27 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Kadishub Medan Tantang Ketua DPRD Medan

MEDAN- Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Medan Syarif Armansyah Lubis alias Bob mempertanyakan statemen Ketua DPRD Medan, Amiruddin. Bagi Bob, pernyataan soal utang-piutang yang menyebabkan rumahnya dilempari, sama sekali tidak berdasar. Dia menantang Amiruddin menunjukan bukti kuitansi jika memang ada utang piutang.

“Kalau memang ada utang, tanya ke dia (Ketua DPRD Medan Amiruddin) utang apa? Utang uang atau utang apa? Kalau utang uang, berapa jumlahnya, mana kuitansinya?” ungkap Bob ketika dikonfirmasi Sumut Pos terkait pertikaiannya dengan Ketua DPRD Medan, Amiruddin, Rabu (28/12).

Saat ditanya apa alasannya kenapan tidak bersedia dikonfirmasi sebelumnya terkait persoalan tersebut, pria berbadan tambun ini berdalih, dia tidak ingin berkomentar karena khawatir hal itu berkembang jadi fitnah. “Bukannya tak mau jawab, nanti dianggap orang memfitnah. Saya tak mau memfitnah,” jawabnya.

Namun, Bob membenarkan kasus pelemparan rumahnya itu. Begitu pula dengan laporannya ke Kepolisian Sektor Sunggal (Polsek) Sunggal, Medan. Untungnya, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, karena dia beserta keluarganya tengah mengikuti acara margondang di Kediaman Kepala Dinas (Kadis) Pertamanan Medan, Erwin Lubis di Jalan Tuamang, Medan Tembung, Sabtu (3/12) lalu. “Memang melapor saya, apa yang dikatakan Kapolsek itu benar,” bebernya.

“Nggak ada korban jiwa karena kebetulan kami lagi di rumah Kadis Pertamanan Medan waktu ada acara margondang. Ya sekitar siang gitu,” jelasnya.

Bob menekankan, urusan itu sudah dia serahkan ke pihak polisi, jadi biarkan polisi yang menyelesaikan. “Bila masalah ini tidak naik di Polsek akan saya tingkatkan laporannya ke Polresta Medan,” tegasnya.

Bob membantah persoalan dengan Amiruddin beserta putranya, terkait masalah proyek. Namun anehnya, Bob enggan menyebutkan terkait masalah apa pertikaian tersebut. “Nggak, bukan masalah proyek. Kalau katanya masalah utang, utang yang mana. Dia harusnya menjelaskan, utang apa saya dengan dia. Harusnya ditanya ke dia karena dia yang bilang saya punya utang. Jangan tanya ke saya,” ungkapnya.

Bagaimana dengan rencana Ketua DPRD Medan Amiruddin yang hendak melaporkannya ke polisi? Terkait hal itu, Bob menjawab dengan tegas, dia tidak takut dengan ancaman tersebut. “Mau melapor apa dia? Silahkan saja laporkan,” jawabnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Medan Amiruddin sekira pukul 12.30 WIB siang menelepon Sumut Pos dan mempertanyakan masalah pemberitaan tersebut. Dalam pembicaraannya, Amiruddin terdengar berang. “Iya, kau tulis juga rupanya. Okelah. Terima kasih!” kata Amiruddin sembari mematikan ponselnya.

Sikap Amiruddin ini langsung dikonfirmasikan ke Kadishub Medan. Tak pelak, Bob menjadi heran dengan sikap kasar Amiruddin itu. “Tapi dia yang bilang saya punya utang. Kok waktu dia telepon Kau (Sumut Pos, Red), dia jadi kayak gitu. Orang kan bisa menilai, mana yang benar dan mana yang salah,” ulasnya.

Sementara itu, seorang sumber di salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kota (Pemko) Medan kepada Sumut Pos menyatakan, putra Amiruddin memang menunjukkan sikap arogan dalam meminta proyek dengan mengandalkan jabatan Amiruddin sebagai Ketua DPRD Medan. “Iya, anak-anaknya itu sempat minta proyek. Tapi takku kasih. Kasian dia (Amiruddin, Red), dimanfaatkan anak-anaknya,” bebernya.
Tidak hanya sampai di situ, salah seorang sumber di DPRD Medan yang enggan disebutkan namanya juga menyampaikan, permainan proyek anak-anak Amiruddin menyebar ke Rumah Sakit (RS) Pirngadi Medan, area perparkiran di Jalan Sumatera dan ada juga sinyalemen di Dinas Pendidikan Medan masa kepempimpinan Hasan Basri.

