26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kalian Memang Kejam…

Unjuk Rasa di Kantor PTPN IV Ricuh

MEDAN-Kantor PTPN IV di Jalan Suprapto didemo puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Simalungun (Gemasi). Mahasiswa menuntut perusahaan milik BUMN itu mengembalikan tanah seluas kurang lebih 60 hektar yang terletak di Desa Mariah Jambi Kabupaten Simalungun, Kamis (28/4).

Aksi berlangsung ricuh saat pengunjuk rasa mengoyang-goyang pagar kantor. Petugas Satpam yang berusaha menenangkan massa terlibat pertengkaran dengan massa. Buntutnya terjadi saling pukul. Pengunjukrasa kemudian membakar ban di depan pintu gerbang kantor, tapi dibalas satpam dengan menyemprotkan racun api kepada para pengunjuk rasa. Pegawai PTPN juga ikut menyiramkan racun api dan air hingga mengenai wartawan yang melakukan peliputan.

Pengunjuk rasa pun semakin nekat menerobos pagar yang dijaga ratusan satpam dan pegawai PTPN IV dan polisi. “Kalian telah melakukan pembodohan terhadap masyarakat, kalian juga telah merampas tanah masyarakat, kalian lebih kejam dari Jepang,” teriak Rajauli, seorang pengunjuk rasa.

Tak hanya itu, pengunjukrasa juga sempat beradu argumentasi dengan seorang wanita berpakaian hijau yang mengaku sebagai polisi. Wanita paruh baya ini meminta para pendemo tertib dan tenang tidak mengganggu kepentingan sarana umum, namun bukannya tertib pengunjuk rasa malah semakin geram karena wanita paruh baya yang berpakaian hijau ini gagal membawa Dirut PTPN IV untuk bertemu dengan pengunjuk rasa. “Kami tidak percaya lagi, kalian semua sama pembohong dan penipu,” teriak massa.

Setelah gagal masuk, pengunjuk rasa membubarkan diri  dan berjanji akan membawa 10.000 orang untuk melakukan aksi ulangan. Sekadar diketahui aksi itu bermula saat 60 hektar lahan milik petani yang berjumlah 61  KK dikuasai pihak perkebunan di Desa Mariah Jambi Kabupaten Simalungun dibuktikan dengan surat kepemilikan lahan yang masih berlaku. (mag-8)

Unjuk Rasa di Kantor PTPN IV Ricuh

MEDAN-Kantor PTPN IV di Jalan Suprapto didemo puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Simalungun (Gemasi). Mahasiswa menuntut perusahaan milik BUMN itu mengembalikan tanah seluas kurang lebih 60 hektar yang terletak di Desa Mariah Jambi Kabupaten Simalungun, Kamis (28/4).

Aksi berlangsung ricuh saat pengunjuk rasa mengoyang-goyang pagar kantor. Petugas Satpam yang berusaha menenangkan massa terlibat pertengkaran dengan massa. Buntutnya terjadi saling pukul. Pengunjukrasa kemudian membakar ban di depan pintu gerbang kantor, tapi dibalas satpam dengan menyemprotkan racun api kepada para pengunjuk rasa. Pegawai PTPN juga ikut menyiramkan racun api dan air hingga mengenai wartawan yang melakukan peliputan.

Pengunjuk rasa pun semakin nekat menerobos pagar yang dijaga ratusan satpam dan pegawai PTPN IV dan polisi. “Kalian telah melakukan pembodohan terhadap masyarakat, kalian juga telah merampas tanah masyarakat, kalian lebih kejam dari Jepang,” teriak Rajauli, seorang pengunjuk rasa.

Tak hanya itu, pengunjukrasa juga sempat beradu argumentasi dengan seorang wanita berpakaian hijau yang mengaku sebagai polisi. Wanita paruh baya ini meminta para pendemo tertib dan tenang tidak mengganggu kepentingan sarana umum, namun bukannya tertib pengunjuk rasa malah semakin geram karena wanita paruh baya yang berpakaian hijau ini gagal membawa Dirut PTPN IV untuk bertemu dengan pengunjuk rasa. “Kami tidak percaya lagi, kalian semua sama pembohong dan penipu,” teriak massa.

Setelah gagal masuk, pengunjuk rasa membubarkan diri  dan berjanji akan membawa 10.000 orang untuk melakukan aksi ulangan. Sekadar diketahui aksi itu bermula saat 60 hektar lahan milik petani yang berjumlah 61  KK dikuasai pihak perkebunan di Desa Mariah Jambi Kabupaten Simalungun dibuktikan dengan surat kepemilikan lahan yang masih berlaku. (mag-8)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/