MEDAN-Beberapa warga Malaysia yang tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Sumatera Utara berulah. Mereka melecehkan Indonesia di depan warga Medan. Tak pelak, mereka pun nyaris dimassa.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut bermula pada kejadian sepele. Adalah mahasiswa asal Malaysia yang kuliah di Fakultas Kedokteran USU bernama Asnawi (22) yang bersitegang dengan warga Medan, Dion (20). Keduanya mengalami kecelakaan di Simpang Jalan Dr Mansyur, Rabu (27/6) 02.00 dini hari.
Ceritanya, dini hari itu, Dion bersama dengan rekan wanitanya yang sedang berboncengan melintas di Simpang Jalan dr Mansyur, Medan.
Di saat yang bersamaan, menyalip dari arah belakang Asnawi dan tiga rekannya yang berboncengan dengan menaiki dua sepeda motor. Tanpa sengaja Dion menabrak Asnawi dari belakang saat Asnawi hendak belok menuju ke arah Jalan dr Mansyur.
Keduanya sama-sama terjatuh. Melihat Asnawi terjatuh, rekannya yang dua lagi yang berada di sepeda motor lainnya langsung turun. Tanpa diperintah, keduanya langsung memukuli Dion. Warga yang melintas saat itu memisahkan pertikaian tersebut. Namun, salah satu rekan Asnawi, pria berbadan tegap warna kulit hitam bersama dengan rekan wanitanya malah memaki Dion. “Bagaimana Indonesia tak miskin, warganya pun bodoh-bodoh,” katanya.
Mendengar itu, warga yang berada di lokasi langsung emosi. Warga pun langsung mengejar mahasiswa asal Malaysia tersebut. Warga asing itu sempat melarikan diri ke RS Siti Hajar, tak jauh dari Simpang Jalan Wahid Hasyim dan bersembunyi di dalam rumah sakit itu.
Tak lama berselang, warga yang mengejar tiba di rumah sakit tersebut. Merasa terjepit, keempat mahasiswa Malaysia itu tetap memilih bertahan di rumah sakit. Masa makin beringas. Beruntung petugas Polsekta Medan Baru yang dipimpin Perwira Pengawas Polsekta Medan Baru, Ipda S Tarigan bersama dengan enam personel langsung turun ke lokasi setelah mendapat laporan dari sekuriti rumah sakit. Keempat pun langsung diboyong petugas ke Mapolsekta Medan Baru dengan menggunakan mobil petugas.
Pengakuan Asnawi, saat di RS Siti Hajar, dirinya saat itu hendak belok ke arah kanan menuju Jalan dr Mansyur. Sambungnya, tiba-tiba sepeda motor yang dikemudikannya ditabrak oleh Dion. “Saya terjatuh dan saya pun luka saat ditabrak dia dari arah belakang tadi Bang,” ucapnya.
Namun, Asnawi membantah kalau mengucapkan kalimat melecehkan Indonesia. “Saya tak dengar dan saya tak ada bilang begitu,” jelasnya.
Dia juga menegaskan kalau rekan-rekannya tidak ada mengucapkan kalimat yang dimaksud. “Saya tak ada dengar dan tak ada bilang begitu. Tak tahu siapa yang bilang itu,” jelasnya.
Jhon (37), seorang warga sekitar – yang ikut mengejar – membantah pengakuan dari Asnawi. Jhon mengaku, keempat mahasiswa memukuli Dion yang sudah terkapar. “Saya awalnya cuma melintas. Tapi gak tahu ceritanya karena saya lihat ada orang dipukuli dan kondisinya sudah terlentang, saya pun berhenti. Saya lihat ada bagian tubuhnya membengkak. Saya pikir tangannya patah. Waktu saya bilang jangan dipukuli lagi. Mereka malah bilang jangan ikut campur. Tak lama kemudian, kawan mahasiswa Malaysia ini berdatangan. Warga pun langsung berkumpul,” katanya.
Jhon menambahkan, warga berkumpul awalnya hanya melihat kecelakaan lalu lintas. Namun, belakangan warga menjadi emosi karena satu dari 4 mahasiswa Malaysia itu sempat mengeluarkan kalimat yang melecehkan Indonesia. “Indonesia itu, sudah miskin jangan bertingkah kalian, gitu katanya Bang. Warga pun tersinggung, yang semula mau menolongnya jadi tak mau menolong dan mengejar mereka,” ungkapnya.
Sementara itu, seorang Dion yang tak ada mengalami luka saat berada di RS Siti Hajar mengakui kalau Dion yang menabrak tapi itu tak sengaja. “Lagi pula sepeda motor mereka belok tak ada lampu tangannya dan mereka beloknya tiba-tiba. Dion tak sengaja menabrakanya,” ujarnya yang tak mau menyebutkan namanya.
Kapolsekta Medan Baru, Kompol Budi H SIK mengaku, kasus tersebut dilimpahkan ke Mapolresta Medan. “Kasus Laka Lantas dan kasus penganiayaan serta pemukulan sudah diserahkan ke Polresta Medan karena kasusnya menyangkut WN Malaysia,” akunya.
Hal senada juga diucapkan Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru, AKP Andik SIK saat ditemui di Polsekta Medan Baru. “Tadi saya dihubungi perwakilan Kedubes Malaysia dan kasus ini sudah dilimpahkan ke Polresta Medan,” jelasnya. (jon)