25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kapolda Menangis di Depan Jasad Kapolsek

MEDAN- Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro tak bisa menahan tangis saat berada di depan jasad Kapolsek Dolok Panribuan, AKP Andar Yonas Siahaan. Air matanya berlinang melihat kondisi Kapolsek yang tewas dikeroyok massa Rabu (27/3) malam itu.

JENGUK: Irjen Pol Wisjnu A Sastro  Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus (kanan)  rumah duka.//triadi wibowo/Sumut Pos
JENGUK: Irjen Pol Wisjnu A Sastro dan Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus (kanan) di rumah duka.//triadi wibowo/Sumut Pos

Kemarin, di rumah duka yang berada di Jalan Pintu Air IV Gang Kelapa, Kecamatan Medan Johor, Kapolda duduk bersila di hadapan jasad selama 10 menit. Dia ditemani Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus. Setelah itu, dia dan Pangdam memilih duduk di bagian luar rumah duka dan berbincang dengan tamu yang hadir.

Saat diwawancari, air mata Kapoldasu kembali mengalir. “Kapolsek ini meninggal saat menjalani tugasnya menangkap seorang pelaku judi,” ucapnya sembari mengusap tetesan air mata yang membasahi pipinya.

Wisjnu sempat menghentikan wawacaranya dengan wartawan, pasalnya dia menghabiskan dulu tetesan air mata tersebut. “Saat kejadian, Kapolsek menyuruh tiga anggota untuk melarikan diri. Dia tak mau anggotanya jadi korban. Jadi, tinggallah dia sendiri yang dikeroyok massa, “ ujar jendral berbintang dua ini.

Kapoldasu pun menyesalkan tindakan anarkis yang dilakukan masyarakat. Biasanya masyarakat meminta kepada polisi untuk melakukan pemberantasan kejahatan. Kini saat polisi hendak melakukannya, malah warga yang menghalanginya. “Mari rakyat bersama-sama kita memberantas kejahatan, jangan sampai terulang kembali. Kalau kita bermain dengan menyelamatkan diri menggunakan senjata, nanti kita dibilang melanggar HAM,” keluhnya.
Soal kematian AKP Andar Siahaan, Wisjnu sudah menyampaikan kabar duka ini kepada Kapolri Jendral Timur Pradopo. Menurut Wisjnu, Kaplri mengucapkan turut berduka cita. Dan, untuk penghargaan, AKP Andar Siahaan mendapat kenaikan pangkat menjadi Kompol.

“Sudah saya beritahu kepada Kapori, beliau turut berduka cita, Kapolri memberikan penghargaan dengan kenaikan pangkat,” jelasnya.

Rencananya, AKP Andar Siahaan akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan di Jalan Sisingamangaraja pada Jumat (29/3) siang sekitar pukul 02.00 WIB. Sebelum dimakamkan, akan dilakukan pesta adat untuk memberikan penghormatan terakhir sesuai prosesi adat Batak. AKP Andar Siahaan meninggalkan seorang istri bernama Velegia Situmorang (45) dan tiga anak yang bernama Stepanie (21), Setia Lestari (17) dan Daniel BG (16).

Sebagai informasi, AKP Andar Siahaan tewas setelah dikeroyok massa saat membekuk seorang pelaku judi toto gelap (togel) di Dusun Rajanihuta Desa Naga Buttu Bayu Paneraja Kecamatan Dolok Perdamean Kabupaten Simalungun, Rabu (27/3) malam sekitar pukul 21.30 WIB. Menurut informasi yang dihimpun Sumut Pos, pada Rabu (27/3) malam sekitar pukul 20.00 WIB, AKP Andar menerima informasi bahwa di lokasi kejadian sedang berlangsung transaksi judi togel. Mendapatkan informasi itu, AKP Andar langsung terjun ke lokasi bersama tiga anggotanya bernama Aiptu Amada Simbolon, Bripka Lamsar Samosir, dan Brigadir Leo Sidauruk.

Perwira balok tiga emas ini bersama tiga anggota langsung berangkat dari kantor Polsek menuju lokasi dengan mengenderai mobil kijang BK 1074 FN miliknya. Mereka tiba pukul 21.00 WIB dan langsung berhasil menangkap pelaku perjudian dengan barang bukti 1 buah HP bertuliskan nomor judi dan pelaku atas nama Yeni Sumbayak.

Kemudian pelaku dimasukkan dalam mobil Kapolsek ini. Namun saat mau diboyong, istri pelaku tidak terima atas penangkapan tersebut. Sang istri pelaku pun berteriak maling kepada AKP Andar dan anggotanya. Suara istri pelaku menjadi perhatian warga sekitar.

