25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Di Madina Ribuan Warga Mengungsi, 6 Luka-luka

MEDAN-Banjir rob masih menggenangi 8 desa di tiga kecamatan Kabupaten Deliserdang, Senin (29/4) kemrain. Tiga kecamatan itu masing-masing, Kecamatan Labuhan Deli, Hamparanperak dan Pantailabu.

Banjir di Kecamatan Labuhan Deli dan Hamparanperak, ratusan rumah warga banjir karena gelombang air laut yang terjadi empat hari lalu. Meski tidak sebesar hari sebelumnya, air laut yang pasang masih terlihat memasuki pemukiman warga, Senin (29/4) kemarin.

Amatan Sumut Pos, debit air laut yang naik ke daratan mencapai 50 centimeter. Meski banjir rob masih berpeluang terjadi, namun warga di lima desa yakni Desa Paluhmanan, Paluhkurau dan Desa Lama Kecamatan Hamparanperak serta Desa Telaga Tujuh dan Karanggading Kecamatan Labuhan Deli, tetap memilih bertahan. Para warga hanya menyelamatkan barang-barang perabotan rumah tangga, dengan menaikannya ke atas meja atau ke tempat yang lebih tinggi.

“Kalau banjir pasang laut ini sudah biasa bagi kami warga di sini.

Paling-paling hanya barang perabotan rumah tangga dinaikan agar tidak rusak. Hanya saja yang perlu diwaspadai aliran listrik jangan sampai terkena air,” ujar, Mahadi (34) warga Desa Telaga Tujuh Kecamatan Labuhan Deli.

Camat Labuhan Deli, H Gongma Sehat Harahap mengatakan, untuk meminimalisir naiknya air laut ke daratan yang merendam permukiman warga pihak kecamatan sebelumnya telah mengusulkan ke Dinas PU Deliserdang agar dibangun tanggul di sekitar pinggiran pesisir desa. “Kita sudah mengusulkan ke Dinas PU Deliserdang agar dibangun tanggul, saat ini dalam proses ganti rugi lahan,” kata Gongma.

Di Kecamatan Pantailabu, tiga desa yakni: Desa Rugemuk, Desa Rantopanjang dan Baganserdang, Kecamatan Pantailabu juga digenangi banjir rob. Kondisi terparah di Dusun I, II, III Desa Baganserdang, kemudian Dusun III Desa Rugemuk, Dusun IV Desa Rantopanjang.
Penuturan korban banjir, Hendra (48) dan Ahmad Syafii (45) warga Dusun II Desa Baganserdang, banjir pasang perdani itu terjadi sejak Jumat (26/4) kemarin. Ketinggian air diperkirakan 30 Cm hingga 40 Cm .

Banjir di Madina malah lebih parah. Sedikitnya 819 rumah di Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terendam dan mengalamai rusak parah dan 6 warga mengalami luka-luka akibat banjir bandang yang menghantam 12 desa di kecamatan ini, Minggu (28/4) malam. Saat ini, 1.058 warga mengungsi ke rumah famili yang lebih aman. Banjir bandang disebabkan Aekmata dan Aekranto Puran/Aekkitang yang meluap.

Ke-12 desa itu yakni Desa Sopobatu, Sigalapangjae, Sigalapangjulu, Kampung Padang, Kelurahan Panyabungan 3, Panyabungan 1, Kayujati, Gunungmanaon, Manyabar, Pagarantonga, Panyabung anjulu, dan Panyabunganjae.

Dua orang warga kelurahan Panyabungan 3 mengalami luka berat yakni Ishak dan Bawardah, dan empat orang mengalami luka ringan yakni Tati, Manda, Ika dan Kaila.

Keenam korban luka ini sempat dirawat di RSU Panyabungan dan pada Senin pagi, keenam warga itu sudah pulang.(rul/btr/smg)

MEDAN-Banjir rob masih menggenangi 8 desa di tiga kecamatan Kabupaten Deliserdang, Senin (29/4) kemrain. Tiga kecamatan itu masing-masing, Kecamatan Labuhan Deli, Hamparanperak dan Pantailabu.

Banjir di Kecamatan Labuhan Deli dan Hamparanperak, ratusan rumah warga banjir karena gelombang air laut yang terjadi empat hari lalu. Meski tidak sebesar hari sebelumnya, air laut yang pasang masih terlihat memasuki pemukiman warga, Senin (29/4) kemarin.

Amatan Sumut Pos, debit air laut yang naik ke daratan mencapai 50 centimeter. Meski banjir rob masih berpeluang terjadi, namun warga di lima desa yakni Desa Paluhmanan, Paluhkurau dan Desa Lama Kecamatan Hamparanperak serta Desa Telaga Tujuh dan Karanggading Kecamatan Labuhan Deli, tetap memilih bertahan. Para warga hanya menyelamatkan barang-barang perabotan rumah tangga, dengan menaikannya ke atas meja atau ke tempat yang lebih tinggi.

“Kalau banjir pasang laut ini sudah biasa bagi kami warga di sini.

Paling-paling hanya barang perabotan rumah tangga dinaikan agar tidak rusak. Hanya saja yang perlu diwaspadai aliran listrik jangan sampai terkena air,” ujar, Mahadi (34) warga Desa Telaga Tujuh Kecamatan Labuhan Deli.

Camat Labuhan Deli, H Gongma Sehat Harahap mengatakan, untuk meminimalisir naiknya air laut ke daratan yang merendam permukiman warga pihak kecamatan sebelumnya telah mengusulkan ke Dinas PU Deliserdang agar dibangun tanggul di sekitar pinggiran pesisir desa. “Kita sudah mengusulkan ke Dinas PU Deliserdang agar dibangun tanggul, saat ini dalam proses ganti rugi lahan,” kata Gongma.

Di Kecamatan Pantailabu, tiga desa yakni: Desa Rugemuk, Desa Rantopanjang dan Baganserdang, Kecamatan Pantailabu juga digenangi banjir rob. Kondisi terparah di Dusun I, II, III Desa Baganserdang, kemudian Dusun III Desa Rugemuk, Dusun IV Desa Rantopanjang.
Penuturan korban banjir, Hendra (48) dan Ahmad Syafii (45) warga Dusun II Desa Baganserdang, banjir pasang perdani itu terjadi sejak Jumat (26/4) kemarin. Ketinggian air diperkirakan 30 Cm hingga 40 Cm .

Banjir di Madina malah lebih parah. Sedikitnya 819 rumah di Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terendam dan mengalamai rusak parah dan 6 warga mengalami luka-luka akibat banjir bandang yang menghantam 12 desa di kecamatan ini, Minggu (28/4) malam. Saat ini, 1.058 warga mengungsi ke rumah famili yang lebih aman. Banjir bandang disebabkan Aekmata dan Aekranto Puran/Aekkitang yang meluap.

Ke-12 desa itu yakni Desa Sopobatu, Sigalapangjae, Sigalapangjulu, Kampung Padang, Kelurahan Panyabungan 3, Panyabungan 1, Kayujati, Gunungmanaon, Manyabar, Pagarantonga, Panyabung anjulu, dan Panyabunganjae.

Dua orang warga kelurahan Panyabungan 3 mengalami luka berat yakni Ishak dan Bawardah, dan empat orang mengalami luka ringan yakni Tati, Manda, Ika dan Kaila.

Keenam korban luka ini sempat dirawat di RSU Panyabungan dan pada Senin pagi, keenam warga itu sudah pulang.(rul/btr/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/