Tingkat pengangguran di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, sejumlah perguruan tinggi hanya mampu mencetak para lulusannya menjadi pekerja tanpa ada insting atau kemampuan untuk berwirausaha. Nah, solusi apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini? Berikut hasil wawancara wartawan Sumut Pos, Rahmat Sazaly Munthe dengan praktisi Ekonomi Sumut Jhon Tafbu Ritonga, Rabu (25/4)
Program apa yang bisa mengatasi masalah pengangguran, khususnya bisa diterapkan di perguruan tinggi?
Tentunya dengan berbagai program entrepreneurship atau kewirausahaan khususnya bagi mahasiswa. Ini sangat penting diterapkan sebagai solusi dalam mengatasi masalah pengangguran.
Apakah selama ini belum banyak diterapkan di berbagai perguruan tinggi?
Selama ini orientasi para lulusan perguruan tinggi memang hanya terkesan ingin bekerja sebagai pegawai negeri maupun swasta. Untuk itu melalui program pelatihan kewirausahaan, kita harapkan bisa menghapus pemikiran itu.
Apa output yang diharapkan dari program tersebut?
Sudah tentu lulusan perguruan tinggi yang tak hanya bisa jadi pencari kerja, tapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Mengapa kebijakan program kewirausahaan ini belakangan gencar diterapkan?
Karena bisnis entrepreneur digambarkan akan terus berkembang dan memiliki masa depan cemerlang. Saat ini dalam realitanya telah tumbuh entrepreneur baru, entrepreneur yang kaya akan pengalaman bisnis, dan masih berada dalam usia produktif.
Melihat kondisi ini, pembekalan dan penanaman jiwa entrepreneur pada mahasiswa diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk melakukan kegiatan kewirausahaan.
Apa harapan Anda kepada mahasiswa?
Pengalaman yang diperoleh di bangku kuliah diharapkan dapat dilanjutkan setelah lulus, sehingga memunculkan wirausahawan baru yang berhasil menciptakan kerja, sekaligus menyerap tenaga kerja.
Hal ini juga sudah menjadi langkah serius dari pemerintah untuk mengatasi pengangguran terdidik yang terus bertambah jumlahnya. Tentunya melalui pendidikan dan pelatihan kewirausahaan. (*)