25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kereta Api Medan-Kualanamu Perlu Stasiun Khusus

MEDAN- Stasiun kereta api untuk melayani penumpang menuju Bandara Kualanamu seharusnya dibuatkan khusus.

Stasiun ini tidak bercampur dengan penumpang kereta api yang selama ini melayani penumpang ke sejumlah daerah seperti Tebingtinggi, Rantauprapat, dan lainnya. Dengan begitu, potensi penumpukan penumpang dan kemacetan antrean kereta di stasiun dapat diminimalisir.
“Kereta bandara sebaiknya tidak bercampur dengan kereta lain. Di beberapa kota-kota lain (di luar negeri) juga begitu,” ungkap Pengamat Transportasi, Danang Parikesit, saat diminta tanggapan soal manajemen moda transportasi ke bandara Kualanamu.

Guru besar transportasi dari Universitas Gadjah Mada ini, mengatakan, sebagai bandara nomor dua terbesar di Indonesia dan bandara pertama yang memiliki fasilitas kereta bandara, jumlah pengguna kereta Bandara Kualanamu pasti akan tinggi.

PELAYANAN: Petugas kereta api melayani penumpang Bandara KNIA, Kamis (25/7)//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
PELAYANAN: Petugas kereta api melayani penumpang Bandara KNIA, Kamis (25/7)//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Dikhawatirkan, ketika Stasiun Medan masih melayani penumpang kereta non-bandara, dapat berpotensi menimbulkan penumpukan penumpang dan kemacetan antrian kereta yang masuk ke stasiun yang terletak di dekat Lapangan Merdeka tersebut.

“Ketika Stasiun Medan hanya khusus untuk kereta bandara, proses naik turunkan penumpang juga akan lebih mudah,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Danang, hal yang perlu menjadi fokus utama tentu saja solusi untuk lahan parkir. Saat ini Stasiun Medan belum memiliki fasilitas park and ride.

Terkit harga tiket kereta api Bandara Kualanamu yang dipatok sebesar Rp80 ribu sekali jalan, Danang menyebutkan masih dalam tahap wajar. Patokannya, yaitu sejumlah kota-kota yang telah memiliki fasilitas serupa. Yang bisa menjadi patokan adalah Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand dan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Harga Rp80 ribu tergolong average, rata-rata begitu. Mahal atau tidaknya tiket dilihat dari waktu tempuh serta jarak antara kota dan bandara,” jelasnya.

KLIA berjarak sekitar 57 km dari pusat kota Kuala Lumpur. Dengan harga tiket 35 ringgit atau sekitar Rp 113 ribu, waktu tempuh mencapai 27-30 menit.

Danang menjelaskan, waktu tempuh yang dibayar penumpang yaitu Rp 3.800 per menit, sedangkan jarak tempuh yaitu Rp 2.100 per kilometer. Sementara itu, Suvarnabhumi berjarak sekitar 28 km dari pusat kota Bangkok. Dengan harga tiket 150 baht atau sekitar Rp50 ribu, waktu tempuh mencapai 30 menit. Waktu tempuh yang dibayar penumpang, kata Danang, yaitu Rp 1.700 per menit, sedangkan jarak tempuh yaitu Rp 1.800 per kilometer.

Untuk Kualanamu yang berjarak 40 km dari pusat kota Medan, waktu tempuh diperkirakan mencapai 30-35 menit, dan tarif yang dibayar penumpang yaitu Rp 2.700 per menit, sedangkan jarak tempuh yaitu Rp 2.000 per kilometer.

“Tak perlu murah yang penting pelayanan lebih bagus, baik kualitas kereta dan kualitas pelayanan airport. Dan waktu perjalanan lebih pasti dan stasiun lebih friendly,” katanya. (net/jpnn)

//GRAFIS//

Perbandingan Harga Tiket KA Bandara

Bandara >> KLIA (Malaysia)
Jarak dari pusat kota >> 57 Km
Harga tiket >> 35 ringgit atau Rp113 ribu
Waktu tempuh >> 27-30 menit
Tarif tempuh >> Rp3.800/menit atau Rp2.100/Km

Bandara >> Suvarnabhumi (Thailand)
Jarak dari pusat kota >> 28 Km
Harga tiket >> 150 baht atau Rp50 ribu
Waktu tempuh >> 30 menit
Tarif tempuh >> Rp1.700/menit atau Rp1.800/Km

Bandara >> Kualanamu (Sumut)
Jarak dari pusat kota >> 40 Km
Harga tiket >> Rp80 ribu atau 8 dollar AS
Waktu tempuh >> 30-35 menit
Tarif tempuh >> Rp2.700/menit atau Rp2.000/Km
———————————————————————
berbagai sumber

MEDAN- Stasiun kereta api untuk melayani penumpang menuju Bandara Kualanamu seharusnya dibuatkan khusus.

