32.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Ecofriendly Board Belawan Ubah Alat Peraga Kampanye Jadi Furniture

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Limbah Alat Peraga Kampanye (APK) yang berserakan pada masa tenang Pemilu 2024 kemarin, diubah menjadi furniture di Workshop Ecofriendly Board, Jalan Asahan Belawan, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Kamis (29/2/2024).

Limbah Alat Peraga Kampanye (APK) pada kontestasi Pemilu 2024 yang banyak didominasi bahan plastik cukup membludak, sehingga limbah yang dihasilkan pun cukup banyak.

Berdasarkan Surat Edaran dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) nomor 3 tahun 2024, agar pemerintah daerah tidak membuang sampah APK Pemilu 2024 ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Founder Workshop Ecofriendly Board Tom Nauli Sinaga, menjelaskan bahwa wilayah Belawan sering terjadi pasang surut air laut (banjir rob), membuat sampah sering tertinggal di daratan.

“Banyaknya sampah di lingkungan kita, menyebabkan kita mencari cara bagaimana kita mengelola sampah plastik dari nol rupiah menjadi bahan yang bernilai ekonomis di masyarakat,” ucap Tom.

Workshop Ecofriendly Board sudah beroperasi mulai awal tahun 2023 lalu, memiliki sebuah mesin pendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang ekonomis, seperti batang-batang balok yang diubah menjadi furniture.

“Jika membuat satu batang balok sepanjang 2 meter bisa membutuhkan limbah plastik sebesar 16 kg, kemudian kita leburkan memakan waktu sekitar 30 menit, kemudian lanjut ke proses pendinginannya 30 menit, kurang lebih 1 jam,” ucapnya.

Tom mengatakan, dalam satu hari pihaknya mampu mengelola limbah plastik antara 800 kg sampai 1 ton.

Sampah-sampah APK tersebut dikelola oleh enam pekerja yang ada di Workshop Ecofriendly Board dengan cara dipanaskan pada suhu 360 derajat celcius kemudian dicetak menjadi papan dan balok, cukup kuat untuk menjadi furnitur yang bernilai ekonomis.

“Setelah jadi papan dan balok, kemudian dikerjakan oleh UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) binaan kita yang lainnya, jadi dikerjakan seperti furnitur-furnitur yang ada di toko perabot,” terang Tom.

Selain membuat furniture, Workshop Ecofriendly Board sudah mencoba beberapa eksperimen seperti membuat sampan (boat) yang bisa digunakan oleh para nelayan di kawasan Belawan.

“Kita lagi proses pembuatan sampan (boat), dimana papan dan balok yang kita hasilkan ini, jika di letak di air maka akan mengapung diatas, mudah-mudahan dengan kerjasama tim secepatnya akan kita realisasikan,”sebutnya lagi.

Dengan adanya pengolahan limbah plastik ini, diharapkan kepada masyarakat untuk dapat mengurangi limbah plastik yang sulit terurai.

“Harapan kita kepada semua masyarakat, ayo kita mulai memilah sampah plastik dan mendaur ulang menjadi produk-produk ekonomis yang bisa kita gunakan kembali saat ini,”kata Tom mengakhiri.

Khairul Ulya Manager Umum Pelindo Regional 1 Belawan dan sekaligus Pembina Ecofriendly Board Belawan mengatakan, jika kegiatan ini merupakan sebuah program dari binaan Pelindo sendiri, yang dimana Pelindo juga mempunyai program sendiri, yakni kepedulian lingkungan.

Ia menambahkan, jika kami membina kegiatan ini sudah setengah tahun, yang mana kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan mengubah sampah yang terbuang menjadi bernilai ekonomis.

“Kami berharap akan terus menjadi orang tua angkat bagi kegiatan ini, agar tujuan kami sebagai penggerak untuk kepedulian lingkungan bisa berjalan dengan baik”, ucapnya.

Ia berharap pertama agar kedepan sampah-sampah di wilayah Belawan bisa teratasi dengan baik, agar wilayah belasan bisa menjadi wilayah yang bebas dari sampah.

