27.8 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Jalan Sisingamangaraja Medan Ditinggikan

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PENGERJAAN PELEBARAN JALAN_Dua orang pekerja memasang papan pembatas untuk mengecor Jalan Sisingamangaraja Medan, Sabtu (25/2) Rencana nya akan dilakukan pelebaran dan perbaikan di Jalan Sisingamangaraja menuju Deli Serdang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Proyek pelebaran Jalan Sisingamangaraja sampai ke batas kota saat ini sedang berlangsung dikerjakan. Pengerjaan rigid beton oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini, dibangun setinggi 50-70 centimenter.

Dengan dinaikkan lapisan jalan tersebut, membuat warga sekitar takut dikecam khawatir banjir. Sebab, nantinya kondisi jalan lebih tinggi dari tanah pemukiman warga yang berada di lokasi itu.

Ahmad Muhazir, warga Lingkungan IX, Kelurahan Harjosari I, Medan Amplas mengaku, sudah mengetahui ada pelebaran Jalan Sisingamangaraja Medan. “Selama ini daerah kami menjadi langganan banjir, akibat saluran drainase yang buruk. Jalan itu memang gak pernah banjir, tetapi saat ditinggikan begitu, kami takut air akan mengalir ke gang-gang rumah warga,” ujarnya kepada Sumut Pos, kemarin.

Ia berharap pelebaran jalan tersebut diikuti perbaikan drainase, sehingga tidak menyebabkan banjir yang membuat warga semakin menderita di saat hujan deras melanda. “Kalau jalan lebih tinggi dari bangunan rumah warga, tentu air akan masuk ke gang-gang rumah warga kan. Ya sebagai warga saya berharap, drainasenya juga diperbaiki,” katanya.

Warga lainnya, Toni, juga berharap hal yang sama. Ketinggian jalan tak sebanding dengan bangunan warga akan mengakibatkan kondisi semakin buruk. “Saya dengar pun akan bangun parit di sekitar Jalan Sisingamangaraja. Itu tentu sangat bagus karena dapat mengantisipasi banjir,” ujar warga Gg. Kutilang, Jl. Garu VI, Medan Amplas ini.

Toni menyebutkan, warga sangat berharap perbaikan drainase di lingkungan mereka. Sebab, selama ini saluran tidak berjalan baik, sehingga menyebabkan daerah mereka langganan banjir. “Posisi Garu VI sekarang ini sangat rendah. Sehingga air dari daerah Bajak IV, V dan Garu III mengalirnya ke Garu VI. Hal ini juga disebabkan dengan banyaknya pembangunan perumahan dan rumah toko,” pungkasnya.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PENGERJAAN PELEBARAN JALAN_Dua orang pekerja memasang papan pembatas untuk mengecor Jalan Sisingamangaraja Medan, Sabtu (25/2) Rencana nya akan dilakukan pelebaran dan perbaikan di Jalan Sisingamangaraja menuju Deli Serdang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Proyek pelebaran Jalan Sisingamangaraja sampai ke batas kota saat ini sedang berlangsung dikerjakan. Pengerjaan rigid beton oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini, dibangun setinggi 50-70 centimenter.

Dengan dinaikkan lapisan jalan tersebut, membuat warga sekitar takut dikecam khawatir banjir. Sebab, nantinya kondisi jalan lebih tinggi dari tanah pemukiman warga yang berada di lokasi itu.

Ahmad Muhazir, warga Lingkungan IX, Kelurahan Harjosari I, Medan Amplas mengaku, sudah mengetahui ada pelebaran Jalan Sisingamangaraja Medan. “Selama ini daerah kami menjadi langganan banjir, akibat saluran drainase yang buruk. Jalan itu memang gak pernah banjir, tetapi saat ditinggikan begitu, kami takut air akan mengalir ke gang-gang rumah warga,” ujarnya kepada Sumut Pos, kemarin.

Ia berharap pelebaran jalan tersebut diikuti perbaikan drainase, sehingga tidak menyebabkan banjir yang membuat warga semakin menderita di saat hujan deras melanda. “Kalau jalan lebih tinggi dari bangunan rumah warga, tentu air akan masuk ke gang-gang rumah warga kan. Ya sebagai warga saya berharap, drainasenya juga diperbaiki,” katanya.

Warga lainnya, Toni, juga berharap hal yang sama. Ketinggian jalan tak sebanding dengan bangunan warga akan mengakibatkan kondisi semakin buruk. “Saya dengar pun akan bangun parit di sekitar Jalan Sisingamangaraja. Itu tentu sangat bagus karena dapat mengantisipasi banjir,” ujar warga Gg. Kutilang, Jl. Garu VI, Medan Amplas ini.

Toni menyebutkan, warga sangat berharap perbaikan drainase di lingkungan mereka. Sebab, selama ini saluran tidak berjalan baik, sehingga menyebabkan daerah mereka langganan banjir. “Posisi Garu VI sekarang ini sangat rendah. Sehingga air dari daerah Bajak IV, V dan Garu III mengalirnya ke Garu VI. Hal ini juga disebabkan dengan banyaknya pembangunan perumahan dan rumah toko,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/