Sontak warga sekitar berkeluaran dari rumah. Warga kemudian mendorong-dorong dan memukuli mobil AKP Andar. Melihat hal itu, Kapolsek langsung berkata bahwa dirinya polisi. Namun, hal itu tidak direspon oleh warga yang mulai beringas dan anarkis. Tidak mau konyol, AKP Andar melepas tersangka dan melarikan diri bersama tiga anggotanya. Melihat itu, warga malah tambah brutal. AKP Andar berhasil ditangkap warga dan langsung dikeroyok.

Kapolsek yang sudah bertugas tiga tahun di Jajaran Polres Simalungun ini terus menjadi sasaran empuk pemukulan warga. Usaha salah satu anggota AKP Andar dengan melepaskan tembakkan ke udara tak berarti apa-apa. AKP Andar pun akhirnya tewas di tangan massa. Sementara ketiga anggotanya berhasil lolos.

Mendengar AKP Andar tewas, pihak Polres Simalungun langsung melakukan penyisiran untuk mengamankan warga yang terlibat. Alhasil Polres Simalungun mengamankan 103 orang. Dan dalam pemeriksaan secara meraton, polisi sudah menetapkan sebanyak 16 orang sebagai tersangka.
“103 orang yang kita amankan dalam kasus ini. 16 orang sudah ditetapkan sebagai tersengka. Penyelidikkan dilakukan secara meranton,” ucap Kapolres Simalungun AKBP Andi Syariful Taufik saat dikonfirmasi melalui telepon selular, Kamis (28/3) sore.Atas tewasnya AKP Andar, Polres Simalungun mempersiapkan penyelidikkan dengan melibat 30 petugas. “Sudah kembali kondusif lah di lokasi kejadian,” ujarnya.

Sementara itu, Kasubbid Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Bidang Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengatakan, pelaku judi togel bernama Yeni Sumbayak berhasil melarikan diri. Namun istri pelaku, Tamaria Boru Aruan, berhasil diamankan. “Istrinya meneriaki Kapolsek maling ternak,” ungkap MP Nainggolan.

Informasi berkembang di Mapoldasu, ke-16 tersangka dititipkan dari Polres Simalungun ke Rumah tahanan Polisi (TRP) Poldasu. Namun, hingga sore kemarin ke-16 tersangka tidak tampak di gedung RTP Polda Sumut.

Terkait dengan itu, Sosilog Universitas Indonesia, Kastorius Sinaga, melihat peristiwa penganiayaan yang dilakukan sekelompok masyarakat hingga mengakibatkan AKP Andar Siahaan tewas, sangat berbahaya. Ini mencerminkan tumbuhnya sikap pengingkaran dari para pelaku terhadap azas-azas hukum yang diatur dalam sebuah negara.

Perbuatan tersebut menurutnya memperlihatkan adanya tindakan sekelompok masyarakat yang tidak menerima kehadiran negara di lingkungannya. “Jadi harus segera ditindak tegas dengan menangkap semua pelaku yang ada. Karena jika dibiarkan kemungkinan akan memiliki efek domino. Selain menangkap para pelaku, juga perlu langkah-langkah sosialisasi secara terus menerus ke tengah masyarakat. Karena langkah Kapolsek sudah benar, bahwa memang judi togel itu dilarang,” katanya kepada koran ini di Jakarta, Kamis (28/3).

Kastorius menilai, pemerintah perlu melihat apa yang terjadi sebagai sebuah peristiwa sangat serius. Bahkan menurutnya perlu dijadikan signal situasi darurat. Di mana jika peristiwa dibiarkan, perbuatan anarkisme di tengah masyarakat bukan tidak mungkin akan meluas. “Saya lebih melihat ini tindakan sekelompok masyarakat yang merasa di atas hukum. Dan ini sangat tidak bisa ditolerir selagi kita masih mengakui keberadaan sebuah negara yang di dalamnya terdapat kepolisian,” ujarnya.

Penyebab lain, ia juga memprediksi aksi anarkis dapat juga terjadi akibat efek pemberitaan kekerasan yang akhir-akhir ini marak terjadi. Baik itu bentrok polisi-oknum TNI di Sumatera Selatan beberapa waktu lalu, atau penyerangan sekelompok bersenjata ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Jogjakarta. Akibatnya, muncul demoralisasi turunnya wibawa aparat hukum di mata masyarakat. “Bisa juga karena himpitan ekonomi, sehingga masyarakat lebih gampang diprovokasi pihak-pihak tertentu. Tapi saya kira penyebabnya tidak hanya itu. Karena tidak ada hubungan peristiwa di satu tempat dengan di tempat lain. Yang saya lihat justru munculnya fenomena masyarakat mengingkari atau menolak norma hukum yang ingin mengaturnya,” ujarnya. (gus/gir)

MEDAN- Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro tak bisa menahan tangis saat berada di depan jasad Kapolsek Dolok Panribuan, AKP Andar Yonas Siahaan. Air matanya berlinang melihat kondisi Kapolsek yang tewas dikeroyok massa Rabu (27/3) malam itu.

