26.7 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Kembali Bersatu Usai Putusan MK

Istimewa
KOALISI: Prabowo bersama petinggi parpol koalisi Adil dan Makmur saat temu pers, usai putusan MK, Kamis (27/6).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – USAI sengketa Pilpres 2019 diputus oleh Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (28/6) malam, kedua pihak menerima dan menghormati putusan majelis hakim. Begitu juga dengan tim pemenangan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden di tingkat daerah, khususnya Sumatera Utara.

Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Sumatera Utara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menegaskan, sikap mereka sama seperti yang sudah ditunjukkan Prabowo Subianto, dalam pernyataannya paskaputusan MK. “Sama seperti yang diarahkan Bapak Prabowo Subianto, kita harus hormati apapun keputusan MK. Bahwa MK sudah menetapkan yang terbaik, presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024, Bapak Jokowi dan Bapak Ma’ruf Amin,” kata Direktur Relawan BPP Sumut, Sugiat Santoso menjawab Sumut Pos, Jumat (28/6).

Pihaknya siap mendukung penuh kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin untuk menjalankan roda pemerintahan dan program pembangunan hingga lima tahun mendatang. Di samping itu, berdasarkan informasi dari BPN Prabowo-Sandi, tidak lagi ada upaya hukum lain setelah keputusan MK. “Tidak, tidak. BPN malah jauh-jauh hari menyatakan sesuai arahan Pak Prabowo tetap melakukan jalur konstitusional. Dan jalur konstitusional yang terakhir itu adalah keputusan MK. Kita juga tidak mau berlama-lama dalam urusan politik. Artinya bagaimana ke depan program-program pembangunan Jokowi-Ma’ruf Amin kita kawal bersama dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Wakil Ketua Gerindra Sumut itu.

Rumor berkembang, usai jalur MK, persoalan dugaan kecurangan Pilpres 2019 akan dibawa tim kuasa hukum 02 ke Mahkamah Internasional? Sugiat mengatakan, sampai sekarang tidak ada pengarahan ke Prabowo untuk menempuh jalur tersebut. “Sikap Pak Prabowo kan jelas, menunjukkan bahwa beliau adalah negarawan sejati. Beliau mengakui keputusan MK dan paling penting dari semua yang Pak Prabowo sampaikan, adalah kepentingan masyarakat Indonesia bukan kepentingan kelompok ataupun segelintir golongan,” katanya.

Diketahui, Prabowo-Sandi memang mengakui hasil putusan MK namun dalam pernyataan sikap tidak ada mengucapkan selamat kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Apakah sikap Prabowo ini menunjukkan bahwa dia masih belum legowo sepenuhnya menerima kemenangan Jokowi untuk kali kedua, Sugiat menegaskan sepanjang pemahaman pihaknya tentang karakter Prabowo, asumsi tersebut tidak benar adanya seperti yang disebut sejumlah kalangan.

“Enggaklah. Bahkan di 2014 dia juga bersikap kesatria. Jadi gak perlu dibesar-besarkanlah kami pikir soal ini. Yang penting apa yang menjadi arahan beliau, bahwa sekarang kita harus kembali bersatu lagi. Tidak ada lagi 01, 02. Melakukan kerja-kerja nyata untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.

Penasehat Tim Kampanye Daerah (TKD) Provinsi Sumatera Utara Jokowi-Maruf Amin, Japorman Saragih menyebutkan, usai putusan MK kemarin malam, tidak ada lagi pengkotak-kotakan. Menurutnya, yang ada saat ini adalah masyarakat bersatu menuju Indonesia makmur dan sejahtera. “Di sini bukan kemenangan 01 atau 02, tapi kemenangan seluruh Bangsa Indonesia. Karena kita semua saudara,” kata Japorman kepada Sumut Pos, Jumat (28/6) siang.

Japorman yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara ini menegaskan, sudah saatnya kembali seluruh anak bangsa bersatu mendukung pemerintahan yang terpilih. “Kita harus bekerja untuk semua anak bangsa lebih baik lagi kedepannya,” sebut Japorman.

