Menurut Hendra DS pihaknya memang mengagendakan sebelum berbuka bersama masyarakat mendapat siraman rohani atau kuliah lima belas menit (Kulibas) diisi oleh para dai di Kota Medan.
Al Ustadz dalam tausyiah berbuka Puasa di Masjid Agung secara garis besar memaparkan nilai Puasa di sisi Allah SWT adalah sangat bergantung pada kualitasnya yang bermula dari niat.
Semakin berkualitas Puasa itu, semakin tinggi nilainya di sisi Allah SWT. Sementara Puasa yang kualitasnya sekadar menahan lapar dan dahaga, ia tidak bernilai apa-apa di sisi Allah SWT.
Niat adalah penentu awal kualitas nilai Puasa kita yaitu keikhlasan dan niat semata-mata karena Allah SWT. Ini tidak hanya berlaku untuk Puasa semata-mata bahkan seluruh amal akan ditentukan pertama kalinya oleh ukuran niat ini.
Jika ia melakukannya dengan niat ikhlas karena Allah SWT maka amalnya akan menuju Allah (berpeluang diterima oleh Allah), tetapi jika ia melakukannya karena selain Allah, maka amal itu tidak memiliki peluang sama sekali untuk menjadi bernilai di sisi Allah SWT.
Demikian juga dengan keampunan yang dijanjikan oleh Allah bagi orang yang berpuasa karena tidak semua orang akan mendapatkan keampunan ini secara percuma. Hanya mereka yang ikhlas dan niat semata-mata karena Allah SWT sahaja yang berhak mendapatkan janji ini dan membuktikannya di hadapan Allah SWT di akhirat kelak. (bal/ram)