26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kualanamu Bangkitkan Pariwisata Sumut

MEDAN- Berdirinya Bandara Internasional Kualanamu diyakini akan mengembalikan kebangkitan pariwisata Sumut. Selain dilengkapi dengan fasilitas internasional, Kualanamu memiliki daya tampung lebih bila dibandingkan dengan Polonia yang sudah stagnan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Travel dan Tour terpilih untuk periode 2013-2017 Solahuddin Nasution. Dijelaskannya, Kualanamu akan dioperasionalkan menjadi pintu masuk ke Sumut dan Indonesia bagian barat dan menjadi ciri khas dan daya tarik sendiri. “Bangunannya mewah. Bahkan, di luar Jawa, Kualanamu yang termewah. Ini menjadi daya tarik kita sendiri,” ujarnya.

Dikatannya, pada pertengahan tahun 1980-an hingga akhir tahun 1990an, pariwisata Sumut saat itu mengalami masa kejayaan. Apalagi, saat itu infrastruktur Sumut masih bagus, dan Danau Toba masih bersih. “Tetapi, dengan perkembangan zaman, Danau Toba mulai dilupakan. Sumut pun mulai dilupakan. Nah, dengan adanya Kualanamu, diharapkan pariwisata Sumut akan bangkit kembali,” tambahnya.

Sebagai pintu masuk, lanjutnya, bandara ini menjadi acuan bagi pendatang. Karena itu, bila bandara terlihat menarik, maka menurut pendatang, akan menarik pula daerah yang akan dikunjunginnya. “Kalau Kualanamu didesain semenarik mungkin, pendatang akan berpikiran positif tentang Sumut. Pikiran positif ini jelas akan menarik masyarakat untuk terus berkunjung,” lanjutnya.

Selain itu diharapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di dalam bandara juga ditingkatkan. Mengingat, saat ini, pelayanan di Polonia tidak maksimal. “Bangunan baru, lokasi baru, setidaknya paragdima SDM juga baru sehingga Kualanamu benar-benar jadi maksimal,” lanjutnya.
Diakuinya, kurang maksimalnya Polonia Medan saat ini bukan karena SDM saja, tetapi bangunan dan keluasan bandaranya juga tidak bisa standar internasional. “Sebenarnya memang Polonia itu harus dipindah,” tutupnya. (ram)

MEDAN- Berdirinya Bandara Internasional Kualanamu diyakini akan mengembalikan kebangkitan pariwisata Sumut. Selain dilengkapi dengan fasilitas internasional, Kualanamu memiliki daya tampung lebih bila dibandingkan dengan Polonia yang sudah stagnan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Travel dan Tour terpilih untuk periode 2013-2017 Solahuddin Nasution. Dijelaskannya, Kualanamu akan dioperasionalkan menjadi pintu masuk ke Sumut dan Indonesia bagian barat dan menjadi ciri khas dan daya tarik sendiri. “Bangunannya mewah. Bahkan, di luar Jawa, Kualanamu yang termewah. Ini menjadi daya tarik kita sendiri,” ujarnya.

Dikatannya, pada pertengahan tahun 1980-an hingga akhir tahun 1990an, pariwisata Sumut saat itu mengalami masa kejayaan. Apalagi, saat itu infrastruktur Sumut masih bagus, dan Danau Toba masih bersih. “Tetapi, dengan perkembangan zaman, Danau Toba mulai dilupakan. Sumut pun mulai dilupakan. Nah, dengan adanya Kualanamu, diharapkan pariwisata Sumut akan bangkit kembali,” tambahnya.

Sebagai pintu masuk, lanjutnya, bandara ini menjadi acuan bagi pendatang. Karena itu, bila bandara terlihat menarik, maka menurut pendatang, akan menarik pula daerah yang akan dikunjunginnya. “Kalau Kualanamu didesain semenarik mungkin, pendatang akan berpikiran positif tentang Sumut. Pikiran positif ini jelas akan menarik masyarakat untuk terus berkunjung,” lanjutnya.

Selain itu diharapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di dalam bandara juga ditingkatkan. Mengingat, saat ini, pelayanan di Polonia tidak maksimal. “Bangunan baru, lokasi baru, setidaknya paragdima SDM juga baru sehingga Kualanamu benar-benar jadi maksimal,” lanjutnya.
Diakuinya, kurang maksimalnya Polonia Medan saat ini bukan karena SDM saja, tetapi bangunan dan keluasan bandaranya juga tidak bisa standar internasional. “Sebenarnya memang Polonia itu harus dipindah,” tutupnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/