25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Indonesia Kekurangan 43 Ribu Pelaut

MEDAN – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelayaran Buana Bahari, siap mencetak calon-calon pelaut professional di masa depan untuk mengisi industri transportasi yang kini membutuhkan tenaga-tenaga terampil dan tangguh. Hal disampaikan Kepala SMK Pelayaran Buana Bahari Eko Prasetyo SE, M.Si di Auditorium kampus IAIN Sumatera Utara, Medan, Sabtu siang (27/4), dalam kegiatan perpisahan dengan Taruna/Taruni tingkat III yang baru selesai melaksanakan UN.

Di hadapan para Taruna/Taruni serta orangtua siswa yang turut hadir, Kepala SMK Pelayaran Buana Bahari Medan Eko Prasetyo juga berharap, seluruh alumni nantinya bisa menjadi generasi tangguh yang mampu berbuat di tengah persaingan zaman dan berguna bagi masyarakat kelak, usai ditempah selama 3 tahun di SMK Pelayaran Buana Bahari.

Dikatakannya, sebagai satuan pendidikan yang mulai eksis sejak tahun 2007, SMK Pelayaran Buana Bahari yang beralamat di Jalan Bilal Ujung, No.3, Medan ini telah memiliki visi membentuk dan menghasilkan calon-calon pelaut professional yang handal dan memiliki karakter disiplin tinggi, beriman, berilmu dan berkualifikasi internasional. ‘’Untuk mewujudkan itu, dalam  kegiatan belajar diisi  teori dan praktek” ungkapnya.

Secara rinci Eko Prasetyo juga memaparkan, dari Dinas Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, saat ini industri transportasi laut  kekurangan sekitar 89.600 tenaga pelaut. Sedangkan di Indonesia sendiri tercatat kekurangan lebih dari 18.000 tenaga pelaut tingkat perwira dan kekurangan sekitar 25.000 tenaga pelaut tingkat rating. “Saya juga sangat mengharapkan, seluruh alumni dari SMK ini bisa bersaing untuk mengisi kekurangan tersebut, terlebih saat ini kontribusi pelayaran dalam perdagangan global telah mencapai 90 persen. Untuk itu jelas peluang kerja dalam dunia pelayaran sangat besar” imbuhnya.. (*/gus)

MEDAN – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelayaran Buana Bahari, siap mencetak calon-calon pelaut professional di masa depan untuk mengisi industri transportasi yang kini membutuhkan tenaga-tenaga terampil dan tangguh. Hal disampaikan Kepala SMK Pelayaran Buana Bahari Eko Prasetyo SE, M.Si di Auditorium kampus IAIN Sumatera Utara, Medan, Sabtu siang (27/4), dalam kegiatan perpisahan dengan Taruna/Taruni tingkat III yang baru selesai melaksanakan UN.

Di hadapan para Taruna/Taruni serta orangtua siswa yang turut hadir, Kepala SMK Pelayaran Buana Bahari Medan Eko Prasetyo juga berharap, seluruh alumni nantinya bisa menjadi generasi tangguh yang mampu berbuat di tengah persaingan zaman dan berguna bagi masyarakat kelak, usai ditempah selama 3 tahun di SMK Pelayaran Buana Bahari.

Dikatakannya, sebagai satuan pendidikan yang mulai eksis sejak tahun 2007, SMK Pelayaran Buana Bahari yang beralamat di Jalan Bilal Ujung, No.3, Medan ini telah memiliki visi membentuk dan menghasilkan calon-calon pelaut professional yang handal dan memiliki karakter disiplin tinggi, beriman, berilmu dan berkualifikasi internasional. ‘’Untuk mewujudkan itu, dalam  kegiatan belajar diisi  teori dan praktek” ungkapnya.

Secara rinci Eko Prasetyo juga memaparkan, dari Dinas Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, saat ini industri transportasi laut  kekurangan sekitar 89.600 tenaga pelaut. Sedangkan di Indonesia sendiri tercatat kekurangan lebih dari 18.000 tenaga pelaut tingkat perwira dan kekurangan sekitar 25.000 tenaga pelaut tingkat rating. “Saya juga sangat mengharapkan, seluruh alumni dari SMK ini bisa bersaing untuk mengisi kekurangan tersebut, terlebih saat ini kontribusi pelayaran dalam perdagangan global telah mencapai 90 persen. Untuk itu jelas peluang kerja dalam dunia pelayaran sangat besar” imbuhnya.. (*/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/