29 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Mei, Penyakit dan Puting Beliung Mengancam

SUMUTPOS.CO – Meski curah hujan sesekali turun, namun di bulan April hingga menjelang bulan Mei diperkirakan cuaca panas akan menemani kota Medan bahkan suhu mencapai 35 derajat celcius. Dengan cuaca tak menentu itu Badan Meteorologi Klematologi dan Geofisika (BMKG) menyarankan masyarakat agar waspada datangnya angin puting beliung. Hal tersebyt disampaikan Kabid Data dan Informasi Badan Meteorologi Klematologi dan Geofisika (BMKG) Medan, Hendra, Minggu (27/4).

Menurut Hendra bahwa pihaknya memprediksi suhu udara yang terjadi di sepanjang bulan April dan sampai bulan Mei mendatang panas melanda akan mencapai hingga 35 derajat celcius

“Dengan suhu mencapai 35 derajat celcius tersebut, tentunya masyarakat akan merasakan suhu cukup panas. Yang mana suhu ini kita prediksi bisa berlangsung hingga bulan Mei mendatang,” katanya saat dikonfirmasi Sumut Pos mengenai cuaca terik yang belakangan terjadi di Medan dan Pantai Timur,

Maka, BMKG pun menghimbau kepada masyarakat agar menjaga kesehatan diri dan keluarga. “Tetap waspada angin kencang, puting beliung. Bagi masyarakat pesisir waspadai tinggi ombak laut yang bisa mencapai 2,5 meter,” ungkapnya.

Meskipun cuaca cukup panas dirasakan oleh masyarakat, Hendra menuturkan suhu tersebut belum dapat dikatakan masuk dalam katagori suhu ekstrem. Karena suhu ekstrim itu apabila terjadi lebih tinggi 3 derajat banyaknya diatas suhu normal.

“Yaitu 36 derajat celcius ke atas. Kalau di bulan April ini hal itu sulit berpotensi terjadi, sebab suhu ekstrim biasanya terjadi pada bulan Agustus yang bisa mencapai 37 derajat celcius,” jelasnya.

Sementara itu, Dokter Penyakit Tropik dan Innfeksi, Dr Umar Zein mengatakan sekaligus mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap ancaman gangguan kesehatan.

“Saat matahari tengah terik, pasti keringat akan mengucur deras. Jika anda tidak mengonsumsi cukup air, tubuh akan mengalami dehidrasi. Maka, pastikan untuk mencukupi asupan dalam tubuh, bahkan ketika anda belum merasakan haus sekalipun. Karena diketahui, saat anda merasa haus, sebenarnya anda sudah mengalami dehidrasi ringan,” terangnya saat dihubungi Sumut Pos.

Ia melanjutkan, terdapat kelompok yang memang rentan akan perubahan cuaca seperti pada perempuan hamil, menyusui, perempuan usia lanjut, balita dan bayi. Selain itu, mereka yang mengidap penyakit kronis. Seperti diabetes, penyakit jantung dan sebagainya.

“Jadi, bagi para kelompok ini disarankan lebih menjaga kesehatannya. Apalagi, cuaca panas seperti ini menyebabkan metabolisme tubuh meningkat, keringat keluar lebih banyak, saluran selaput lendir pun menjadi mudah mengalami iritasi. Ditambah polusi udara yang dapat menimbulkan reaksi alergi. Karena kuman mudah masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan yang banyak terekspose langsung dengan polusi,” ungkapnya.

Untuk itu, disarankannya sebisa mungkin pada masyarakat terutama kelompok yang rentan diserang penyakit untuk melakukan pencegahan pada dirinya. Dengan cara jangan terekspose langsung dengan cuaca panas. Sebisa mungkin mengihindarinya, kalau tidak bisa dihindari gunakanlah pelindung seperti payung, topi apabila ingin keluar rumah.

