26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Melirik Aktivitas Pegiat Lingkungan di Danau Siombak, Mengolah Buah Nipah Menjadi Jus Kesehatan

Fachril/sumut pos
KUPAS: Pegiat lingkungan Wibi Nugraha bersama seorang anak mengupas kulit buah nipah untuk diolah menjadi jus, Jumat (28/6).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selama ini buah nipah sering diabaikan masyarakat yang tinggal di dekat hutan nipah. Masyarakat cenderung lebih mengutamakan nira nipahnya daripada bagian nipah yang lain, termasuk buahnya. Namun bagi pegiat lingkungan, Wibi Nugraha, buah nipah mampu diolahnya menjadi jus untuk kesehatan dan dapat menghasilkan uang.

Di Kota Medan, ‘hutan’ nipah dapat di jumpai di kawasan Danau Siombak, Kelurahan Paya Pasir, Medan Marelan. Di kawasan seluas 3 ribu hektar itulah Wibi Nugraha dalam kesehariannya beraktivitasn

Siang itu, di saat mata hari tepat berada di atas kepala, Wibi sedang duduk di sebuah gubuk.

Pria berusia 40 tahun ini ternyata sedang mengolah buah nipah yang akan dijadikan jus untuk kesehatan.

“Buah nipah ini banyak khasiatnya, bisa diolah menjadi jus. Mungkin belum banyak orang yang tahu. Di Danau Siombak ini, ada sekitar 1000 hektar pohon nipah yang dapat menghasilkan perekonomian masyarakat setempat,” kata Wibi membuka cerita ketika disambangi Sumut Pos.

Dia mendapat ide mengolah buah nipah menjadi jus, dari masukan teman-temannya yang juga pegiat di dunia lingkangan. Dari situ, dia juga sering membaca artikel di internet tentang pemanfaatan buah nipah. Kemudian terbenak di pikirannya mengolah buah nipah dijadikan berbagai hasil untuk kesehatan, kerajinan dan ekonomi bagi masyarakat setempat.

“Banyak manfaat pohon nipah ini. Daunnya bisa kita buat untuk atap, kerajinan seni dan buahnya bisa kita manfaatkan untuk jus kesehatan. Alhamdulillah, jus ini sudah banyak yang memesan, biasanya saya menjualnya dalam satu gelas seharga Rp5 ribu,” beber Wibi.

Pria yang sudah 2 kali juara konservasi di tingkat provinsi dan kabupaten ini mengaku, secara kesehatakan buah nipah ini sangat bekhasiat mengatasi sel kanker pada tubuh. Untuk itu, ia membuka lebar-lebar kawasan wisata Danau Siombak kepada masyarakat yang ingin menikmati jus buah nipah.

“Saya di sini bersama masyarakat memperdayakan buah nipah untuk dijual, kami bersedia menerima pesanan bagi masyarakat yang ingin membeli. Buah nipah kami manfaatkan untuk dijual sebagai sumber masukan buat saya dan masyarakat melestarikan Danau Siombak,” tutur Wibi.

Dengan sepuntung rokok di jarinya, bapak dua anak ini juga mengajak kepada masyarakat untuk menikmati keindahan hutan nipah Danau Siombak, sehingga panorama secara luas untuk para wisatawan dapat dirasakan ketika mengunjungi Danau Siombak. “Banyak potensi di Danau Siombak, selain memiliki nilai sejarah danau ini ada beberapa objek menarik seperti Kotta Cinna, gunung sampah, kunang – kunang malam serta keindahan danau dipadu dengan hutan nipah serta hutan mangrove,” sebut Wibi.

Harapannya, dengan adanya potensi alam yang menarik di Danau Siomnak, ia berharap pemerintah daerah untuk turut peduli mengembangkan wisata Danau Siombak. Sehingga, masyarakat dari Medan maupun luar Medan akan datang mengunjungi danau yang ia kelola. “Saya di sini hanya cinta dan peduli dengan Danau Siombak, saya lihat banyak potensi yang dapat memberikan penghasilan bagi masyarakat setempat. Misalnya, wisatawan bisa naik kapal dengan uang jasa bisa membantu penghasilan bagi masyarakat. Kami juga berharap pemerintah harus ikut andil mengembangkan danau ini,” pinta aktivis lingkungan ini.

Secara pelan-pelan, kata Wibi, ia telah membangun berbagai objek yang dapat dinikmati masyarakat seperti pondok santai, rumah baca, kerambah kepiting dan ikan tawar serta kerajinan. Itu semua ia perbuat dengan mengocek uang pribadi. “Masih banyak lagi program saya di Danau ini, saya berencana mau buat mushala terapung, makanya saya berharap ada dukungan dari pihak-pihak yang peduli dengan Danau Siombak,” cetusnya.

Apa itu Nipah? Nipah merupakan tumbuhan yang hidup di kawasan mangrove. Nama lain dari nipah adalah Nipah fritican, termasuk keluarga palem-paleman (Palma). Nipah umumnya tumbuh di belakang formasi hutan mangrove sepanjang sungai menuju muara.

Di tempat tersebut terdapat banyak endapan tanah yang berasal dari hulu sungai, sehingga habitat sungai menjadi subur dan berlumpur. Keadaan airnya juga relatif baik dibandingkan dengan hulu sungai, Tumbuhan Nipah banyak tumbuh di kawasan Indonesia dan tersebar dibeberapa Provunsi diantaranya Irian jaya (Papua), Sulawesi, Kalimantan, Jawa dan Sumatera.

