Tony Sucipto mengelola bisnis bersama Airlangga Sucipto yang memadukan makanan dengan paket wisata sejarah Bandung. Di warung Tantan, pengunjung bisa menikmati ”Nasi Goreng Setengah Bola”.
SIDIK MAULANA TUALEKA, Bandung
MATA Tony Sucipto tidak pernah berhenti mengamati setiap pengunjung yang berada di Rumah Makan Sari Rasa Sambel Hejo sore itu. Setiap kali ada yang hendak pulang, Tony langsung bergegas mengantarkan sang tamu sampai ke pintu keluar.
”Terima kasih, Bu, Pak, sudah mau berkunjung ke sini,” ujar bek kiri Persib Bandung tersebut sembari tersenyum.
Tony pun harus rela berkali-kali meninggalkan deretan meja yang sejak satu jam sebelumnya dipadati para pemain dan pelatih Persib. Pada Senin (15/2) sore lalu itu, mereka sengaja bersantai di tempat tersebut setelah menjalani latihan terakhir sebelum bertolak ke Bali untuk mengikuti turnamen Bali Island Cup.
”Saya harus perlakukan semua tamu seakan-akan mereka besok bakal datang kembali bersama keluarganya ke sini,” ujar Tony.
Mantan pemain Sriwijaya FC Palembang itu memang pemilik rumah makan di bilangan Jalan Dokter Sukimin, Bandung, tersebut. Itu bisnis kuliner ketiga penggawa tim nasional tersebut. Pemain kelahiran Surabaya itu punya usaha serupa di Jakarta dan Street Gourmet.
Memulai bisnisnya tersebut tiga tahun silam, bagi Tony, itulah ikhtiarnya untuk menyambut masa depan. Apalagi di tengah kembang kempisnya persepakbolaan nasional. ”Saya tidak mau ketika sudah pensiun (dari lapangan hijau, Red) nanti malah hidup susah,” kata pemain yang turut mengantarkan Persib menjuarai Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015 tersebut.
Langkah Tony itu lantas menjadi inspirasi bagi sejumlah koleganya. Baik yang masih bertahan di Persib maupun yang telah bergabung ke klub lain. Street Gourmet tadi bahkan dikelolanya bersama Airlangga Sucipto, mantan striker Maung Bandung (julukan Persib). Tantan, penyerang Persib, juga mendirikan sebuah rumah makan di Lembang, daerah dataran tinggi sekaligus jujukan wisata di Kabupaten Bandung Barat.
Di luar Bandung, ada sejumlah bintang lapangan hijau tanah air lainnya yang berbisnis serupa. Mantan gelandang Persebaya Surabaya Uston Nawawi, contohnya, mengelola sebuah restoran di Sidoarjo. Di kota yang sama, mantan kiper Arema Malang dan Deltras Sidoarjo Agung Prasetyo membuka pula warung makan.
Rumah makan Tantan merupakan hasil menyulap sebuah ruko yang disewa memanfaatkan bonus menjuarai Piala Presiden. Ide awalnya memang lahir dari sang istri Lina Maulina. Namun, Tantan mengungkapkan, sebelum memutuskan membuka Waroeng Tantan 82 itu, dirinya berdiskusi dulu dengan Tony dan Dedi Kusnandar. Dedi yang punya usaha kuliner khas ceker ayam di Bandung adalah mantan gelandang Persib yang sekarang merumput di Malaysia.
Meski begitu, dari segi konsep, Tantan punya pilihan sendiri. Yakni mendesain semua bagian tempat usahanya tersebut dengan jersey serta medali yang pernah dia kenakan serta menangkan selama menjadi pemain.
Selain itu, hampir semua menu makanan yang disajikan diberi nama dengan unsur bola. Salah satunya ”Nasi Goreng Setengah Bola” yang menjadi andalan Waroeng Tantan 82. Menu tersebut berupa nasi goreng spesial yang dihidangkan dalam batok kelapa yang sudah dibagi dua.