31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Diduga Terlibat Terorisme, Diamankan di Kampung Mertua

Ilustrasi terorisme.

SIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – Seorang pria berinisial Rd diamankan pada Minggu (23/6/19) sore karena diduga terlibat jaringan teroris. Sementara istrinya Yn (22) kini tengah hamil tua, hanya bisa mengurung diri di rumah orangtuanya di Sigiring-giring, Kelurahan Timbangan, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan.

Rd diamankan di Gang Cempaka di Lingkungan itu saat jalan pulang dari warung milik Pak Saif. Saat itu disebut, Rd berniat belanja bahan kebutuhan olahan susu kedelai, yang hendak dijajakinya sebagai usaha baru.

Dalam sebulan terakhir, semenjak akhir April lalu setelah mereka di kampung ini pulang dari Aceh, disebut Rd tak memiliki pekerjaan.

Menurut Kepala Lingkungan setempat, Ahmad Nasser Nasution, Rd merupakan perantauan yang datang dari Sulawesi dan sempat bekerja di percetakan di lingkungan ini. Lantas berkenalan dengan Yn, yang akhirnya menikahi anak kedua dari enam bersaudara dari Pak Jm itu.

“Palingan cuma tiga minggu dia kerja di percetakan, baru dibawanya perempuan itu lari ke Aceh, di sanalah mereka menikah,” kata Kepala Lingkungan itu.

Cerita Kepala Lingkungan ini kemudian sedikit berbeda dari penuturan tetangga Yn. Kata dari beberapa kaum ibu ini, Yn dulunya yang merupakan pekerja di percetakan. Dengan Rd, mereka berkenalan melalui media sosial Facebook. Lantas, Yn kemudian mendatangi Rd ke Aceh, untuk selanjutnya menikah di sana.

“Sebenarnya bukan si Rd dulu calonnya. Tapi kawan si Rd ini, tapi terakhir rupanya si Yn menikah dengan si Rd,” kata salah seorang ibu yang lebih tua dari dua perempuan lainnya, yang nimbrung di halaman rumah di sudut gang sempit perkampungan ini.

Tetapi kaum ibu ini menyesalkan orangtua Yn yang dahulu, begitu mudah menikahkan anak gadisnya pada orang yang tidak begitu jelas seluk-beluk dan asal-usulnya.

Kembali pada proses penangkapan, menurut Kepling, begitu Rd bersama Yn yang tengah hamil pindah ke Sigiring-giring di rumah orangtua Yn. Aparat keamanan sesungguhnya telah berulang-ulang datang padanya, dengan senyap. Berpakaian kasual. Seperti saat penangkapan itu, mereka begitu cepat mengapit terduga jaringan teroris ini dan menggiringnya ke dalam mobil berwarna hitam.

Dan terakhir ini setelah penangkapan, pada Senin (24/6) dini hari, ia pun harus turut dalam menyaksikan penyerahan sekaligus penandatangan surat pengkapan, kepada keluarga. Dari dalam rumah, petugas mengamankan satu paket yang disebut buku putih, telepon genggam dan barang-barang berupa pakaian terduga teroris ini.

Sementara itu, pihak kepolisian melalui Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Tatan belum memberikan keterangan dari adanya penangkapan terduga jaringan teroris itu. (san/mtb/sp)

Ilustrasi terorisme.

SIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – Seorang pria berinisial Rd diamankan pada Minggu (23/6/19) sore karena diduga terlibat jaringan teroris. Sementara istrinya Yn (22) kini tengah hamil tua, hanya bisa mengurung diri di rumah orangtuanya di Sigiring-giring, Kelurahan Timbangan, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan.

Rd diamankan di Gang Cempaka di Lingkungan itu saat jalan pulang dari warung milik Pak Saif. Saat itu disebut, Rd berniat belanja bahan kebutuhan olahan susu kedelai, yang hendak dijajakinya sebagai usaha baru.

Dalam sebulan terakhir, semenjak akhir April lalu setelah mereka di kampung ini pulang dari Aceh, disebut Rd tak memiliki pekerjaan.

Menurut Kepala Lingkungan setempat, Ahmad Nasser Nasution, Rd merupakan perantauan yang datang dari Sulawesi dan sempat bekerja di percetakan di lingkungan ini. Lantas berkenalan dengan Yn, yang akhirnya menikahi anak kedua dari enam bersaudara dari Pak Jm itu.

“Palingan cuma tiga minggu dia kerja di percetakan, baru dibawanya perempuan itu lari ke Aceh, di sanalah mereka menikah,” kata Kepala Lingkungan itu.

Cerita Kepala Lingkungan ini kemudian sedikit berbeda dari penuturan tetangga Yn. Kata dari beberapa kaum ibu ini, Yn dulunya yang merupakan pekerja di percetakan. Dengan Rd, mereka berkenalan melalui media sosial Facebook. Lantas, Yn kemudian mendatangi Rd ke Aceh, untuk selanjutnya menikah di sana.

“Sebenarnya bukan si Rd dulu calonnya. Tapi kawan si Rd ini, tapi terakhir rupanya si Yn menikah dengan si Rd,” kata salah seorang ibu yang lebih tua dari dua perempuan lainnya, yang nimbrung di halaman rumah di sudut gang sempit perkampungan ini.

Tetapi kaum ibu ini menyesalkan orangtua Yn yang dahulu, begitu mudah menikahkan anak gadisnya pada orang yang tidak begitu jelas seluk-beluk dan asal-usulnya.

Kembali pada proses penangkapan, menurut Kepling, begitu Rd bersama Yn yang tengah hamil pindah ke Sigiring-giring di rumah orangtua Yn. Aparat keamanan sesungguhnya telah berulang-ulang datang padanya, dengan senyap. Berpakaian kasual. Seperti saat penangkapan itu, mereka begitu cepat mengapit terduga jaringan teroris ini dan menggiringnya ke dalam mobil berwarna hitam.

Dan terakhir ini setelah penangkapan, pada Senin (24/6) dini hari, ia pun harus turut dalam menyaksikan penyerahan sekaligus penandatangan surat pengkapan, kepada keluarga. Dari dalam rumah, petugas mengamankan satu paket yang disebut buku putih, telepon genggam dan barang-barang berupa pakaian terduga teroris ini.

Sementara itu, pihak kepolisian melalui Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Tatan belum memberikan keterangan dari adanya penangkapan terduga jaringan teroris itu. (san/mtb/sp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/