JENGUK: Irjen Pol Wisjnu A Sastro  Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus (kanan)  rumah duka.//triadi wibowo/Sumut Pos
JENGUK: Irjen Pol Wisjnu A Sastro dan Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus (kanan) di rumah duka.//triadi wibowo/Sumut Pos

Kemarin, di rumah duka yang berada di Jalan Pintu Air IV Gang Kelapa, Kecamatan Medan Johor, Kapolda duduk bersila di hadapan jasad selama 10 menit. Dia ditemani Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus. Setelah itu, dia dan Pangdam memilih duduk di bagian luar rumah duka dan berbincang dengan tamu yang hadir.

Saat diwawancari, air mata Kapoldasu kembali mengalir. “Kapolsek ini meninggal saat menjalani tugasnya menangkap seorang pelaku judi,” ucapnya sembari mengusap tetesan air mata yang membasahi pipinya.

Wisjnu sempat menghentikan wawacaranya dengan wartawan, pasalnya dia menghabiskan dulu tetesan air mata tersebut. “Saat kejadian, Kapolsek menyuruh tiga anggota untuk melarikan diri. Dia tak mau anggotanya jadi korban. Jadi, tinggallah dia sendiri yang dikeroyok massa, “ ujar jendral berbintang dua ini.

Kapoldasu pun menyesalkan tindakan anarkis yang dilakukan masyarakat. Biasanya masyarakat meminta kepada polisi untuk melakukan pemberantasan kejahatan. Kini saat polisi hendak melakukannya, malah warga yang menghalanginya. “Mari rakyat bersama-sama kita memberantas kejahatan, jangan sampai terulang kembali. Kalau kita bermain dengan menyelamatkan diri menggunakan senjata, nanti kita dibilang melanggar HAM,” keluhnya.
Soal kematian AKP Andar Siahaan, Wisjnu sudah menyampaikan kabar duka ini kepada Kapolri Jendral Timur Pradopo. Menurut Wisjnu, Kaplri mengucapkan turut berduka cita. Dan, untuk penghargaan, AKP Andar Siahaan mendapat kenaikan pangkat menjadi Kompol.

“Sudah saya beritahu kepada Kapori, beliau turut berduka cita, Kapolri memberikan penghargaan dengan kenaikan pangkat,” jelasnya.

Rencananya, AKP Andar Siahaan akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan di Jalan Sisingamangaraja pada Jumat (29/3) siang sekitar pukul 02.00 WIB. Sebelum dimakamkan, akan dilakukan pesta adat untuk memberikan penghormatan terakhir sesuai prosesi adat Batak. AKP Andar Siahaan meninggalkan seorang istri bernama Velegia Situmorang (45) dan tiga anak yang bernama Stepanie (21), Setia Lestari (17) dan Daniel BG (16).

Sebagai informasi, AKP Andar Siahaan tewas setelah dikeroyok massa saat membekuk seorang pelaku judi toto gelap (togel) di Dusun Rajanihuta Desa Naga Buttu Bayu Paneraja Kecamatan Dolok Perdamean Kabupaten Simalungun, Rabu (27/3) malam sekitar pukul 21.30 WIB. Menurut informasi yang dihimpun Sumut Pos, pada Rabu (27/3) malam sekitar pukul 20.00 WIB, AKP Andar menerima informasi bahwa di lokasi kejadian sedang berlangsung transaksi judi togel. Mendapatkan informasi itu, AKP Andar langsung terjun ke lokasi bersama tiga anggotanya bernama Aiptu Amada Simbolon, Bripka Lamsar Samosir, dan Brigadir Leo Sidauruk.

Perwira balok tiga emas ini bersama tiga anggota langsung berangkat dari kantor Polsek menuju lokasi dengan mengenderai mobil kijang BK 1074 FN miliknya. Mereka tiba pukul 21.00 WIB dan langsung berhasil menangkap pelaku perjudian dengan barang bukti 1 buah HP bertuliskan nomor judi dan pelaku atas nama Yeni Sumbayak.

Kemudian pelaku dimasukkan dalam mobil Kapolsek ini. Namun saat mau diboyong, istri pelaku tidak terima atas penangkapan tersebut. Sang istri pelaku pun berteriak maling kepada AKP Andar dan anggotanya. Suara istri pelaku menjadi perhatian warga sekitar.