Stasiun ini tidak bercampur dengan penumpang kereta api yang selama ini melayani penumpang ke sejumlah daerah seperti Tebingtinggi, Rantauprapat, dan lainnya. Dengan begitu, potensi penumpukan penumpang dan kemacetan antrean kereta di stasiun dapat diminimalisir.
“Kereta bandara sebaiknya tidak bercampur dengan kereta lain. Di beberapa kota-kota lain (di luar negeri) juga begitu,” ungkap Pengamat Transportasi, Danang Parikesit, saat diminta tanggapan soal manajemen moda transportasi ke bandara Kualanamu.

Guru besar transportasi dari Universitas Gadjah Mada ini, mengatakan, sebagai bandara nomor dua terbesar di Indonesia dan bandara pertama yang memiliki fasilitas kereta bandara, jumlah pengguna kereta Bandara Kualanamu pasti akan tinggi.

PELAYANAN: Petugas kereta api melayani penumpang Bandara KNIA, Kamis (25/7)//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
PELAYANAN: Petugas kereta api melayani penumpang Bandara KNIA, Kamis (25/7)//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Dikhawatirkan, ketika Stasiun Medan masih melayani penumpang kereta non-bandara, dapat berpotensi menimbulkan penumpukan penumpang dan kemacetan antrian kereta yang masuk ke stasiun yang terletak di dekat Lapangan Merdeka tersebut.

“Ketika Stasiun Medan hanya khusus untuk kereta bandara, proses naik turunkan penumpang juga akan lebih mudah,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Danang, hal yang perlu menjadi fokus utama tentu saja solusi untuk lahan parkir. Saat ini Stasiun Medan belum memiliki fasilitas park and ride.

Terkit harga tiket kereta api Bandara Kualanamu yang dipatok sebesar Rp80 ribu sekali jalan, Danang menyebutkan masih dalam tahap wajar. Patokannya, yaitu sejumlah kota-kota yang telah memiliki fasilitas serupa. Yang bisa menjadi patokan adalah Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand dan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Harga Rp80 ribu tergolong average, rata-rata begitu. Mahal atau tidaknya tiket dilihat dari waktu tempuh serta jarak antara kota dan bandara,” jelasnya.

KLIA berjarak sekitar 57 km dari pusat kota Kuala Lumpur. Dengan harga tiket 35 ringgit atau sekitar Rp 113 ribu, waktu tempuh mencapai 27-30 menit.

Danang menjelaskan, waktu tempuh yang dibayar penumpang yaitu Rp 3.800 per menit, sedangkan jarak tempuh yaitu Rp 2.100 per kilometer. Sementara itu, Suvarnabhumi berjarak sekitar 28 km dari pusat kota Bangkok. Dengan harga tiket 150 baht atau sekitar Rp50 ribu, waktu tempuh mencapai 30 menit. Waktu tempuh yang dibayar penumpang, kata Danang, yaitu Rp 1.700 per menit, sedangkan jarak tempuh yaitu Rp 1.800 per kilometer.

Untuk Kualanamu yang berjarak 40 km dari pusat kota Medan, waktu tempuh diperkirakan mencapai 30-35 menit, dan tarif yang dibayar penumpang yaitu Rp 2.700 per menit, sedangkan jarak tempuh yaitu Rp 2.000 per kilometer.

“Tak perlu murah yang penting pelayanan lebih bagus, baik kualitas kereta dan kualitas pelayanan airport. Dan waktu perjalanan lebih pasti dan stasiun lebih friendly,” katanya. (net/jpnn)

//GRAFIS//

Perbandingan Harga Tiket KA Bandara

Bandara >> KLIA (Malaysia)
Jarak dari pusat kota >> 57 Km
Harga tiket >> 35 ringgit atau Rp113 ribu
Waktu tempuh >> 27-30 menit
Tarif tempuh >> Rp3.800/menit atau Rp2.100/Km

Bandara >> Suvarnabhumi (Thailand)
Jarak dari pusat kota >> 28 Km
Harga tiket >> 150 baht atau Rp50 ribu
Waktu tempuh >> 30 menit
Tarif tempuh >> Rp1.700/menit atau Rp1.800/Km

Bandara >> Kualanamu (Sumut)
Jarak dari pusat kota >> 40 Km
Harga tiket >> Rp80 ribu atau 8 dollar AS
Waktu tempuh >> 30-35 menit
Tarif tempuh >> Rp2.700/menit atau Rp2.000/Km
———————————————————————
berbagai sumber

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/