29 C
Medan
Thursday, December 5, 2024
spot_img

Rumah Terendam Banjir, Akibat Tiga Sungai Meluap

15-10-HL-1-TRIADI-banjir kampung aur 1 (1)Sumutpos.co-Meluapnya tiga sungai besar yang melintasi Kota Medan, yakni Sungai Deli, Belawan, dan Babura, sejak Minggu (27/110/2013) malam hingga Senin (28/10), membuat ribuan rumah di 11 kecamatan terendam.

Ribuan warga terpaksa mengungsi ke masjid-masjid dan kantor kelurahan setempat dengan bawaan seadanya. Ruangan masjid dan aula kantor lurah pun mendadak menjadi posko penampungan darurat bagi para korban yang kehilangan tempat tinggal akibat terjangan banjir.

Banjir diperkirakan masih belum surut mengingat curah hujan di Medan hingga Senin ini dan daerah hulu ketiga sungai masih tinggi.

Wilayah terparah yang terendam banjir adalah Kecamatan Medan Maimun. Sebanyak enam kelurahan yang berada di Kecamatan Medan Maimun seluruhnya terendam banjir. Keenam kelurahan ini dilintasi oleh aliran Sungai Deli.

Belum ada data resmi yang dilansir Pemko Medan terkait jumlah korban banjir di kawasan pinggir Sungai Deli ini.

Namun salah seorang warga Gang Merdeka, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Amrizal, menuturkan, banjir mulai menenggelamkan rumah warga sejak Senin dini hari.

“Sampai pukul 02.00 dini hari, air sudah setinggi dua meter di loteng rumah warga. Enggak ada lagi yang bisa kami selamatkan karena air pun sudah mencapai lantai dua rumah warga,” ujar Amrizal.

Amrizal bilang, dalam dua pekan terakhir saja, lebih dari lima kali banjir terjadi. Selain curah hujan yang tinggi di kawasan Hulu Sungai Deli, banjir juga disebabkan terjadinya pendangkalan sungai hingga menyebabkan volume air yang berlebih tidak lagi bisa tertampung.

Meski berada di tengah kota, Kelurahan Sei Mati terkena dampak paling buruk jika terjadi luapan Sungai Deli. Kalau daerah lain belum banjir, Medan Maimun sudah pasti banjir. [kl/dd]

15-10-HL-1-TRIADI-banjir kampung aur 1 (1)Sumutpos.co-Meluapnya tiga sungai besar yang melintasi Kota Medan, yakni Sungai Deli, Belawan, dan Babura, sejak Minggu (27/110/2013) malam hingga Senin (28/10), membuat ribuan rumah di 11 kecamatan terendam.

Ribuan warga terpaksa mengungsi ke masjid-masjid dan kantor kelurahan setempat dengan bawaan seadanya. Ruangan masjid dan aula kantor lurah pun mendadak menjadi posko penampungan darurat bagi para korban yang kehilangan tempat tinggal akibat terjangan banjir.

Banjir diperkirakan masih belum surut mengingat curah hujan di Medan hingga Senin ini dan daerah hulu ketiga sungai masih tinggi.

Wilayah terparah yang terendam banjir adalah Kecamatan Medan Maimun. Sebanyak enam kelurahan yang berada di Kecamatan Medan Maimun seluruhnya terendam banjir. Keenam kelurahan ini dilintasi oleh aliran Sungai Deli.

Belum ada data resmi yang dilansir Pemko Medan terkait jumlah korban banjir di kawasan pinggir Sungai Deli ini.

Namun salah seorang warga Gang Merdeka, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Amrizal, menuturkan, banjir mulai menenggelamkan rumah warga sejak Senin dini hari.

“Sampai pukul 02.00 dini hari, air sudah setinggi dua meter di loteng rumah warga. Enggak ada lagi yang bisa kami selamatkan karena air pun sudah mencapai lantai dua rumah warga,” ujar Amrizal.

Amrizal bilang, dalam dua pekan terakhir saja, lebih dari lima kali banjir terjadi. Selain curah hujan yang tinggi di kawasan Hulu Sungai Deli, banjir juga disebabkan terjadinya pendangkalan sungai hingga menyebabkan volume air yang berlebih tidak lagi bisa tertampung.

Meski berada di tengah kota, Kelurahan Sei Mati terkena dampak paling buruk jika terjadi luapan Sungai Deli. Kalau daerah lain belum banjir, Medan Maimun sudah pasti banjir. [kl/dd]

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/