Di samping itu, ia berterima kasih kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara yang sudah memilih Paslon nomor urut 01 dan mengantar kembali Jokowi mempimpin Indonesia lima tahun ke depan. “Semua ini kerja keras bersama. Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat atas partisipasi pada pemilu 2019,” tandasnya. (prn/gus)

Istimewa
KOALISI: Prabowo bersama petinggi parpol koalisi Adil dan Makmur saat temu pers, usai putusan MK, Kamis (27/6).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – USAI sengketa Pilpres 2019 diputus oleh Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (28/6) malam, kedua pihak menerima dan menghormati putusan majelis hakim. Begitu juga dengan tim pemenangan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden di tingkat daerah, khususnya Sumatera Utara.

Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Sumatera Utara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menegaskan, sikap mereka sama seperti yang sudah ditunjukkan Prabowo Subianto, dalam pernyataannya paskaputusan MK. “Sama seperti yang diarahkan Bapak Prabowo Subianto, kita harus hormati apapun keputusan MK. Bahwa MK sudah menetapkan yang terbaik, presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024, Bapak Jokowi dan Bapak Ma’ruf Amin,” kata Direktur Relawan BPP Sumut, Sugiat Santoso menjawab Sumut Pos, Jumat (28/6).

Pihaknya siap mendukung penuh kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin untuk menjalankan roda pemerintahan dan program pembangunan hingga lima tahun mendatang. Di samping itu, berdasarkan informasi dari BPN Prabowo-Sandi, tidak lagi ada upaya hukum lain setelah keputusan MK. “Tidak, tidak. BPN malah jauh-jauh hari menyatakan sesuai arahan Pak Prabowo tetap melakukan jalur konstitusional. Dan jalur konstitusional yang terakhir itu adalah keputusan MK. Kita juga tidak mau berlama-lama dalam urusan politik. Artinya bagaimana ke depan program-program pembangunan Jokowi-Ma’ruf Amin kita kawal bersama dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Wakil Ketua Gerindra Sumut itu.

Rumor berkembang, usai jalur MK, persoalan dugaan kecurangan Pilpres 2019 akan dibawa tim kuasa hukum 02 ke Mahkamah Internasional? Sugiat mengatakan, sampai sekarang tidak ada pengarahan ke Prabowo untuk menempuh jalur tersebut. “Sikap Pak Prabowo kan jelas, menunjukkan bahwa beliau adalah negarawan sejati. Beliau mengakui keputusan MK dan paling penting dari semua yang Pak Prabowo sampaikan, adalah kepentingan masyarakat Indonesia bukan kepentingan kelompok ataupun segelintir golongan,” katanya.

Diketahui, Prabowo-Sandi memang mengakui hasil putusan MK namun dalam pernyataan sikap tidak ada mengucapkan selamat kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Apakah sikap Prabowo ini menunjukkan bahwa dia masih belum legowo sepenuhnya menerima kemenangan Jokowi untuk kali kedua, Sugiat menegaskan sepanjang pemahaman pihaknya tentang karakter Prabowo, asumsi tersebut tidak benar adanya seperti yang disebut sejumlah kalangan.

“Enggaklah. Bahkan di 2014 dia juga bersikap kesatria. Jadi gak perlu dibesar-besarkanlah kami pikir soal ini. Yang penting apa yang menjadi arahan beliau, bahwa sekarang kita harus kembali bersatu lagi. Tidak ada lagi 01, 02. Melakukan kerja-kerja nyata untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.

Penasehat Tim Kampanye Daerah (TKD) Provinsi Sumatera Utara Jokowi-Maruf Amin, Japorman Saragih menyebutkan, usai putusan MK kemarin malam, tidak ada lagi pengkotak-kotakan. Menurutnya, yang ada saat ini adalah masyarakat bersatu menuju Indonesia makmur dan sejahtera. “Di sini bukan kemenangan 01 atau 02, tapi kemenangan seluruh Bangsa Indonesia. Karena kita semua saudara,” kata Japorman kepada Sumut Pos, Jumat (28/6) siang.

Japorman yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara ini menegaskan, sudah saatnya kembali seluruh anak bangsa bersatu mendukung pemerintahan yang terpilih. “Kita harus bekerja untuk semua anak bangsa lebih baik lagi kedepannya,” sebut Japorman.

Di samping itu, ia berterima kasih kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara yang sudah memilih Paslon nomor urut 01 dan mengantar kembali Jokowi mempimpin Indonesia lima tahun ke depan. “Semua ini kerja keras bersama. Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat atas partisipasi pada pemilu 2019,” tandasnya. (prn/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/