SUMUTPOS.CO – Pemadaman listrik yang terjadi di sejumlah daerah di Sumut pada awal Ramadan, menurut Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Erry Nuradi disebabkan masalah teknis. Karenanya, Gubsu mengimbau agar masyarakat tidak panik. Apalagi secara pasokan, listrik di Sumut sudah mencukupi untuk kebutuhan masyarakat.
Gubsu Erry Nuradi mengaku banyak mendapat keluhan dari masyarakat terkait pemadaman listrik di awal Ramadan ini. Bahkan, orang nomor satu di Pemprovsu ini mengaku sudah menanyakan langsung persoalan ini ke PLN. “Walaupun bukan tupoksi kami, namun apapun persoalan di Sumatera Utara harus kita sikapi dengan bijak. Kita sudah menanyakan ini kepada pihak PLN,” kata Gubsu kepada wartawan, kemarin malam.
Informasi yang ia peroleh dari pihak PLN, listrik padam saat bulan suci Ramadan ini disebabkan masalah teknis. “Ada travo yang over load karena arus yang dipakai tidak sesuai dengan beban. Mungkin karena masih ada pencurian arus tidak lewat meteran yang menyebabkan beban travo over load,” tutur Erry usai menerima penjelasan PLN.
Untuk itu, Gubernur berharap masyarakat tidak perlu panik dan tetap bersabar, upaya pembenahan listrik di Sumatera Utara terus dilakukan. “Listrik kita sudah cukup dan tidak ada defisit, listrik padam dikarenakan kerusakan teknis,” terangnya.
Erry kembali menjelaskan, berdasarkan kemampuan daya yang ada, listrik Sumut aman seiring telah tibanya kapal pembangkit listrik Marrine Vessel Power Plant (MVPP) 240 MW di Pelabuhan Belawan.
Menurut informasi yang diterimanya, PLN sudah bisa memenuhi kebutuhan daya listrik di Sumatera Utara dan Aceh mencapai 1.850 Mega Watt. Namun PLN hanya memiliki cadangan daya sedikit. Karenanya, kehadiran MVPP akan menambah cadangan daya listrik sebesar 240 Mega Watt.
“Memang kalau kebutuhan daya kita sudah cukup. Tapi tentu kalau ada masalah atau pembangkit kita sedang drop kita masih punya defisit 240 mega watt dari MVPP dan surplus ini dapat diberikan ke provinsi lain,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan Erry, keberadaan MVPP juga dalam rangka membantu penyelesaian sejumlah pembangkit yang saat ini sedang dibangun diantaranya pembangkit listrik panas bumi Sarulla yang sudah masuk 110 mega watt (3×110 megawatt) dan pembangunan pembangkit listrik Pangkalan Susu 3 dan 4.
Hal ini ini belum ditambah dari sejumlah pembangkit listrik lainnya seperti Micro Hidro juga bisa menjadikan Sumatera Utara semakin paten karena persoalan listriknya tidak ada masalah lagi.
Gubernur mengajak masyarakat Sumatera Utara terus memantau persoalan listrik ini. “Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan memberikan reward bila PLN tidak memadamkan listrik lagi selama bulan suci Ramadan ini. Dan seterusnya,” kata Erry.
Sementara terkait pemadaman tersebut, dirinya menerima laporan beberapa waktu lalu, bahwa ada kabel listrik yang terputus di Jalan Setia Budi Medan akibat pohon tumbang karena hujan dan angin. Saat ini penormalan dilakukan bertahap. Sedangkan di beberapa lokasi seperti Medan Selayang dan Tuntungan, terjadi gangguan kabel schoon yang terbakar dan telah ditangani kurang lebih 30 menit.
Sementara itu, Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu menilai, pemadaman listrik yang berlangsung selama Ramadan ini bisa memicu reaksi sosial yang berlebihan. Sehingga, harus segera ada solusi detil ke masyarakat.
Informasi yang dihimpun, pemadaman listrik bukan saja terjadi di wilayah Medan tapi juga merata ke beberapa daerah lain lain di Sumut. Bahkan, para pelanggan sudah mengadukan persoalan yang terjadi ke layanan online PLN123 dan melalui jejaring sosial namun tidak ada respon.
Dikatakan Gus, Komisi VII sudah berkali-kali mengingatkan PLN agar menyediakan pasok listrik yang cukup terutama pada hari besar keagamaan. “Awalnya kan kita diberi tahu ada mesin yang mengalami perbaikan. Perbaikan itu diharapkan rampung ketika Ramadan datang sehingga tak ada lagi pemadaman,” tutur Gus.