26.7 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Dari 111 Positif Covid-19 di Sumut, 40 Sembuh, Sumut Jauh di Atas Nasional

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penderita positif Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang sembuh kembali bertambah. Dari 111 jumlah pasien positif, hingga Selasa (28/4) sore pasien sembuh mencapai 40 orang, naik 5 orang dari hari sebelumnya 35 orang. Artinya, angka kesembuhan akibat paparan Covid-19 di Sumut berada di angka 36 persen, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 13 persen.

SECARA nasional per 28 April 2020, ada penambahan 415 kasus baru sehingga total positif corona mencapai 9.511, dengan pasien sembuh 1.254 orang, atau sekitar 13 persen.

“Kita akan terus berupaya untuk meningkatkan angka kesembuhan ini, sampai pandemi virus corona berakhir. Tentunya tetap dengan dukungan semua masyarakat,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut lainnya, dr Aris Yudhariansyah, saat konferensi pers via streaming YouTube milik Humas Sumut, Selasa (28/4).

Aris mengatakan, kelima pasien positif yang sembuh kemarin, sebelumnya dirawat pada 3 rumah sakit yaitu RS Columbia Asia, RS GL Tobing, dan RSUD Djasamen Saragih. “Ketiga pasien positif sembuh dirawat di RS Columbia dengan inisial RET, ARS, dan WHJ. Sedangkan di RS GL Tobing 1 yakni JT, dan RSUD Djasamen Saragih 1 yaitu SJS,” ungkap Aris.

Aris menyebutkan, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mengalami penurunan dari 153 menjadi 138 orang, Pasien meninggal dunia masih tetap yakni 12 orang. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 2.403 orang, turun dari sebelumnya 2.412.

“Dari gambaran data tersebut, menunjukkan masih terjadi penularan di antara masyarakat. Masih ada orang sakit membawa virus, terutama yang dibawa orang tanpa gejala (OTG) yang tidak merasakan dirinya sakit dan tetap berada di tengah-tengah masyarakat. Inilah yang harus segera dihentikan,” kata Aris.

Untuk itu, dia mengajak masyarakat berpartisipasi secara aktif dalam penanganan Covid-19 ini dengan memutuskan penularan infeksi. “Mari kita pastikan kita tidak tertular, kita sebarkan dan laksanakan penggunaan masker. Disiplin menerapkan physical distancing dan tetap menjalankan prosedur kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Hargai dan bantu mereka yang melakukan isolasi mandiri, jangan diskriminasi mereka yang terpapar Covid-19,” ajak Aris.

Menurut Aris, kasus baru Covid-19 di Sumut trennya memang sedikit melambat belakangan ini. Hal itu tak lain tentunya kerja keras tim dan kepedulian masyarakat Sumut yang sudah memahami bagaimana mencegah penularan Covid-19. “Harapannya, tren ini terus terjadi hingga akhirnya benar-benar zero kasus,” pungkasnya.

GTPP Covid-19 Sumut juga mengharapkan masyarakat agar bergotong rotong membantu sesama, khususnya dalam ekonomi. Karena dampak ekonomi yang sangat terasa pada masa pandemi ini.

“Kita bisa melihat aksi solidaritas di tengah masyarakat untuk menolong sesama dalam kesulitan ini. Kepedulian agar roda ekonomi masyarkat tetap bergerak sangat diperlukan,” ujar Aris.

Semarang Diklaim Tertinggi

Meski angka kesembuhan di Sumut di atas angka rata-rata nasional, namun Sumut bukan tertinggi di Indonesia. Angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah, diklaim tertinggi se-Indonesia. Di mana pasien positif yang dinyatakan sembuh mencapai 89 orang.

“Ini jumlah tertinggi se-Indonesia untuk sebuah kota, untuk proses kesembuhan,” Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (28/4).

Hendrar menerangkan pasien covid-19 yang masih dirawat berjumlah 117 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 226 orang, sedangkan orang dalam pantauan (ODP) berjumlah 658 orang.

Dia mengaku tengah menunggu waktu, untuk memastikan tren penurunan positif korona. Dia mengungkap angka penyebaran virus korona di Kota Semarang cenderung turun.

“Saya akan buktikan info ini sampai seminggu. Karena saya tidak ingin masyarakat jadi meremehkan kembali,” imbuhnya.

Dia menegaskan Pemkot Semarang telah menetapkan pembatasan kegiatan masyarakat non pembatasan sosial berskala besar, untuk menekan penyebaran virus korona. Warga diminta bersabar dalam menjalani pembatasan kegiatan masyarakat.

“Harapan saya panjengenan semua bisa mengikuti pembatasan kegiatan masyarakat. Cukup 28 hari kita coba bertahan, nanti setelah itu kalau hasilnya bagus kita buka Kota Semarang menjadi normal kembali,” ucapnya.

Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Kota Semarang mengatur kegiatan masyarakat di luar rumah saat pandemi virus korona. Pedagang kaki lima masih diberi kesempatan berdagang, namun dengan pembatasan waktu, mulai pukul 14.00 hingga 20.00 WIB. Sementara pasar tradisional dan toko modern beroperasi mulai pukul 07.00 hingga pukul 21.00 WIB.

Adapun, restoran boleh beroperasi pukul 11.00 sampai 20.00 WIB. Di atas pukul 20.00 WIB, kafe dan restoran hanya melayani pesan antar.

