MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kuburan Cici, PRT (Pembantu Rumah Tangga) asal Bekasi yang diduga tewas disiksa majikannya, H Syamsul dan istri serta keluarga di Jalan Beo/ Madong Lubis No. 17, Lingkungan XI, Sidodadi, Medan Timur, ditemukan di belakang Rumah Sakit Kabanjahe. Adalah petugas Unit Vice Control (VC)/Judisila Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Medan yang berhasil menemukannya.
“Setelah melakukan pengembangan dan anggota tadi malam (kemarin) turun ke lapangan dengan membawa terduga pelaku, akhirnya berhasil menemukan kuburannya,” kata Kepala Unit (Kanit) VC/Judisila Satreskrim Polresta Medan, AKP Martuasah Tobing, Jumat (28/11).
Ia memastikan, kuburan yang ditemukan itu adalah jasad Cici, seorang TKW yang sempat kerja di rumah milik Syamsul, penyalur/penampung TKW dengan nama CV Maju Jaya. Dalam kuburan tersebut hanya ditemukan tulang belulang saja.
“Kasusnya masih kita dalami dan saat ini masih satu yang ditemukan. Nanti kalau ada perkembangan akan kita kabari,” tukas Martuasah.
Sebelumnya, petugas kepolisian menggerebek rumah H Syamsul Kamis (27/11) siang. Petugas melakukan penggerebekan di rumah minimalis berlantai dua itu berdasarkan banyaknya informasi dari masyarakat terkait perdagangan ilegal manusia (trafficking).
Benar saja, saat digerebek, petugas mendapati tiga PRT masing-masing bernama Anis (25) asal Malang, Rukmiani (42) asal Demak dan Endah (52) asal Madura. Ketiga PRT itu dalam kondisi memprihatinkan. Wajah mereka tampak lebam-lebam bekas pukulan. Mereka pun masih terlihat syok dan ketakutan.
Anis yang diwawancarai saat berada di dalam mobil petugas menyebut, teman kerjanya itu meninggal diduga akibat disiksa H Syamsul dan keluarganya. “Cici asal Bekasi yang meninggal. Kejadiannya kalau tidak salah 31 Agustus 2014 lalu. Dia (korban) disiksa keluarga H Syamsul beserta istrinya. Seingat saya namanya dipanggil Feri dan Jahir,” ungkap Anis sembari menangis.
Ia menyebut, Cici tewas setelah direndam kepalanya di bak kamar mandi. Sebelum direndam kepalanya dipukul pakai centong dan benda tumpul. “Setelah disiksanya, Cici dibawa ke kamar mandi dan kepalanya direndam ke dalam bak,” ujar Anis yang masih tampak syok.
Menurutnya, Cici disiksa lantaran gara-gara disebut istri majikan dalam bekerja tidak becus. “Jadi, dia disiksa sampai meninggal karena ada kerjaan yang dibilang Ibu Andika enggak bener. Istri H Syamsul sadis orangnya dan enggak ada rasa kasihan,” ucap Anis dengan logat Jawa yang masih kental.
Selain Cici yang disiksa, lanjutnya, ia dan kedua temannya Endah dan Rukmiani juga mengalami hal serupa. “Kami juga disiksanya dan alasannya karena kerja enggak becus. Kami juga tidak dikasih keluar rumah dan tidak diperkenankan memegang handphone,” jelas wanita yang mengenakan kerudung putih ini.
Tak sampai di situ, Anis menuturkan, dirinya pun belum menerima sepeserpun gaji selama bekerja dua tahun sebagai PRT. “Sudah dua tahun saya bekerja bang, tapi saya belum pernah menerima gaji. Sesuai kontrak saya mendapat gaji Rp14 juta,” bebernya. (ris)