31 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Will Membunuh Demi Laptop untuk Belajar Kelompok

Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos Will, remaja yang membunuh Sui Chen, digiring ke sel tahanan Mapolrestabes Medan, Kamis (3/11).
Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos
Will, remaja yang membunuh Sui Chen, digiring ke sel tahanan Mapolrestabes Medan, Kamis (3/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan Ciam Siu Tiang (71) terbilang terencana. Itu terungkap dari paparan yang digelar di Mapolrestabes Medan, Kamis (3/11) sore. Dimana, pelaku WP (15) telah mempersiapkan pisau dari rumah.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto didampingi Kapolsek Sunggal, Kompol Daniel Marunduri menjelaskan, perampokan disertai pembunuhan terhadap Ciam Siu Tiang terjadi pada Selasa (1/11) di rumah korban Jalan Pasar I Graha Pasar I, Medan Sungal.

Awalnya, sambil menggendong tas ransel, WP datang ke rumah sekaligus tempat jualan jajanan dan rokok. Dalam tas terdapat pisau sepanjang 50 cm. Kehadiran pelaku tidak dicurigai karena sebelumnya memang sudah kenal. WP dulunya tinggal bersama kakek dan neneknya dekat rumah korban.

Begitu di dalam warung, WP memesan minuman nutrisari. Korban yang kebetulan tinggal seorang diri, lantas pergi ke dapur guna membuat minuman pesanan WP.

Melihat situasi sepi, pelaku mengeluarkan pisau dari ransel lalu menyembunyikannya di balik punggungnya. Begitu korban datang membawa pesanannya, WP segera membayarnya.

Karena tidak memegang uang receh, Ciam Siu Tiang kembali meninggalkan WP untuk mengambil kembalian ke kamar. Nah, saat itu lah pelaku mengikuti dari belakang lalu menunggu di depan kamar korban.

Ketika korban keluar kamar dan menyerahkan uang kembalian, WP langsung menikam perutnya hingga korban mundur dan terjatuh di dalam kamarnya. Melihat Ciam Siu Tiang masih bergerak, pemuda bertubuh sedikit tambun ini masuk ke kamar lalu jongkok sembari menutup mulut korban dengan tangan kirinya.

Sadar nyawanya terancam, wanita tua tersebut coba melawan dengan menggigit tangan WP. Emosi, WP spontan mengayunkan tangan kanannya dan menghujamkan pisau ke mata kiri korban. “Saat itu tangan tersangka juga terluka akibat terkena mata pisau,” terang Mardiaz.

Memastikan korbannya tidak bernyawa lagi, WP lantas menggorok leher korban. Berikutnya pisau diletakkan di samping jenazah dan WP bergegas mengambil tas ranselnya dari ruang tamu, lalu kembali ke dalam kamar dan mengambil dompet berisi uang serta beberapa slop rokok berbagai merek.

Sebelum melarikan diri, WP mengunci pintu depan rumah korban. Selanjutnya dia keluar dari dapur dengan cara melompat tembok belakang rumah.

Saat berhasil keluar, WP sempat berpapasan dengan warga sekitar. Tak ingin pelariannya terhenti, dia menyampaikan kepada warga yang ditemuinya bahwa telah terjadi perampokan di rumah Ciam Siu Tiang.

Selain itu, WP juga mengaku bahwa dirinya juga telah menjadi korban. Biar warga yakin, pemuda ini menunjukkan luka pada tangan kirinya yang dialami saat menikam mata korban. Dari situ, WP akhirnya pergi ke klinik terdekat guna mengobati lukanya.

Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos Will, remaja yang membunuh Sui Chen, digiring ke sel tahanan Mapolrestabes Medan, Kamis (3/11).
Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos
Will, remaja yang membunuh Sui Chen, digiring ke sel tahanan Mapolrestabes Medan, Kamis (3/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan Ciam Siu Tiang (71) terbilang terencana. Itu terungkap dari paparan yang digelar di Mapolrestabes Medan, Kamis (3/11) sore. Dimana, pelaku WP (15) telah mempersiapkan pisau dari rumah.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto didampingi Kapolsek Sunggal, Kompol Daniel Marunduri menjelaskan, perampokan disertai pembunuhan terhadap Ciam Siu Tiang terjadi pada Selasa (1/11) di rumah korban Jalan Pasar I Graha Pasar I, Medan Sungal.

Awalnya, sambil menggendong tas ransel, WP datang ke rumah sekaligus tempat jualan jajanan dan rokok. Dalam tas terdapat pisau sepanjang 50 cm. Kehadiran pelaku tidak dicurigai karena sebelumnya memang sudah kenal. WP dulunya tinggal bersama kakek dan neneknya dekat rumah korban.

Begitu di dalam warung, WP memesan minuman nutrisari. Korban yang kebetulan tinggal seorang diri, lantas pergi ke dapur guna membuat minuman pesanan WP.

Melihat situasi sepi, pelaku mengeluarkan pisau dari ransel lalu menyembunyikannya di balik punggungnya. Begitu korban datang membawa pesanannya, WP segera membayarnya.

Karena tidak memegang uang receh, Ciam Siu Tiang kembali meninggalkan WP untuk mengambil kembalian ke kamar. Nah, saat itu lah pelaku mengikuti dari belakang lalu menunggu di depan kamar korban.

Ketika korban keluar kamar dan menyerahkan uang kembalian, WP langsung menikam perutnya hingga korban mundur dan terjatuh di dalam kamarnya. Melihat Ciam Siu Tiang masih bergerak, pemuda bertubuh sedikit tambun ini masuk ke kamar lalu jongkok sembari menutup mulut korban dengan tangan kirinya.

Sadar nyawanya terancam, wanita tua tersebut coba melawan dengan menggigit tangan WP. Emosi, WP spontan mengayunkan tangan kanannya dan menghujamkan pisau ke mata kiri korban. “Saat itu tangan tersangka juga terluka akibat terkena mata pisau,” terang Mardiaz.

Memastikan korbannya tidak bernyawa lagi, WP lantas menggorok leher korban. Berikutnya pisau diletakkan di samping jenazah dan WP bergegas mengambil tas ranselnya dari ruang tamu, lalu kembali ke dalam kamar dan mengambil dompet berisi uang serta beberapa slop rokok berbagai merek.

Sebelum melarikan diri, WP mengunci pintu depan rumah korban. Selanjutnya dia keluar dari dapur dengan cara melompat tembok belakang rumah.

Saat berhasil keluar, WP sempat berpapasan dengan warga sekitar. Tak ingin pelariannya terhenti, dia menyampaikan kepada warga yang ditemuinya bahwa telah terjadi perampokan di rumah Ciam Siu Tiang.

Selain itu, WP juga mengaku bahwa dirinya juga telah menjadi korban. Biar warga yakin, pemuda ini menunjukkan luka pada tangan kirinya yang dialami saat menikam mata korban. Dari situ, WP akhirnya pergi ke klinik terdekat guna mengobati lukanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/