Selama masa PKM, layanan transportasi umum dibatasi, kecuali untuk pemenuhan kebutuhan pokok, kesehatan, serta angkutan barang. Untuk transportasi umum, kapasitas maksimal 50 persen dari tempat duduk, dan hanya boleh beroperasi dari pukul 04.00 sampai 18.00 WIB. (ris/net)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penderita positif Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang sembuh kembali bertambah. Dari 111 jumlah pasien positif, hingga Selasa (28/4) sore pasien sembuh mencapai 40 orang, naik 5 orang dari hari sebelumnya 35 orang. Artinya, angka kesembuhan akibat paparan Covid-19 di Sumut berada di angka 36 persen, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 13 persen.

SECARA nasional per 28 April 2020, ada penambahan 415 kasus baru sehingga total positif corona mencapai 9.511, dengan pasien sembuh 1.254 orang, atau sekitar 13 persen.

“Kita akan terus berupaya untuk meningkatkan angka kesembuhan ini, sampai pandemi virus corona berakhir. Tentunya tetap dengan dukungan semua masyarakat,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut lainnya, dr Aris Yudhariansyah, saat konferensi pers via streaming YouTube milik Humas Sumut, Selasa (28/4).

Aris mengatakan, kelima pasien positif yang sembuh kemarin, sebelumnya dirawat pada 3 rumah sakit yaitu RS Columbia Asia, RS GL Tobing, dan RSUD Djasamen Saragih. “Ketiga pasien positif sembuh dirawat di RS Columbia dengan inisial RET, ARS, dan WHJ. Sedangkan di RS GL Tobing 1 yakni JT, dan RSUD Djasamen Saragih 1 yaitu SJS,” ungkap Aris.

Aris menyebutkan, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mengalami penurunan dari 153 menjadi 138 orang, Pasien meninggal dunia masih tetap yakni 12 orang. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 2.403 orang, turun dari sebelumnya 2.412.

“Dari gambaran data tersebut, menunjukkan masih terjadi penularan di antara masyarakat. Masih ada orang sakit membawa virus, terutama yang dibawa orang tanpa gejala (OTG) yang tidak merasakan dirinya sakit dan tetap berada di tengah-tengah masyarakat. Inilah yang harus segera dihentikan,” kata Aris.

Untuk itu, dia mengajak masyarakat berpartisipasi secara aktif dalam penanganan Covid-19 ini dengan memutuskan penularan infeksi. “Mari kita pastikan kita tidak tertular, kita sebarkan dan laksanakan penggunaan masker. Disiplin menerapkan physical distancing dan tetap menjalankan prosedur kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Hargai dan bantu mereka yang melakukan isolasi mandiri, jangan diskriminasi mereka yang terpapar Covid-19,” ajak Aris.

Menurut Aris, kasus baru Covid-19 di Sumut trennya memang sedikit melambat belakangan ini. Hal itu tak lain tentunya kerja keras tim dan kepedulian masyarakat Sumut yang sudah memahami bagaimana mencegah penularan Covid-19. “Harapannya, tren ini terus terjadi hingga akhirnya benar-benar zero kasus,” pungkasnya.

GTPP Covid-19 Sumut juga mengharapkan masyarakat agar bergotong rotong membantu sesama, khususnya dalam ekonomi. Karena dampak ekonomi yang sangat terasa pada masa pandemi ini.

“Kita bisa melihat aksi solidaritas di tengah masyarakat untuk menolong sesama dalam kesulitan ini. Kepedulian agar roda ekonomi masyarkat tetap bergerak sangat diperlukan,” ujar Aris.

Semarang Diklaim Tertinggi

Meski angka kesembuhan di Sumut di atas angka rata-rata nasional, namun Sumut bukan tertinggi di Indonesia. Angka kesembuhan pasien positif Covid-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah, diklaim tertinggi se-Indonesia. Di mana pasien positif yang dinyatakan sembuh mencapai 89 orang.

“Ini jumlah tertinggi se-Indonesia untuk sebuah kota, untuk proses kesembuhan,” Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (28/4).

Hendrar menerangkan pasien covid-19 yang masih dirawat berjumlah 117 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 226 orang, sedangkan orang dalam pantauan (ODP) berjumlah 658 orang.

Dia mengaku tengah menunggu waktu, untuk memastikan tren penurunan positif korona. Dia mengungkap angka penyebaran virus korona di Kota Semarang cenderung turun.

“Saya akan buktikan info ini sampai seminggu. Karena saya tidak ingin masyarakat jadi meremehkan kembali,” imbuhnya.

Dia menegaskan Pemkot Semarang telah menetapkan pembatasan kegiatan masyarakat non pembatasan sosial berskala besar, untuk menekan penyebaran virus korona. Warga diminta bersabar dalam menjalani pembatasan kegiatan masyarakat.

“Harapan saya panjengenan semua bisa mengikuti pembatasan kegiatan masyarakat. Cukup 28 hari kita coba bertahan, nanti setelah itu kalau hasilnya bagus kita buka Kota Semarang menjadi normal kembali,” ucapnya.

Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Kota Semarang mengatur kegiatan masyarakat di luar rumah saat pandemi virus korona. Pedagang kaki lima masih diberi kesempatan berdagang, namun dengan pembatasan waktu, mulai pukul 14.00 hingga 20.00 WIB. Sementara pasar tradisional dan toko modern beroperasi mulai pukul 07.00 hingga pukul 21.00 WIB.

Adapun, restoran boleh beroperasi pukul 11.00 sampai 20.00 WIB. Di atas pukul 20.00 WIB, kafe dan restoran hanya melayani pesan antar.

Selama masa PKM, layanan transportasi umum dibatasi, kecuali untuk pemenuhan kebutuhan pokok, kesehatan, serta angkutan barang. Untuk transportasi umum, kapasitas maksimal 50 persen dari tempat duduk, dan hanya boleh beroperasi dari pukul 04.00 sampai 18.00 WIB. (ris/net)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/