“Di Pirngadi ada juga itu. Tapi Dewi (Direktur Pirngadi, Red), entah berani membukanya atau nggak itu. Bisa jadi dia (Dewi) takut. Di area parker Jalan Sumatera juga katanya itu proyek anak Amiruddin. Kalau untuk proyek ini, memang mesti atas nama PNS. Jadi, nama PNS itu dipakai yang mengatur tetap anak Amiruddin itu. Di Dinas Pendidikan juga katanya ada,” aku sumber di DPRD Medan tersebut.

Terlepas dari itu, pihak Polsek Sunggal kembali menyatakan kalau kasus pelemparan rumah Bob adalah benar. Petugas juru periksa sudah melakukan pemeriksaan terhadap tiga saksi termasuk pelaku diketahui berinsial MI (32).

“Sudah kita periksa tiga orang termasuk pelaku,” ucap Kapolsekta Medan Sunggal AKP Budi Hendrawan, Rabu (28/12) siang.

Budi menceritakan, MI melakukan tindakkan tidak menyenangkan terhadap rumah tinggal Syarif Armansyah Lubis di Komplek Tasbih Medan dengan cara memukul pagar tembok. Namun, tembok tersebut kokoh sehingga tembok tersebut tidak rusak. Tindakan tersebut dipergoki satpam komplek tersebut. “Dia dibawa petugas keamanan komplek Tasbi ke Polsek kita (Polsekta Medan Sunggal),” beber Budi.

Lalu, kenapa MI tidak ditahan? Budi menjawab, hal itu hanya tindakan kriminal ringan. “Cuma enam bulan kurungan penjara, ini tindakan kriminal ringan,” ujar Budi Sembari mengatakan kasus ini sudah sebulan ini terjadi.

Meski begitu, Budi mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi. “Kita akan memanggil satu saksi lagi untuk kasus ini,” pungkasnya. (ari/adl/gus)

*Ketua DPRD Medan Berang
Kadihsub Medan Tanyakan Kwitansi

MEDAN- Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Medan Syarif Armansyah Lubis alias Bob mempertanyakan statemen Ketua DPRD Medan, Amiruddin. Bagi Bob, pernyataan soal utang-piutang yang menyebabkan rumahnya dilempari, sama sekali tidak berdasar. Dia menantang Amiruddin menunjukan bukti kuitansi jika memang ada utang piutang.

“Kalau memang ada utang, tanya ke dia (Ketua DPRD Medan Amiruddin) utang apa? Utang uang atau utang apa? Kalau utang uang, berapa jumlahnya, mana kuitansinya?” ungkap Bob ketika dikonfirmasi Sumut Pos terkait pertikaiannya dengan Ketua DPRD Medan, Amiruddin, Rabu (28/12).

Saat ditanya apa alasannya kenapan tidak bersedia dikonfirmasi sebelumnya terkait persoalan tersebut, pria berbadan tambun ini berdalih, dia tidak ingin berkomentar karena khawatir hal itu berkembang jadi fitnah. “Bukannya tak mau jawab, nanti dianggap orang memfitnah. Saya tak mau memfitnah,” jawabnya.

Namun, Bob membenarkan kasus pelemparan rumahnya itu. Begitu pula dengan laporannya ke Kepolisian Sektor Sunggal (Polsek) Sunggal, Medan. Untungnya, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, karena dia beserta keluarganya tengah mengikuti acara margondang di Kediaman Kepala Dinas (Kadis) Pertamanan Medan, Erwin Lubis di Jalan Tuamang, Medan Tembung, Sabtu (3/12) lalu. “Memang melapor saya, apa yang dikatakan Kapolsek itu benar,” bebernya.

“Nggak ada korban jiwa karena kebetulan kami lagi di rumah Kadis Pertamanan Medan waktu ada acara margondang. Ya sekitar siang gitu,” jelasnya.

Bob menekankan, urusan itu sudah dia serahkan ke pihak polisi, jadi biarkan polisi yang menyelesaikan. “Bila masalah ini tidak naik di Polsek akan saya tingkatkan laporannya ke Polresta Medan,” tegasnya.