Sontak warga sekitar berkeluaran dari rumah. Warga kemudian mendorong-dorong dan memukuli mobil AKP Andar. Melihat hal itu, Kapolsek langsung berkata bahwa dirinya polisi. Namun, hal itu tidak direspon oleh warga yang mulai beringas dan anarkis. Tidak mau konyol, AKP Andar melepas tersangka dan melarikan diri bersama tiga anggotanya. Melihat itu, warga malah tambah brutal. AKP Andar berhasil ditangkap warga dan langsung dikeroyok.

Kapolsek yang sudah bertugas tiga tahun di Jajaran Polres Simalungun ini terus menjadi sasaran empuk pemukulan warga. Usaha salah satu anggota AKP Andar dengan melepaskan tembakkan ke udara tak berarti apa-apa. AKP Andar pun akhirnya tewas di tangan massa. Sementara ketiga anggotanya berhasil lolos.

Mendengar AKP Andar tewas, pihak Polres Simalungun langsung melakukan penyisiran untuk mengamankan warga yang terlibat. Alhasil Polres Simalungun mengamankan 103 orang. Dan dalam pemeriksaan secara meraton, polisi sudah menetapkan sebanyak 16 orang sebagai tersangka.
“103 orang yang kita amankan dalam kasus ini. 16 orang sudah ditetapkan sebagai tersengka. Penyelidikkan dilakukan secara meranton,” ucap Kapolres Simalungun AKBP Andi Syariful Taufik saat dikonfirmasi melalui telepon selular, Kamis (28/3) sore.Atas tewasnya AKP Andar, Polres Simalungun mempersiapkan penyelidikkan dengan melibat 30 petugas. “Sudah kembali kondusif lah di lokasi kejadian,” ujarnya.

Sementara itu, Kasubbid Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Bidang Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengatakan, pelaku judi togel bernama Yeni Sumbayak berhasil melarikan diri. Namun istri pelaku, Tamaria Boru Aruan, berhasil diamankan. “Istrinya meneriaki Kapolsek maling ternak,” ungkap MP Nainggolan.

Informasi berkembang di Mapoldasu, ke-16 tersangka dititipkan dari Polres Simalungun ke Rumah tahanan Polisi (TRP) Poldasu. Namun, hingga sore kemarin ke-16 tersangka tidak tampak di gedung RTP Polda Sumut.

Terkait dengan itu, Sosilog Universitas Indonesia, Kastorius Sinaga, melihat peristiwa penganiayaan yang dilakukan sekelompok masyarakat hingga mengakibatkan AKP Andar Siahaan tewas, sangat berbahaya. Ini mencerminkan tumbuhnya sikap pengingkaran dari para pelaku terhadap azas-azas hukum yang diatur dalam sebuah negara.

Perbuatan tersebut menurutnya memperlihatkan adanya tindakan sekelompok masyarakat yang tidak menerima kehadiran negara di lingkungannya. “Jadi harus segera ditindak tegas dengan menangkap semua pelaku yang ada. Karena jika dibiarkan kemungkinan akan memiliki efek domino. Selain menangkap para pelaku, juga perlu langkah-langkah sosialisasi secara terus menerus ke tengah masyarakat. Karena langkah Kapolsek sudah benar, bahwa memang judi togel itu dilarang,” katanya kepada koran ini di Jakarta, Kamis (28/3).

Kastorius menilai, pemerintah perlu melihat apa yang terjadi sebagai sebuah peristiwa sangat serius. Bahkan menurutnya perlu dijadikan signal situasi darurat. Di mana jika peristiwa dibiarkan, perbuatan anarkisme di tengah masyarakat bukan tidak mungkin akan meluas. “Saya lebih melihat ini tindakan sekelompok masyarakat yang merasa di atas hukum. Dan ini sangat tidak bisa ditolerir selagi kita masih mengakui keberadaan sebuah negara yang di dalamnya terdapat kepolisian,” ujarnya.

Penyebab lain, ia juga memprediksi aksi anarkis dapat juga terjadi akibat efek pemberitaan kekerasan yang akhir-akhir ini marak terjadi. Baik itu bentrok polisi-oknum TNI di Sumatera Selatan beberapa waktu lalu, atau penyerangan sekelompok bersenjata ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Jogjakarta. Akibatnya, muncul demoralisasi turunnya wibawa aparat hukum di mata masyarakat. “Bisa juga karena himpitan ekonomi, sehingga masyarakat lebih gampang diprovokasi pihak-pihak tertentu. Tapi saya kira penyebabnya tidak hanya itu. Karena tidak ada hubungan peristiwa di satu tempat dengan di tempat lain. Yang saya lihat justru munculnya fenomena masyarakat mengingkari atau menolak norma hukum yang ingin mengaturnya,” ujarnya. (gus/gir)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/