Konsulat AS Gelar Pameran Pendidikan
MEDAN-Konsulat Amerika Serikat di Medan kembali mengadakan acara pameran pendidikan di Hotel JW Marriott Medan, Kamis (29/3). Pameran kali ini diikuti lebih dari 28 universitas terkemuka di Amerika Serikat.
Pameran juga menyediakan beasiswa bagi para peserta yang ingin menjajaki dunia pendidikan di negara Paman Sam itu.
“Pameran ini untuk memberi tahu ke masyarakat di Kota Medan bahwa ada beasiswa yang disediakan bagi yang ingin mencoba pendidikan di Amerika,” ujar Advisor EducationUSA Indonesia untuk Medan, Donna Ria Pasaribu. Menurutnya, selama ini masyarakat tidak mengetahui program beasiswa.
Padahal, bila mengikuti program beasiswa ini akan memudahkan bagi masyarakat baik yang mampu atau tidak mampu untuk sekolah di Amerika. “Ada program Need Plan Scolarship, program ini untuk yang berprestasi, tapi tidak memiliki uang. Dengan mengikuti program ini maka biaya pendidikan akan ditanggung seluruhnya,” tambah Donna.
Dalam even itu ada 28 wakil universitas besar di Amerika yang ikut hadir, seperti IIEF dan USAID dan hampir 50 persen menawarkan beasiswa, dengan syarat yang cukup ringan, seperti Tofl minimal 500, IPK minimal 3 ke atas, memiliki jiwa kepemimpinan, dan pengiriman sesuai dengan tenggat waktu.
“Setelah itu akan diseleksi dan dipanggil secara langsung,” tambah Donna.
Bagi yang tidak tertarik dengan program beasiswanya, juga bisa berkonsultasi untuk mengetahui dan memahami dengan baik universitas yang akan dituju. Konsultasi gratis tidak dipungut biaya apapun.
“Memberikan kesempatan konsultasi akan memudahkan bagi pengunjung untuk memutuskan dan memilih universitas yang sesuai dengan pilihannya,” ungkap Donna.
Untuk biaya hidup, tidak perlu takut. Karena tidak semua fasilitas yang ada di Amerika mahal, malah ada sebagian fasilitas yang harganya lebih mahal di Medan.
“Tidak semua fasilitas di Medan yang harganya mahal, ada sebagian yang murah, bahkan lebih mahal dari Medan. Di Amerika kita memiliki berbagai pilihan yang sesuai dengan standar hidup kita,” ungkap Richard, warga Amerika yang bekerja di Medan, sebagai guru bahasa Inggris di Medan.
Donna menegaskan, bahwa kesadaran masyarakat akan bahasa asing seperti Inggris misalnya masih minim, hal ini dapat dilihat melalui Tofl yang pada umumnya dimiliki oleh warga Medan, yang cenderung di bawah 500. “Jadi ini merupakan kesempatan bagi Medan. karena seperti kita ketahui bahasa Inggris di Amerika lebih praktis dan lebih mudah untuk dipahami,” tutupnya. (ram)