26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Pria Cabuli Anak Tiri Itu Konon Siluman Ular

Foto: Hulman/Kombinas/PM Agus Samah, ayah tiri yang mencabuli putrinya (kiri), dan rumahnya (kanan).
Foto: Hulman/Kombinas/PM
Agus Samah, ayah tiri yang mencabuli putrinya (kiri), dan rumahnya (kanan).

PAGAR MERBAU, SUMUTPOS.CO – Sosok Agus Samah, ayah tiri bejat yang mencabuli anak tirinya, sebut saja namanya Kembang, perlahan mulai terungkap. Ternyata pria 41 tahun itu adalah siluman ular. Setiap bulan, punggungnya bersisik dang anti kulit.

Cerita ini diperoleh dari Desa Jati Baru Kecamatan Pagar Merbau, Minggu (9/10). Kru media ini menemui Lisnawati, istri Agus Samah sekaligus ibu kandung Kembang, yang dicabuli bapak tirinya itu.

Tiba di rumah permanen yang disekitarnya masih banyak kilang batu bata, Lisnawati keluar dari dalam kediamannya. Menurut perempuan 41 ini, dia mengenal Agus Samah ketika masih bertempat tinggal di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Pagar Merbau.

Suatu malam, Liswati bermimpi bertemu Agus Samah. Padahal sebelumnya dia tidak pernah mengenal pria itu. Keesokan harinya, Liswati langsung bertemu Agus Samah, yang ketika itu masih menumpang di rumah kakak kandungnya.

Keduanya pun berkenalan. Sepekan setelah perkenalan itu, Liswati dan Agus Samah pun menikah. Cerita pernikahan itu terjadi sekitar delapan tahun lalu. “Kami menikah saat pemilihan bupati Deli Serdang yang dimenangkan alamarhum Bapak Amri Tambunan,” sebut Liswati

Sejak menikah dengan Agus Samah, perlahan-lahan suaminya pun mulai bercerita soal pribadinya, yang lebih senang berkelana. Namun Liswati tidak tahu apa yang dikerjakan sang suami bepergian ke daerah lain.

“Agus Samah sudah pernah merantau ke seluruh provinsi yang ada di Pulau Jawa. Dia senang merantau,” ucap Liswati

Hobi Agus Samah melanglang buana ke daerah lain menimbulkan pertanyaan dalam hati Liswati. Perlahan-lahan dia pun bertanya sudah berapa kali suaminya itu menikah. Dan menerima jawaban bahwa dia adalah istri yang kesepuluh. Sebelumnya, Agus telah memperistri gadis sembilan kali.

Cerita Liswati ini berbeda dengan pengakuan Agus Samah saat disambangi ke Lapas Lubuk Pakam. Saat itu dia mengaku menikah enam kali dan Liswati merupakan istri keenamnya.

“Sembilan istrinya, semuanya perawan hanya aku yang janda,” aku Liswati.

Liswati melanjutkan, sembilan istri Agus Samah yang terdahulu ditinggal begitu saja, karena tidak mau mematuhi peraturan yang diterapkan. Tapi Liswati tidak tahu pasti aturan itu. Soal ini ini, Agus Samah tidak pernah terbuka.

“Agus Samah itu belajar ilmu agama, dia pintar berceramah,” sebut Liswati

Perlahan, tapi pasti. Keanehan Agus Samah mulai dirasakan Liswati. Setiap tidur, Liswati selalu didatangi oleh makhluk gaib dan mau menindihnya. Bahkan desis ular sering terdengar di kamar tidur, kamar mandi dan di atap rumah mereka.

“Suara desis ular kedengaran, tapi ularnya tidak tampak. Kadang tempat tidur pun goyang sendiri sehingga aku sering merinding,” kenangnya.

Foto: Hulman/Kombinas/PM Agus Samah, ayah tiri yang mencabuli putrinya (kiri), dan rumahnya (kanan).
Foto: Hulman/Kombinas/PM
Agus Samah, ayah tiri yang mencabuli putrinya (kiri), dan rumahnya (kanan).

PAGAR MERBAU, SUMUTPOS.CO – Sosok Agus Samah, ayah tiri bejat yang mencabuli anak tirinya, sebut saja namanya Kembang, perlahan mulai terungkap. Ternyata pria 41 tahun itu adalah siluman ular. Setiap bulan, punggungnya bersisik dang anti kulit.

Cerita ini diperoleh dari Desa Jati Baru Kecamatan Pagar Merbau, Minggu (9/10). Kru media ini menemui Lisnawati, istri Agus Samah sekaligus ibu kandung Kembang, yang dicabuli bapak tirinya itu.

Tiba di rumah permanen yang disekitarnya masih banyak kilang batu bata, Lisnawati keluar dari dalam kediamannya. Menurut perempuan 41 ini, dia mengenal Agus Samah ketika masih bertempat tinggal di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Pagar Merbau.

Suatu malam, Liswati bermimpi bertemu Agus Samah. Padahal sebelumnya dia tidak pernah mengenal pria itu. Keesokan harinya, Liswati langsung bertemu Agus Samah, yang ketika itu masih menumpang di rumah kakak kandungnya.

Keduanya pun berkenalan. Sepekan setelah perkenalan itu, Liswati dan Agus Samah pun menikah. Cerita pernikahan itu terjadi sekitar delapan tahun lalu. “Kami menikah saat pemilihan bupati Deli Serdang yang dimenangkan alamarhum Bapak Amri Tambunan,” sebut Liswati

Sejak menikah dengan Agus Samah, perlahan-lahan suaminya pun mulai bercerita soal pribadinya, yang lebih senang berkelana. Namun Liswati tidak tahu apa yang dikerjakan sang suami bepergian ke daerah lain.

“Agus Samah sudah pernah merantau ke seluruh provinsi yang ada di Pulau Jawa. Dia senang merantau,” ucap Liswati

Hobi Agus Samah melanglang buana ke daerah lain menimbulkan pertanyaan dalam hati Liswati. Perlahan-lahan dia pun bertanya sudah berapa kali suaminya itu menikah. Dan menerima jawaban bahwa dia adalah istri yang kesepuluh. Sebelumnya, Agus telah memperistri gadis sembilan kali.

Cerita Liswati ini berbeda dengan pengakuan Agus Samah saat disambangi ke Lapas Lubuk Pakam. Saat itu dia mengaku menikah enam kali dan Liswati merupakan istri keenamnya.

“Sembilan istrinya, semuanya perawan hanya aku yang janda,” aku Liswati.

Liswati melanjutkan, sembilan istri Agus Samah yang terdahulu ditinggal begitu saja, karena tidak mau mematuhi peraturan yang diterapkan. Tapi Liswati tidak tahu pasti aturan itu. Soal ini ini, Agus Samah tidak pernah terbuka.

“Agus Samah itu belajar ilmu agama, dia pintar berceramah,” sebut Liswati

Perlahan, tapi pasti. Keanehan Agus Samah mulai dirasakan Liswati. Setiap tidur, Liswati selalu didatangi oleh makhluk gaib dan mau menindihnya. Bahkan desis ular sering terdengar di kamar tidur, kamar mandi dan di atap rumah mereka.

“Suara desis ular kedengaran, tapi ularnya tidak tampak. Kadang tempat tidur pun goyang sendiri sehingga aku sering merinding,” kenangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/