25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Normatif Gagal, Pedagang Buku akan Digusur Paksa

SUMUTPOS.CO – MEDAN-Pemerintah Kota (Pemko) Medan tengah berupaya merelokasi pedagang buku yang masih bertahan di sisi Timur Lapangan Merdeka.

Hal ini dilakukan untuk melanjutkan pembangunan Sky Bridge yang sudah terlantar hampir satu tahun lamanya. Berulangkali telah dilakukan rapat dengan asosiasi pedagang buku, namun belum juga ditemukan titik terang. Persatuan Pedagang Buku Lapangan Merdeka (P2BLM) bersikeras akan mempertahankan lokasi berjualannya.

Sedangkan Asosiasi Pedagang Buku Lapangan Merdeka (ASPEBLAM) sudah pindah terlebih dahulu ke Jalan Pegadaian sebagai tempat relokasi sementara yang disediakan oleh Pemko Medan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Syaiful Bahri mengklaim pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin untuk merelokasi pedagang buku agar pembangunan Sky Bridge dapat berlanjut.

“Saya akui persoalan ini memang sulit, bagaikan sisi mata pisau yang berbeda, namun keputusan harus diambil demi kepentingan nasional,” ujarnya kepada Sumut Pos melalui sambungan telepon, Rabu (27/11).

Kepentingan nasional yang dimaksudnya itu adalah pembangunan Sky Bridge, dimana  Sky Bridge akan menjadi penghubung antara lokasi parkir dengan city chek in yang teletak di Stasiun Kereta Api.

Upaya yang terus dilakukan, kata dia, yaitu melakukan rapat koordinasi dengan kedua asosiasi pedagang buku. Seperti yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu, walau pun belum dapat memutuskan sesuatu dari rapat tersebut karena tidak ada yang mau mengalah.

Maka dari itu dirinya meminta doa restu agar persoalan ini dapat selesai sesegera mungkin. Pria berkacamata ini mengaku kalau besok (hari ini,Red) akan dilakukan kembali rapat koordinasi dengan Kapolresta Medan.

“ Semoga dalam pertemuan itu sudah ada keputusan yang dapat diambil agar persoalan ini tidak berlarut-larut,” tandasnya.

Sebelumya, Kepala Dinas Perumahan Pemukiman (Perkim) Gunawan Surya Lubis mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin mencari jalan tengah dalam menyelesaikan relokasi para pedagang buku. Dia menyebutkan Pemko Medan sudah menawarkan tiga alternatif tempat relokasi namun usulan itu ditolak mentah-mentah.

Gunawan mengaku tidak habis pikir sampai saat ini permasalahan belum ada jalan keluar. “Kita sudah berusaha mencarikan jalan yang terbaik, namun tetap saja tidak diterima pedagang buku,” sebutnya.

Disinggung mengenai kemungkinan melakukan relokasi secara paksa, Mantan Kadis Bina Marga ini tidak memberikan jawaban pasti. Dia mengaku masih mencari penyelesaian masalah ini secara normatif. “Semoga masalah ini dapat diselesaikan secara baik-baik, tanpa ada kekerasan,” tukasnya.

Sebelumnya Ketua DPRD Medan, Amiruddin menyebutkan tidak ada tawar menawar dalam persoalan relokasi pedagang buku. Menurutnya kepentingan nasional harus menjadi prioritas. “Sky Bridge itu kan proyek dan kepentingan nasional, jadi harus diutamakan,” akunya.

Untuk itu dirinya berharap agar Pemko Medan bertindak tegas guna mempercepat proses relokasi pedagang buku.

“Relokasi pedagang buku adalah harga mati,” ucapnya kemarin. (dik)

SUMUTPOS.CO – MEDAN-Pemerintah Kota (Pemko) Medan tengah berupaya merelokasi pedagang buku yang masih bertahan di sisi Timur Lapangan Merdeka.

Hal ini dilakukan untuk melanjutkan pembangunan Sky Bridge yang sudah terlantar hampir satu tahun lamanya. Berulangkali telah dilakukan rapat dengan asosiasi pedagang buku, namun belum juga ditemukan titik terang. Persatuan Pedagang Buku Lapangan Merdeka (P2BLM) bersikeras akan mempertahankan lokasi berjualannya.

Sedangkan Asosiasi Pedagang Buku Lapangan Merdeka (ASPEBLAM) sudah pindah terlebih dahulu ke Jalan Pegadaian sebagai tempat relokasi sementara yang disediakan oleh Pemko Medan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Syaiful Bahri mengklaim pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin untuk merelokasi pedagang buku agar pembangunan Sky Bridge dapat berlanjut.

“Saya akui persoalan ini memang sulit, bagaikan sisi mata pisau yang berbeda, namun keputusan harus diambil demi kepentingan nasional,” ujarnya kepada Sumut Pos melalui sambungan telepon, Rabu (27/11).

Kepentingan nasional yang dimaksudnya itu adalah pembangunan Sky Bridge, dimana  Sky Bridge akan menjadi penghubung antara lokasi parkir dengan city chek in yang teletak di Stasiun Kereta Api.

Upaya yang terus dilakukan, kata dia, yaitu melakukan rapat koordinasi dengan kedua asosiasi pedagang buku. Seperti yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu, walau pun belum dapat memutuskan sesuatu dari rapat tersebut karena tidak ada yang mau mengalah.

Maka dari itu dirinya meminta doa restu agar persoalan ini dapat selesai sesegera mungkin. Pria berkacamata ini mengaku kalau besok (hari ini,Red) akan dilakukan kembali rapat koordinasi dengan Kapolresta Medan.

“ Semoga dalam pertemuan itu sudah ada keputusan yang dapat diambil agar persoalan ini tidak berlarut-larut,” tandasnya.

Sebelumya, Kepala Dinas Perumahan Pemukiman (Perkim) Gunawan Surya Lubis mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin mencari jalan tengah dalam menyelesaikan relokasi para pedagang buku. Dia menyebutkan Pemko Medan sudah menawarkan tiga alternatif tempat relokasi namun usulan itu ditolak mentah-mentah.

Gunawan mengaku tidak habis pikir sampai saat ini permasalahan belum ada jalan keluar. “Kita sudah berusaha mencarikan jalan yang terbaik, namun tetap saja tidak diterima pedagang buku,” sebutnya.

Disinggung mengenai kemungkinan melakukan relokasi secara paksa, Mantan Kadis Bina Marga ini tidak memberikan jawaban pasti. Dia mengaku masih mencari penyelesaian masalah ini secara normatif. “Semoga masalah ini dapat diselesaikan secara baik-baik, tanpa ada kekerasan,” tukasnya.

Sebelumnya Ketua DPRD Medan, Amiruddin menyebutkan tidak ada tawar menawar dalam persoalan relokasi pedagang buku. Menurutnya kepentingan nasional harus menjadi prioritas. “Sky Bridge itu kan proyek dan kepentingan nasional, jadi harus diutamakan,” akunya.

Untuk itu dirinya berharap agar Pemko Medan bertindak tegas guna mempercepat proses relokasi pedagang buku.

“Relokasi pedagang buku adalah harga mati,” ucapnya kemarin. (dik)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/