Bob membantah persoalan dengan Amiruddin beserta putranya, terkait masalah proyek. Namun anehnya, Bob enggan menyebutkan terkait masalah apa pertikaian tersebut. “Nggak, bukan masalah proyek. Kalau katanya masalah utang, utang yang mana. Dia harusnya menjelaskan, utang apa saya dengan dia. Harusnya ditanya ke dia karena dia yang bilang saya punya utang. Jangan tanya ke saya,” ungkapnya.

Bagaimana dengan rencana Ketua DPRD Medan Amiruddin yang hendak melaporkannya ke polisi? Terkait hal itu, Bob menjawab dengan tegas, dia tidak takut dengan ancaman tersebut. “Mau melapor apa dia? Silahkan saja laporkan,” jawabnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Medan Amiruddin sekira pukul 12.30 WIB siang menelepon Sumut Pos dan mempertanyakan masalah pemberitaan tersebut. Dalam pembicaraannya, Amiruddin terdengar berang. “Iya, kau tulis juga rupanya. Okelah. Terima kasih!” kata Amiruddin sembari mematikan ponselnya.

Sikap Amiruddin ini langsung dikonfirmasikan ke Kadishub Medan. Tak pelak, Bob menjadi heran dengan sikap kasar Amiruddin itu. “Tapi dia yang bilang saya punya utang. Kok waktu dia telepon Kau (Sumut Pos, Red), dia jadi kayak gitu. Orang kan bisa menilai, mana yang benar dan mana yang salah,” ulasnya.

Sementara itu, seorang sumber di salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kota (Pemko) Medan kepada Sumut Pos menyatakan, putra Amiruddin memang menunjukkan sikap arogan dalam meminta proyek dengan mengandalkan jabatan Amiruddin sebagai Ketua DPRD Medan. “Iya, anak-anaknya itu sempat minta proyek. Tapi takku kasih. Kasian dia (Amiruddin, Red), dimanfaatkan anak-anaknya,” bebernya.
Tidak hanya sampai di situ, salah seorang sumber di DPRD Medan yang enggan disebutkan namanya juga menyampaikan, permainan proyek anak-anak Amiruddin menyebar ke Rumah Sakit (RS) Pirngadi Medan, area perparkiran di Jalan Sumatera dan ada juga sinyalemen di Dinas Pendidikan Medan masa kepempimpinan Hasan Basri.

“Di Pirngadi ada juga itu. Tapi Dewi (Direktur Pirngadi, Red), entah berani membukanya atau nggak itu. Bisa jadi dia (Dewi) takut. Di area parker Jalan Sumatera juga katanya itu proyek anak Amiruddin. Kalau untuk proyek ini, memang mesti atas nama PNS. Jadi, nama PNS itu dipakai yang mengatur tetap anak Amiruddin itu. Di Dinas Pendidikan juga katanya ada,” aku sumber di DPRD Medan tersebut.

Terlepas dari itu, pihak Polsek Sunggal kembali menyatakan kalau kasus pelemparan rumah Bob adalah benar. Petugas juru periksa sudah melakukan pemeriksaan terhadap tiga saksi termasuk pelaku diketahui berinsial MI (32).

“Sudah kita periksa tiga orang termasuk pelaku,” ucap Kapolsekta Medan Sunggal AKP Budi Hendrawan, Rabu (28/12) siang.

Budi menceritakan, MI melakukan tindakkan tidak menyenangkan terhadap rumah tinggal Syarif Armansyah Lubis di Komplek Tasbih Medan dengan cara memukul pagar tembok. Namun, tembok tersebut kokoh sehingga tembok tersebut tidak rusak. Tindakan tersebut dipergoki satpam komplek tersebut. “Dia dibawa petugas keamanan komplek Tasbi ke Polsek kita (Polsekta Medan Sunggal),” beber Budi.

Lalu, kenapa MI tidak ditahan? Budi menjawab, hal itu hanya tindakan kriminal ringan. “Cuma enam bulan kurungan penjara, ini tindakan kriminal ringan,” ujar Budi Sembari mengatakan kasus ini sudah sebulan ini terjadi.

Meski begitu, Budi mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi. “Kita akan memanggil satu saksi lagi untuk kasus ini,” pungkasnya. (ari/adl/gus)

*Ketua DPRD Medan Berang
Kadihsub Medan Tanyakan Kwitansi

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/