Yang kedua, sambungnya akan menyerap lebih banyak tenaga-tenaga kerja yang bisa diberdayakan agar tercipta kegiatan yang berkualitas, ucapnya.(mag-1/han)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Limbah Alat Peraga Kampanye (APK) yang berserakan pada masa tenang Pemilu 2024 kemarin, diubah menjadi furniture di Workshop Ecofriendly Board, Jalan Asahan Belawan, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Kamis (29/2/2024).

Limbah Alat Peraga Kampanye (APK) pada kontestasi Pemilu 2024 yang banyak didominasi bahan plastik cukup membludak, sehingga limbah yang dihasilkan pun cukup banyak.

Berdasarkan Surat Edaran dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) nomor 3 tahun 2024, agar pemerintah daerah tidak membuang sampah APK Pemilu 2024 ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Founder Workshop Ecofriendly Board Tom Nauli Sinaga, menjelaskan bahwa wilayah Belawan sering terjadi pasang surut air laut (banjir rob), membuat sampah sering tertinggal di daratan.

“Banyaknya sampah di lingkungan kita, menyebabkan kita mencari cara bagaimana kita mengelola sampah plastik dari nol rupiah menjadi bahan yang bernilai ekonomis di masyarakat,” ucap Tom.

Workshop Ecofriendly Board sudah beroperasi mulai awal tahun 2023 lalu, memiliki sebuah mesin pendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang ekonomis, seperti batang-batang balok yang diubah menjadi furniture.

“Jika membuat satu batang balok sepanjang 2 meter bisa membutuhkan limbah plastik sebesar 16 kg, kemudian kita leburkan memakan waktu sekitar 30 menit, kemudian lanjut ke proses pendinginannya 30 menit, kurang lebih 1 jam,” ucapnya.

Tom mengatakan, dalam satu hari pihaknya mampu mengelola limbah plastik antara 800 kg sampai 1 ton.

Sampah-sampah APK tersebut dikelola oleh enam pekerja yang ada di Workshop Ecofriendly Board dengan cara dipanaskan pada suhu 360 derajat celcius kemudian dicetak menjadi papan dan balok, cukup kuat untuk menjadi furnitur yang bernilai ekonomis.

“Setelah jadi papan dan balok, kemudian dikerjakan oleh UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) binaan kita yang lainnya, jadi dikerjakan seperti furnitur-furnitur yang ada di toko perabot,” terang Tom.

Selain membuat furniture, Workshop Ecofriendly Board sudah mencoba beberapa eksperimen seperti membuat sampan (boat) yang bisa digunakan oleh para nelayan di kawasan Belawan.

“Kita lagi proses pembuatan sampan (boat), dimana papan dan balok yang kita hasilkan ini, jika di letak di air maka akan mengapung diatas, mudah-mudahan dengan kerjasama tim secepatnya akan kita realisasikan,”sebutnya lagi.

Dengan adanya pengolahan limbah plastik ini, diharapkan kepada masyarakat untuk dapat mengurangi limbah plastik yang sulit terurai.

“Harapan kita kepada semua masyarakat, ayo kita mulai memilah sampah plastik dan mendaur ulang menjadi produk-produk ekonomis yang bisa kita gunakan kembali saat ini,”kata Tom mengakhiri.

Khairul Ulya Manager Umum Pelindo Regional 1 Belawan dan sekaligus Pembina Ecofriendly Board Belawan mengatakan, jika kegiatan ini merupakan sebuah program dari binaan Pelindo sendiri, yang dimana Pelindo juga mempunyai program sendiri, yakni kepedulian lingkungan.

Ia menambahkan, jika kami membina kegiatan ini sudah setengah tahun, yang mana kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan mengubah sampah yang terbuang menjadi bernilai ekonomis.

“Kami berharap akan terus menjadi orang tua angkat bagi kegiatan ini, agar tujuan kami sebagai penggerak untuk kepedulian lingkungan bisa berjalan dengan baik”, ucapnya.

Ia berharap pertama agar kedepan sampah-sampah di wilayah Belawan bisa teratasi dengan baik, agar wilayah belasan bisa menjadi wilayah yang bebas dari sampah.

Yang kedua, sambungnya akan menyerap lebih banyak tenaga-tenaga kerja yang bisa diberdayakan agar tercipta kegiatan yang berkualitas, ucapnya.(mag-1/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/