26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Legenda Kesetiaan Kuda Betina Menunggu Pasangannya

BAGUS SYAHPUTRA/SUMUT PO
BATU HODA: Batu Hoda atau batu kuda, dipercaya adalah kuda betina yang menjelma menjadi batu.

Keindahan alam Danau Toba terus menggoda. Salahsatunya Pantai Batu Hoda, di Dusun Malau, Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumut. Pantai Batu Hoda menjadi salahsatu objek wisata yang akan menjadi andalan Pemkab Samosir. Ada cerita legenda kuda betina berubah jadi batu, yang belum banyak diketahui turis.

————————————-

BAGUS SYAHPUTRA, Samosir

————————————-

BATU HODA berjarak 1 kilometer dari Pelabuhan Ferry Simanindo. Pantai ini bisa dijangkau dari pusat kota Kabupaten Samosir. Batu Hoda memiliki keindahan alam dengan paparan pemandangan tebing Danau Toba mengarah ke Kabupaten Dairi dan Kabupaten Simalungun.

Pasir putih yang halus dan kasar bertabur di tepian danau. Sejumlah berbatuan besar mencuat di sana sini. Banyak spot-spot foto yang keren di frame foto, dengan background pemandangan yang indah. Suasana pantai laksana ‘kepingan surga di dunia’.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Ombang Siboro, mengatakan Pantai Batu Hoda akan dibuka untuk umum khususnya para wisatawan, pada awal September 2018. Targetnya wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus).

“Batu Hoda ini adalah pantai yang sangat bagus. Ada bebatuan, pasir, tebing, dan pepohonan,” ungkap Ombang kepada wartawan di Pantai Batu Hoda, Senin (27/8).

Ombang menuturkan, Pantai Batu Hoda mempunyai cerita legenda, yang diperkirakan terjadi ratusan tahun lalu. Kisahnya tentang kesetiaan seekor kuda betina yang berakhir menjadi batu. Dalam bahasa Batak disebut: Batu Hoda.

“Batu Hoda dalam arti Bahasa Indonesia adalah Batu Kuda. Orang tua di sekitar daerah ini bercerita tentang kisah kuda betina menjadi batu,” kata Ombang.

Konon, ada seekor kuda betina yang berenang dari Danau Toba. Namun tidak diketahui asalnya dari mana. Di pantai itu, kuda betina ini menunggu kuda jantannya dengan setia. Tapi kuda jantan pasangan kuda betina itu, ternyata tidak kunjung datang.

“Setelah bertahun-tahun menunggu pasangannya yang tidak datang-datang, kuda itu akhirnya berubah menjadi batu. Penjelmaan itu sebagai bukti kesetian si kuda betina,” ucap Ombang.

Melihat penantian si kuda betina, orang Batak menyebutnya: Meralah Diri, yakni setia menunggu dan tidak mau beralih.

Di balik kisah itu, alam Batu Hoda benar-benar bagus. Viewnya sangat menarik, dihadapkan panorama alam dan desiran ombak Danau Toba. “Dengan kondisi 180 derajatm kita bisa memandang Danau Toba dengan keindahannya,” jelas Ombang.

Untuk melengkapi fasilitas di Pantai Batu Hoda, Pemkab Samosir tengah melakukan pembangunan penginapan dengan konsep alam. Juga disediakan lokasi untuk bermain anak, lokasi memancing, dan lokasi wisata kuliner halal.

“Kita sudah menghubungi Komunitas Camping dari Medan. Kita berikan lokasi berjemur-jemur ala bule. Dilengkapi dengan kuliner yang enak dan lezat. Fasilitas lain, kita siapkan musala untuk wisatawan muslim, dengan melirik wisman dari Malaysia,” kata Ombang.

Pengelolaan Batu Hoda dilakukan bersama antara Pemkab Samosir dengan masyarakat. Tujuannya, untuk memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi pemkab Samosir. Bagi masyarakat sendiri membuka peluang usaha dan pekerjaan baru.

“Manajemen perencanaan pengembangan wisata dibuat lebih menarik lagi,” ujar Ombang.

Sebelumnya, pantai ini belum dikelola dengan baik. Masyarakat di sekitar pantai hanya menanam jagung dan membiarkan banyak rumput liar. Karena itulah, Pemkab menata lokasi telantar tersebut untuk menjadi lokasi yang memiliki nilai ekonomi di bidang pariwisata.

“Kita juga membangun berbagai fasilitas lainnya, seperti rumah pohon, lokasi mancing, waterspot, gazebo, coffee shop dengan baristanya. Juga akan dibangun penginapan dengan konsep alam, yang bisa dihuni wisatawan yang berkunjung,” kata Ombang.

Ia mengharapkan keseluruhan fasilitas teralisasi atau penyelesaian pembangunan akhir tahun ini. Keseluruhan fasilitas di Pantai Batu Hoda tengah proses pembangunan.

“Targetnta terealisasi akhir Desember tahun ini. Kita promosi melalui media massa dan media sosial. Kita harapkan Batu Hoda menjadi objek wisata andalan di Danau Toba, Kabupaten Samosir,” ujar Ombang.

