MEDAN, SUMUTPOS.CO – DI tengah gencarnya vaksinasi massal kepada masyarakat, Pemko Medan saat ini mengalami kesulitan dalam menyediakan stok vaksin. Padahal saat ini, antusias masyarakat Kota Medan untuk divaksin terbilang sangat tinggi.
“Vaksin hari ini, kami katakan memang punya Pemko saja tinggal 9 ribu dosis. Sedangkan target vaksinasi kita per hari 10 ribu. Kemarin, masuk ke kita hanya seribu dosis, tak sampai satu hari habis,” kata Wali Kota Medan, Bobby Nasution kepada wartawan, Selasa (27/7).
Untuk itu, lanjut Bobby, vaksinasi akan terus difokuskan untuk vaksin dosis kedua. Namun Pemko Medan meyakinkan, stok vaksin akan kembali stabil pada Bulan Agustus mendatang. “Hari ini bukan hanya Pemko Medan, TNI/Polri, penyedia jasa keuangan seperti OJK, BI, juga sudah bisa (melakukan vaksinasi). Semuanya hari ini kolaborasi gotong royong untuk memvaksin. Namun vaksinnya mana? Kan gitu. Nah ini yang disampaikan ke kita semua, Bulan Agustus vaksin ini kurang lebih akan stabil, mudah-mudahan bisa stabil,” lanjutnya.
Hal ini jugalah, tutur Bobby, yang membuat Kota Medan masuk dalam kategori PPKM Darurat atau PPKM Level IV. “Untuk mengimbangi, karena kemarin Pulau Jawa dan Pulau Bali ditetapkan duluan sebagai PPKM Darurat, jadi semua terfokus ke sana, termasuk vaksin nya. Untuk mengimbangi itu, makanya dibuat PPKM Darurat di luar Pulau Jawa dan Bali, termasuk Kota Medan,” ungkapnya.
Apresiasi Kejatisu
Di sisi lain, Bobby Nasution memberikan apresiasi kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) yang telah menggelar vaksinasi massal di Kota Medan. Vaksinasi yang digelar dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke -61 ini diharapkan dapat menggenjot program vaksinasi massal sehingga semakin tercapai Herd Immunity masyarakat dan dapat memutuskan mata rantai penyebaran Virus Covid-19 di ibu Kota Provinsi Sumut.
“Saya berharap kegiatan ini akan semakin tercapainya herd immunity masyarakat. Apalagi Kota Medan saat ini masuk dalam kategori PPKM level 4, tentunya untuk dapat menekan penyebaran Virus Covid-19 dibutuhkan kerjasama semua pihak termasuk apa yang dilakukan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara ini merupakan wujud dukungan untuk memutuskan mata rantai penularan,” kata Bobby saat meninjau vaksinasi massal di Kantor Kejati Sumut, Jalan AH Nasution, Medan Johor, Selasa (27/7).
Sebelumnya Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, IBN Wiswantanu menjelaskan, vaksinasi massal ini digelar dalam rangka peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke -61. Selain itu kegiatan ini juga merupakan wujud bentuk dukungan yang diberikan Kejaksaan dalam pelaksanaan Vaksinasi yang dilakukan Pemerintah, dengan harapan dapat membentuk kekebalan tubuh masyarakat terhadap virus Covid-19. “Vaksinasi ini menargetkan 2.000 orang dari semua kalangan. Ini merupakan tahap kedua dimana di akhir bulan Juni kemarin telah dilakukan vaksinasi tahap pertama. Namun yang terpenting adalah masyarakat harus dapat menerapkan Protokol Kesehatan yakni 5 M, terlebih Kota Medan saat ini merupakan wilayah PPKM level 4. Selain itu empati diantara masyarakat juga harus ditimbulkan khususnya bagi warga yang terpapar Covid-19,” kata Kajati Sumut.
Sementara, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menjelaskan, saat ini jumlah masyarakat Sumut yang telah divaksin tahap pertama sekitar 14 persen sedangkan untuk tahap kedua hanya sekitar 7 persen. Meskipun demikian Pemprovsu dan Pemerintah Daerah serta dibantu Forkopimda termasuk Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara terus melaksanakan program Vaksinasi untuk masyarakat Sumut. Dengan harapan lanjut Edy, sebanyak 70 persen masyarakat Sumut harus mendapatkan suntikan Vaksin. “Kita akan mengambil bola dan memprioritaskan daerah yang paling banyak terpapar virus Covid-19 atau yang menerapkan PPKM berdasarkan level untuk dilaksanakannya program Vaksinasi,” Jelas Gubsu. (map/prn)