Tugas Kabiro Perenanaan dan Organisasi Kemenparekraf Berakhir Tragis
MEDAN- Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Turman Siagian (48), ditemukan tewas dalam kondisi bugil di dalam kamar 1186 Hotel Arya Duta Medan. Turman ditemukan tewas sekira pukul 01.30 WIB, Minggu (29/4), saat bersama teman wanitanya.
Dari informasi yang dihimpun Sumut Pos, warga Bekasi, Jawa Barat itu menginap di Hotel Arya Duta Jalan Kapten Maulana Lubis bersama wanita dari karaoke yang diketahui bernama Anggi Murni (20), warga Jl Tanjung Balai Desa Payageli Medan Krio.
Setelah beberapa waktu di dalam kamar, Anggi yang diketahui merupakan teman kencannya itu keluar dan langsung menjumpai resepsionis dengan napas terengah-engah. “Saya pun terkejut mendengar informasi dari wanita itu saat menyampaikan kalau teman kencannya di dalam kamar sudah tewas kepada resepsionis,” ucap seorang saksi yang tak ingin namanya dikorankan.
Dirinya juga tidak dapat melihat kondisi mayat yang diduga tewas dikarenakan sakit jantung setelah mengkomsumsi obat kuat dengan kondisi tubuh membiru dibagian wajah dan dada. “Saya pun tak bisa masuk kedalam kamar untuk melihat kondisi mayat. Yang saya tahu, sekujur tubuhnya membiru di bagian wajah dan dadanya,” katanya lagi.
Pihak hotel langsung melaporkan kejadian itu ke pihak petugas Polsekta Medan Baru. Petugas kepolisian, lalu mengidentifikasi jasad korban guna olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selanjutnya jasad korban dievakuasi dengan menggunakan mobil Toyota Avanza hitam BK 1399 KG ke instalasi jenazah RSUD dr Pirngadi Medan.
“Mayat tidak dilakukan otopsi dan sudah diberangkatkan ke Bandara Polonia Medan, sekitar pukul 13.00 WIB (kemarin) untuk dipulangkan ke kampung halamannya di Bekasi, Jawa Barat. Itu pun atas permintaan dari pihak kepolisian,” ucap petugas kamar mayat RSUD dr Pirngadi yang meminta namanya tidak disebutkan.
Sedangkan Anggi yang menjalani pemeriksaan di ruang juru periksa (Juper) Polsekta Medan Baru tidak diizinkan oleh pihak kepolisian untuk diwawancarai. “Jangan dulu Bang, tanya sama Kapolsekta saja,” kata seorang Juper yang sedang berada di depan pintu ruang Juper sembari menutup pintu.
Kapolsekta Medan Baru, Kompol Donny Alexander, enggan memberikan komentar. Beberapa kali dihubungi melalui telepon selulernya tak juga diangkat, begitu juga saat di SMS tak juga ada balasan. Tak lama kemudian, telepon selulernya tidak aktif. Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru, AKP Andi Eko, pun bungkam ketika dimintai keterangan. “Untuk lebih jelas apa penyebab tewasnya korban kita tunggu aja hasil periksa oleh Dokter Forensik yang memeriksa,” ucapnya.
Biasanya Singgah ke Rumah Tante
Sebelumnya, suasana duka jelas terlihat di Instalasi Jenazah RSUD dr Pirngadi Medan. Kepergian Turman Siagian (48) membawa duka mendalam bagi keluarga yang ditinggal. Bahkan, firasat buruk dirasakan oleh Sinerlia Siagian (60) tante korban. Itu terjadi saat Sinerlia pulang dari tempat ia berjualan kain dipajak Padang Bulan, Sabtu (28/4) sekitar pukul 21.00 WIB.
“Saya heran sepulang dari tempat belanja, semacam ada yang membisikan saya untuk berhenti di depan pagar pintu masuk IGD yang juga dekat pintu masuk kamar mayat RS Pirngadi Medan, rupanya itu pertanda Turman sudah tiada. Dan biasanya kalau datang ke Medan ia selalu singgah ke rumah tapi kali ini ia tidak singgah “ jelas Sinerlia.
Sementara, Drs Kosmas Harefa M.SI Dirut Akademi Pariwisata(AKPAR) di Instalasi Jenazah mengaku, kedatangan Turman untuk kunjungan kerja. Turman tiba di Medan pada Jumat (27/4) dan menginap di Hotel Arya Duta. Keesokannya, Sabtu ( 28/4) Turman berangkat mengunjungi Kabupaten Asahan dalam rangka menbicarakan perkembangan rencana memajukan pariwisata arung jeram di daerah tersebut.
“Dia kembali ke Medan Sabtu malam dan menginap di Hotel Arya duta. Rencananya Senin (30/4) sekitar pukul 15.00 WIB sore kembali ke Jawa Barat. Saya dapat kabar sebelumnya Turman sudah tewas di dalam hotel dan memang Turman itu tewas karena penyakit yang dideritanya,” ujarnya.
Terpisah, Andriana Hendrawati, Head Marketing Comunication Hotel Arya Duta enggan berkomentar yang langsung mematikan telepon selulernya ketika dihubungi. Namun, Fifin Erdiany, Director of Sales Hotel Arya Duta menjelaskan kalau dirinya tidak mengetahui ada tamu hotel tewas saat bersama gadis muda di dalam kamar. “Aduh, saya belum mendapatkan informasi itulah. Saya bisa minta tolong kalau nama hotelnya jangan dibuat. Karena kami takut masalah ini dapat mengurangi tamu berkunjung di hotel kami,” pinta Fifin singkat.
Tewas Begitu Buka Baju
Informasi yang dihimpun POSMETRO (grup Sumut Pos) di sekitar lokasi hotel berbintang tersebut, korban memasuki hotel dan memesan 2 kamar bernomor 1186 dan 1111 yang berada di lantai 11 pada tanggal 27 april hingga 28 april. Korban tidak sendirian, dia bersama seorang wanita rekan kerjanya yang tak diketahui namanya. Korban menginap di kamar 1186 dan rekan wanitanya di kamar 1111. Kemudian setelah waktu pakai kamar habis, rekan wanita korban kembali ke Bekasi namun tidak dengan korban, ia malah memilih untuk memperpanjang kamar hingga tanggal 29 april.
Setelah itu korban yang sendirian di kamar hotel memilih untuk berkaroke di salah satu karoke keluarga di Jl Raden Saleh yang tak jauh dari hotel tempatnya menginap. Di dalam karoke, korban berkenalan dengan seorang wanita penghibur bernama Anggi Murni (37) warga Jl Tanjung Balai Desa Payageli Medan Krio. Setelah bernego, korban dan sang wanita menuju ke kamar hotel.
Pihak sekuriti hotel mengatakan jika korban diketahui tewas sekitar pukul 01:30 WIB. “Diia sama teman wanitanya, posisinya telentang tanpa memakai pakaian,” Terang seorang sekuriti berinisial IS saat ditemui di lobi Hotel Arya Duta.
Sementara itu Anggi Murni saat ditemui di Polsek Medan Baru mengatakan jika dirinya dikenalkan kepada korban oleh seorang pria yang berada di karaoke. “Kami belum ngapa-ngapain Bang, langsung jatuh dia pas uda buka baju,” terang wanita hitam manis itu. Namun saat ditanya apakah korban sebelumnya mengonsumsi obat kuat atau minuman keras, wanita tersebut mengaku tak mengetahuinya. (adl/mag-11/wel/smg)