26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Sang Istri Tewas, Kaki Suami Remuk

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

SEIBAMBAN, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan maut juga terjadi di Jalinsum Medan-Tebingtinggi Km 64-65, kemarin (27/2) sekira pukul 19.30 WIB. Akibatnya, Juminal (45) warga Dusun II, Desa Penggalangan, tewas di lokasi kejadian dengan kondisi tubuh remuk. Sedangkan suaminya, Sudiman (48), kritis setelah kaki kanannya remuk.

Kejadian ini tepat di Pasar Miring Dusun IV, Desa Desa Pon, Kec. Sei Bamban, Sergai. Malam itu, pasutri ini berboncengan naik Beat BK 5579 NAJ dari arah Medan menuju Tebingtinggi. Nahas saat Sudiman coba mendahului kendaraan yang ada di depannya meski jalan menikung. Motor yang dikendarainya berbenturan dengan truk BK 9551 AD yang dikemudikan Kentar (29) warga Naga Timbul, Tanjung Morawa. Sepeda motor tersebut terpental ke aspal. Begitu juga suami istri itu.

Tragisnya, keduanya digilas truk yang berada di belakang motor mereka. Juminal sempat terseret sejauh 15 meter, lalu ditabrak kendaran lain karena situasi penerangan minim (gelap).

Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu langsung berhamburan keluar rumah dan menuju lokasi kejadian. Sudiman dilarikan ke RSU Melati Desa Pon. Menurut warga setempat, Bambang (34) dan Wagirin (25), mereka tidak begitu tahu kronologi sebenarnya. Saat kejadian, Bambang padahal sedang duduk di depan rumah.

Namun dia sudah melihat kereta jatuh di jalan sedangkan korbannya terpisah sekitar 15 meter dari suaminya. “Aku lihat istrinya sudah terpisah dari suaminya. Aku rasa istrinya sempat terseret lalu digilas truk hingga berulang kali,” ucap Bambang diamini Wagirin.

Tak lama polisi datang. Sementara sopir truk dan kernetnya, Remon (23) warga Sei Bume, Tanjungmorawa, menyerahkan diri ke Pos Lantas Sei Bamban. Kentar sendiri mengaku, melihat pasutri itu memotong kendaraan yang ada di depannya. Padahal jalan menikung.

“Mengambil jalur terlalu ke kanan, hingga mengenai kaca spion truk. Kereta jatuh ke kiri jalan, terus truk dari belakang langsung menyeret tubuh korban bahkan tergilas berkali-kali,” ujarnya. “Aku tidak merasa bersalah makanya aku menyerahkan diri aja ke Pos Polisi ini. Aku jelas melihat truk dari belakangnya menggilas. Disambut lagi truk dari Tebing menuju Medan. Hingga tubuhnya berulang kali digilas, makanya kondisinya parah,” tambah Kentar yang ingin pulang ke Tanjung Morawa usai mengantar air mineral dari Kisaran.

Kasat Lantas Polres Sergai, AKP Soya Lato mengaku, “Kasusnya sudah ditangani, kedua kendaraan sudah diamankan. Satu tewas dan satu kritis, sempat dirawat di RS. Melati Kampung Pon dan selanjutnya dirujuk ke Granmedistra Lubuk Pakam karena luka parah,” ucapnya.(lik/trg)

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

SEIBAMBAN, SUMUTPOS.CO – Kecelakaan maut juga terjadi di Jalinsum Medan-Tebingtinggi Km 64-65, kemarin (27/2) sekira pukul 19.30 WIB. Akibatnya, Juminal (45) warga Dusun II, Desa Penggalangan, tewas di lokasi kejadian dengan kondisi tubuh remuk. Sedangkan suaminya, Sudiman (48), kritis setelah kaki kanannya remuk.

Kejadian ini tepat di Pasar Miring Dusun IV, Desa Desa Pon, Kec. Sei Bamban, Sergai. Malam itu, pasutri ini berboncengan naik Beat BK 5579 NAJ dari arah Medan menuju Tebingtinggi. Nahas saat Sudiman coba mendahului kendaraan yang ada di depannya meski jalan menikung. Motor yang dikendarainya berbenturan dengan truk BK 9551 AD yang dikemudikan Kentar (29) warga Naga Timbul, Tanjung Morawa. Sepeda motor tersebut terpental ke aspal. Begitu juga suami istri itu.

Tragisnya, keduanya digilas truk yang berada di belakang motor mereka. Juminal sempat terseret sejauh 15 meter, lalu ditabrak kendaran lain karena situasi penerangan minim (gelap).

Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu langsung berhamburan keluar rumah dan menuju lokasi kejadian. Sudiman dilarikan ke RSU Melati Desa Pon. Menurut warga setempat, Bambang (34) dan Wagirin (25), mereka tidak begitu tahu kronologi sebenarnya. Saat kejadian, Bambang padahal sedang duduk di depan rumah.

Namun dia sudah melihat kereta jatuh di jalan sedangkan korbannya terpisah sekitar 15 meter dari suaminya. “Aku lihat istrinya sudah terpisah dari suaminya. Aku rasa istrinya sempat terseret lalu digilas truk hingga berulang kali,” ucap Bambang diamini Wagirin.

Tak lama polisi datang. Sementara sopir truk dan kernetnya, Remon (23) warga Sei Bume, Tanjungmorawa, menyerahkan diri ke Pos Lantas Sei Bamban. Kentar sendiri mengaku, melihat pasutri itu memotong kendaraan yang ada di depannya. Padahal jalan menikung.

“Mengambil jalur terlalu ke kanan, hingga mengenai kaca spion truk. Kereta jatuh ke kiri jalan, terus truk dari belakang langsung menyeret tubuh korban bahkan tergilas berkali-kali,” ujarnya. “Aku tidak merasa bersalah makanya aku menyerahkan diri aja ke Pos Polisi ini. Aku jelas melihat truk dari belakangnya menggilas. Disambut lagi truk dari Tebing menuju Medan. Hingga tubuhnya berulang kali digilas, makanya kondisinya parah,” tambah Kentar yang ingin pulang ke Tanjung Morawa usai mengantar air mineral dari Kisaran.

Kasat Lantas Polres Sergai, AKP Soya Lato mengaku, “Kasusnya sudah ditangani, kedua kendaraan sudah diamankan. Satu tewas dan satu kritis, sempat dirawat di RS. Melati Kampung Pon dan selanjutnya dirujuk ke Granmedistra Lubuk Pakam karena luka parah,” ucapnya.(lik/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/