“Untuk meningkatkan daya tahan tubuh perbanyaklah mengonsumsi sayuran dan buah juga minum air putih lebih banyak dari biasannya. Bisa juga mengkonsumsi vitamin C dan vitamin D, A, E yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh,” tukasnya mengakhiri. (nit/azw)

SUMUTPOS.CO – Meski curah hujan sesekali turun, namun di bulan April hingga menjelang bulan Mei diperkirakan cuaca panas akan menemani kota Medan bahkan suhu mencapai 35 derajat celcius. Dengan cuaca tak menentu itu Badan Meteorologi Klematologi dan Geofisika (BMKG) menyarankan masyarakat agar waspada datangnya angin puting beliung. Hal tersebyt disampaikan Kabid Data dan Informasi Badan Meteorologi Klematologi dan Geofisika (BMKG) Medan, Hendra, Minggu (27/4).

Menurut Hendra bahwa pihaknya memprediksi suhu udara yang terjadi di sepanjang bulan April dan sampai bulan Mei mendatang panas melanda akan mencapai hingga 35 derajat celcius

“Dengan suhu mencapai 35 derajat celcius tersebut, tentunya masyarakat akan merasakan suhu cukup panas. Yang mana suhu ini kita prediksi bisa berlangsung hingga bulan Mei mendatang,” katanya saat dikonfirmasi Sumut Pos mengenai cuaca terik yang belakangan terjadi di Medan dan Pantai Timur,

Maka, BMKG pun menghimbau kepada masyarakat agar menjaga kesehatan diri dan keluarga. “Tetap waspada angin kencang, puting beliung. Bagi masyarakat pesisir waspadai tinggi ombak laut yang bisa mencapai 2,5 meter,” ungkapnya.

Meskipun cuaca cukup panas dirasakan oleh masyarakat, Hendra menuturkan suhu tersebut belum dapat dikatakan masuk dalam katagori suhu ekstrem. Karena suhu ekstrim itu apabila terjadi lebih tinggi 3 derajat banyaknya diatas suhu normal.

“Yaitu 36 derajat celcius ke atas. Kalau di bulan April ini hal itu sulit berpotensi terjadi, sebab suhu ekstrim biasanya terjadi pada bulan Agustus yang bisa mencapai 37 derajat celcius,” jelasnya.

Sementara itu, Dokter Penyakit Tropik dan Innfeksi, Dr Umar Zein mengatakan sekaligus mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap ancaman gangguan kesehatan.

“Saat matahari tengah terik, pasti keringat akan mengucur deras. Jika anda tidak mengonsumsi cukup air, tubuh akan mengalami dehidrasi. Maka, pastikan untuk mencukupi asupan dalam tubuh, bahkan ketika anda belum merasakan haus sekalipun. Karena diketahui, saat anda merasa haus, sebenarnya anda sudah mengalami dehidrasi ringan,” terangnya saat dihubungi Sumut Pos.

Ia melanjutkan, terdapat kelompok yang memang rentan akan perubahan cuaca seperti pada perempuan hamil, menyusui, perempuan usia lanjut, balita dan bayi. Selain itu, mereka yang mengidap penyakit kronis. Seperti diabetes, penyakit jantung dan sebagainya.

“Jadi, bagi para kelompok ini disarankan lebih menjaga kesehatannya. Apalagi, cuaca panas seperti ini menyebabkan metabolisme tubuh meningkat, keringat keluar lebih banyak, saluran selaput lendir pun menjadi mudah mengalami iritasi. Ditambah polusi udara yang dapat menimbulkan reaksi alergi. Karena kuman mudah masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan yang banyak terekspose langsung dengan polusi,” ungkapnya.

Untuk itu, disarankannya sebisa mungkin pada masyarakat terutama kelompok yang rentan diserang penyakit untuk melakukan pencegahan pada dirinya. Dengan cara jangan terekspose langsung dengan cuaca panas. Sebisa mungkin mengihindarinya, kalau tidak bisa dihindari gunakanlah pelindung seperti payung, topi apabila ingin keluar rumah.

“Untuk meningkatkan daya tahan tubuh perbanyaklah mengonsumsi sayuran dan buah juga minum air putih lebih banyak dari biasannya. Bisa juga mengkonsumsi vitamin C dan vitamin D, A, E yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh,” tukasnya mengakhiri. (nit/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/