siang dan terpaksa menahan kelaparan. Harapannya kini, kiriman dari kampung segera datang. “Sudah habis uang kami dan kami belum makan siang ini. Kayaknya kami mau menunggu uang kiriman dari kampung untuk biaya disini,” ujar Valentina.

eski lapar mendera, Valentina mengaku akan tetap bertahan di RSU H Adam Malik sampai anaknya sembuh. Harapannya saat ini hanya kartu BPJS yang jadi program pemerintah. “Kami bersyukur ikut BPJS dan kami yakin buah hati kami bakal sehat kembali,” ujar Natalia.

Valentina pun merasa kecewa dengan keterangan pihak rumah sakit yang menyebut akan mengambil kromosom dari tubuh anaknya. Namun, hingga kemarin, pihak rumah sakit tak melakukan apapun.

“Nggak tau saya bang kalau mereka mau ambil kromosom anak saya. Anak saya sudah tiga minggu disini dan mereka tidak pernah memberi tahu saya kalau akan mengambil kromosom anak saya untuk dicek ke Jakarta,” ungkap Natalia.

Hotmaria sudah tiga minggu di RSU Adam Malik, namun pihak rumah sakit baru memberi tahu awak koran ini saat dikonfirmasi bakal mengirim sampel kromosom sang bayi ke Jakarta. “Andai tidak dikonfirmasi, pihak RSU Adam Malik pasti akan menelantarkan pasien BPJS ini. Opini yang terbangun di kepala awak koran ini, tak puas sampai disitu. Awak koran ini pun mencoba menghubungi Humas Adam Malik dr Sairi dan lagi-lagi jawaban klasik yang diberikan Humas. “Ia bakal kita tangani dengan baik pada kita lihat sajalah nanti,” ujar Sairi.

“Apapun yang terjadi Natalia berharap sang bayi tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan dan bisa sehat kembali. Yang penting anakku sehat kembali,” ujar Valentina.

Valentina sendiri masih berharap jika anaknya berjenis kelamin perempuan. Sebab dua anaknya merupakan laki.laki-laki. “Aku dulu pas mengandung kepingin kali anak perempuan karena anak ku laki-laki semua sampai terbawa mimpi punya anak perempuan,” kenang Valentina.(mri/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/