Adapun wisatawan yang berkunjung ke Samosir ditarget 350 ribu hingga akhir Desember 2018. (gus)

BAGUS SYAHPUTRA/SUMUT PO
BATU HODA: Batu Hoda atau batu kuda, dipercaya adalah kuda betina yang menjelma menjadi batu.

Keindahan alam Danau Toba terus menggoda. Salahsatunya Pantai Batu Hoda, di Dusun Malau, Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumut. Pantai Batu Hoda menjadi salahsatu objek wisata yang akan menjadi andalan Pemkab Samosir. Ada cerita legenda kuda betina berubah jadi batu, yang belum banyak diketahui turis.

————————————-

BAGUS SYAHPUTRA, Samosir

————————————-

BATU HODA berjarak 1 kilometer dari Pelabuhan Ferry Simanindo. Pantai ini bisa dijangkau dari pusat kota Kabupaten Samosir. Batu Hoda memiliki keindahan alam dengan paparan pemandangan tebing Danau Toba mengarah ke Kabupaten Dairi dan Kabupaten Simalungun.

Pasir putih yang halus dan kasar bertabur di tepian danau. Sejumlah berbatuan besar mencuat di sana sini. Banyak spot-spot foto yang keren di frame foto, dengan background pemandangan yang indah. Suasana pantai laksana ‘kepingan surga di dunia’.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Ombang Siboro, mengatakan Pantai Batu Hoda akan dibuka untuk umum khususnya para wisatawan, pada awal September 2018. Targetnya wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus).

“Batu Hoda ini adalah pantai yang sangat bagus. Ada bebatuan, pasir, tebing, dan pepohonan,” ungkap Ombang kepada wartawan di Pantai Batu Hoda, Senin (27/8).

Ombang menuturkan, Pantai Batu Hoda mempunyai cerita legenda, yang diperkirakan terjadi ratusan tahun lalu. Kisahnya tentang kesetiaan seekor kuda betina yang berakhir menjadi batu. Dalam bahasa Batak disebut: Batu Hoda.

“Batu Hoda dalam arti Bahasa Indonesia adalah Batu Kuda. Orang tua di sekitar daerah ini bercerita tentang kisah kuda betina menjadi batu,” kata Ombang.

Konon, ada seekor kuda betina yang berenang dari Danau Toba. Namun tidak diketahui asalnya dari mana. Di pantai itu, kuda betina ini menunggu kuda jantannya dengan setia. Tapi kuda jantan pasangan kuda betina itu, ternyata tidak kunjung datang.

“Setelah bertahun-tahun menunggu pasangannya yang tidak datang-datang, kuda itu akhirnya berubah menjadi batu. Penjelmaan itu sebagai bukti kesetian si kuda betina,” ucap Ombang.

Melihat penantian si kuda betina, orang Batak menyebutnya: Meralah Diri, yakni setia menunggu dan tidak mau beralih.

Di balik kisah itu, alam Batu Hoda benar-benar bagus. Viewnya sangat menarik, dihadapkan panorama alam dan desiran ombak Danau Toba. “Dengan kondisi 180 derajatm kita bisa memandang Danau Toba dengan keindahannya,” jelas Ombang.

Untuk melengkapi fasilitas di Pantai Batu Hoda, Pemkab Samosir tengah melakukan pembangunan penginapan dengan konsep alam. Juga disediakan lokasi untuk bermain anak, lokasi memancing, dan lokasi wisata kuliner halal.

“Kita sudah menghubungi Komunitas Camping dari Medan. Kita berikan lokasi berjemur-jemur ala bule. Dilengkapi dengan kuliner yang enak dan lezat. Fasilitas lain, kita siapkan musala untuk wisatawan muslim, dengan melirik wisman dari Malaysia,” kata Ombang.

Pengelolaan Batu Hoda dilakukan bersama antara Pemkab Samosir dengan masyarakat. Tujuannya, untuk memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi pemkab Samosir. Bagi masyarakat sendiri membuka peluang usaha dan pekerjaan baru.

“Manajemen perencanaan pengembangan wisata dibuat lebih menarik lagi,” ujar Ombang.

Sebelumnya, pantai ini belum dikelola dengan baik. Masyarakat di sekitar pantai hanya menanam jagung dan membiarkan banyak rumput liar. Karena itulah, Pemkab menata lokasi telantar tersebut untuk menjadi lokasi yang memiliki nilai ekonomi di bidang pariwisata.

“Kita juga membangun berbagai fasilitas lainnya, seperti rumah pohon, lokasi mancing, waterspot, gazebo, coffee shop dengan baristanya. Juga akan dibangun penginapan dengan konsep alam, yang bisa dihuni wisatawan yang berkunjung,” kata Ombang.

Ia mengharapkan keseluruhan fasilitas teralisasi atau penyelesaian pembangunan akhir tahun ini. Keseluruhan fasilitas di Pantai Batu Hoda tengah proses pembangunan.

“Targetnta terealisasi akhir Desember tahun ini. Kita promosi melalui media massa dan media sosial. Kita harapkan Batu Hoda menjadi objek wisata andalan di Danau Toba, Kabupaten Samosir,” ujar Ombang.

Adapun wisatawan yang berkunjung ke Samosir ditarget 350 ribu hingga akhir Desember 2018. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/