Untuk sekarang ini tumbuhan Nipah masih dianggap tanaman liar, tapi dijaman moderen sekarang dengan ilmu dan pengetahuan pesat, kita harus terus berupaya berfikir kreatif dan inovatif sehingga dapat mengolah produk dari berbagai tumbuh-tumbuhan salah satunya Nipah. (fac)

Fachril/sumut pos
KUPAS: Pegiat lingkungan Wibi Nugraha bersama seorang anak mengupas kulit buah nipah untuk diolah menjadi jus, Jumat (28/6).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selama ini buah nipah sering diabaikan masyarakat yang tinggal di dekat hutan nipah. Masyarakat cenderung lebih mengutamakan nira nipahnya daripada bagian nipah yang lain, termasuk buahnya. Namun bagi pegiat lingkungan, Wibi Nugraha, buah nipah mampu diolahnya menjadi jus untuk kesehatan dan dapat menghasilkan uang.

Di Kota Medan, ‘hutan’ nipah dapat di jumpai di kawasan Danau Siombak, Kelurahan Paya Pasir, Medan Marelan. Di kawasan seluas 3 ribu hektar itulah Wibi Nugraha dalam kesehariannya beraktivitasn

Siang itu, di saat mata hari tepat berada di atas kepala, Wibi sedang duduk di sebuah gubuk.

Pria berusia 40 tahun ini ternyata sedang mengolah buah nipah yang akan dijadikan jus untuk kesehatan.

“Buah nipah ini banyak khasiatnya, bisa diolah menjadi jus. Mungkin belum banyak orang yang tahu. Di Danau Siombak ini, ada sekitar 1000 hektar pohon nipah yang dapat menghasilkan perekonomian masyarakat setempat,” kata Wibi membuka cerita ketika disambangi Sumut Pos.

Dia mendapat ide mengolah buah nipah menjadi jus, dari masukan teman-temannya yang juga pegiat di dunia lingkangan. Dari situ, dia juga sering membaca artikel di internet tentang pemanfaatan buah nipah. Kemudian terbenak di pikirannya mengolah buah nipah dijadikan berbagai hasil untuk kesehatan, kerajinan dan ekonomi bagi masyarakat setempat.

“Banyak manfaat pohon nipah ini. Daunnya bisa kita buat untuk atap, kerajinan seni dan buahnya bisa kita manfaatkan untuk jus kesehatan. Alhamdulillah, jus ini sudah banyak yang memesan, biasanya saya menjualnya dalam satu gelas seharga Rp5 ribu,” beber Wibi.

Pria yang sudah 2 kali juara konservasi di tingkat provinsi dan kabupaten ini mengaku, secara kesehatakan buah nipah ini sangat bekhasiat mengatasi sel kanker pada tubuh. Untuk itu, ia membuka lebar-lebar kawasan wisata Danau Siombak kepada masyarakat yang ingin menikmati jus buah nipah.

“Saya di sini bersama masyarakat memperdayakan buah nipah untuk dijual, kami bersedia menerima pesanan bagi masyarakat yang ingin membeli. Buah nipah kami manfaatkan untuk dijual sebagai sumber masukan buat saya dan masyarakat melestarikan Danau Siombak,” tutur Wibi.

Dengan sepuntung rokok di jarinya, bapak dua anak ini juga mengajak kepada masyarakat untuk menikmati keindahan hutan nipah Danau Siombak, sehingga panorama secara luas untuk para wisatawan dapat dirasakan ketika mengunjungi Danau Siombak. “Banyak potensi di Danau Siombak, selain memiliki nilai sejarah danau ini ada beberapa objek menarik seperti Kotta Cinna, gunung sampah, kunang – kunang malam serta keindahan danau dipadu dengan hutan nipah serta hutan mangrove,” sebut Wibi.

Harapannya, dengan adanya potensi alam yang menarik di Danau Siomnak, ia berharap pemerintah daerah untuk turut peduli mengembangkan wisata Danau Siombak. Sehingga, masyarakat dari Medan maupun luar Medan akan datang mengunjungi danau yang ia kelola. “Saya di sini hanya cinta dan peduli dengan Danau Siombak, saya lihat banyak potensi yang dapat memberikan penghasilan bagi masyarakat setempat. Misalnya, wisatawan bisa naik kapal dengan uang jasa bisa membantu penghasilan bagi masyarakat. Kami juga berharap pemerintah harus ikut andil mengembangkan danau ini,” pinta aktivis lingkungan ini.

Secara pelan-pelan, kata Wibi, ia telah membangun berbagai objek yang dapat dinikmati masyarakat seperti pondok santai, rumah baca, kerambah kepiting dan ikan tawar serta kerajinan. Itu semua ia perbuat dengan mengocek uang pribadi. “Masih banyak lagi program saya di Danau ini, saya berencana mau buat mushala terapung, makanya saya berharap ada dukungan dari pihak-pihak yang peduli dengan Danau Siombak,” cetusnya.

Apa itu Nipah? Nipah merupakan tumbuhan yang hidup di kawasan mangrove. Nama lain dari nipah adalah Nipah fritican, termasuk keluarga palem-paleman (Palma). Nipah umumnya tumbuh di belakang formasi hutan mangrove sepanjang sungai menuju muara.

Di tempat tersebut terdapat banyak endapan tanah yang berasal dari hulu sungai, sehingga habitat sungai menjadi subur dan berlumpur. Keadaan airnya juga relatif baik dibandingkan dengan hulu sungai, Tumbuhan Nipah banyak tumbuh di kawasan Indonesia dan tersebar dibeberapa Provunsi diantaranya Irian jaya (Papua), Sulawesi, Kalimantan, Jawa dan Sumatera.

Untuk sekarang ini tumbuhan Nipah masih dianggap tanaman liar, tapi dijaman moderen sekarang dengan ilmu dan pengetahuan pesat, kita harus terus berupaya berfikir kreatif dan inovatif sehingga dapat mengolah produk dari berbagai tumbuh-tumbuhan salah satunya Nipah. (fac)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/