
Mantan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama (tengah) mengajak keluarganya mengunjungi Pura Tirta Empul Tampak Siring, Gianyar, Bali, 27 Juni 2017.
BALI, SUMUTPOS.CO – Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan keluarga telah mengunjungi sejumlah tempat wisata di Bali. Di hari kelimanya, Obama mengajak keluarganya ke Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali.

Istri mantan Presiden Amerika Serikat, Michelle Obama (tengah) bersama kedua anaknya saat mengunjungi Pura Tirta Empul di Tampak Siring, Gianyar, Bali, 27 Juni 2017.
Kompleks Pura Tirta Empul Gianyar diperkirakan berdiri tahun 960 M semasa Chandra Bhayasingha, raja keempat Wangsa Warmadewa yang berkuasa di Pulau Bali pada abad ke 10-11. Pendirinya adalah Sri Kesari Warmadewa, yang disebut dalam prasasti Blanjong di Sanur. Airlangga, Raja Kahuripan, adalah keturunan ke-8 wangsa ini.

Ketika Mayadenawa berubah menjadi batu, ia dipanah Batara Indra dan dari batu itu mengalir deras cucuran darah yang menjadi Sungai Petanu. Selama seribu tahun air Sungai Petanu dikutuk, membuat padi tumbuh cepat namun darah keluar ketika padi dipanen dan tersebar bau anyir. Kematian Mayadenawa diperingati setiap 210 hari sesuai Kalender Pakuwon Bali sebagai kemenangan kebaikan (dharma ) atas kejahatan (adharma), dan hari itu dikenal sebagai Hari Raya Galungan.

Mantan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama (tengah) mengajak keluarganya mengunjungi Pura Tirta Empul Tampak Siring, Gianyar, Bali, 27 Juni 2017.
BALI, SUMUTPOS.CO – Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan keluarga telah mengunjungi sejumlah tempat wisata di Bali. Di hari kelimanya, Obama mengajak keluarganya ke Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali.

Istri mantan Presiden Amerika Serikat, Michelle Obama (tengah) bersama kedua anaknya saat mengunjungi Pura Tirta Empul di Tampak Siring, Gianyar, Bali, 27 Juni 2017.
Kompleks Pura Tirta Empul Gianyar diperkirakan berdiri tahun 960 M semasa Chandra Bhayasingha, raja keempat Wangsa Warmadewa yang berkuasa di Pulau Bali pada abad ke 10-11. Pendirinya adalah Sri Kesari Warmadewa, yang disebut dalam prasasti Blanjong di Sanur. Airlangga, Raja Kahuripan, adalah keturunan ke-8 wangsa ini.

Ketika Mayadenawa berubah menjadi batu, ia dipanah Batara Indra dan dari batu itu mengalir deras cucuran darah yang menjadi Sungai Petanu. Selama seribu tahun air Sungai Petanu dikutuk, membuat padi tumbuh cepat namun darah keluar ketika padi dipanen dan tersebar bau anyir. Kematian Mayadenawa diperingati setiap 210 hari sesuai Kalender Pakuwon Bali sebagai kemenangan kebaikan (dharma ) atas kejahatan (adharma), dan hari itu dikenal sebagai Hari Raya Galungan.