MEDAN-Jumlah perawat RSUD dr Pirngadi Medan dianggap tak ideal dalam penanganan pasien rawat inap. Pasalnya, dari 400 Bad Occupance Rate (BOR) atau rata-rata pemakaian tempat tidur di RSUD dr Pirngadi Medan per harinya, hanya ditangani oleh 720 perawat yang terbagi dalam tiga shift atau tiga gelombang.
“Seluruh perawat kita yakni 208 honorer, dan 522 PNS dengan total 720 perawat. Seluruhnya ditugaskan dalam tiga shift, atau masing-masing 240 perawat tiap shift nya, dan mereka harus merawat 400 hingga 500 pasien. Angka ini pastinya kurang ideal untuk melayani seluruh pasien,” kata Kepala Bidang Perawatan RSUD dr Pirngadi Medan, Lili Rumongga saat dikonfirmasi, Jumat (29/6).
Sehingga, bilang Lili, tidak idealnya jumlah ini, mengharuskan para perawat harua mengerjakan tugas yang bukan jobnya sebagai perawat, seperti pengambilan resep pasien, maupun mengambil hasil laboratoriumnya.
Bahkan, bilang Lili, jumlah pasien sejak dua bulan belakangan terus mengalami peningkatan hingga rata-rata pemakaian tempat tidur mencapai 500 pasien.
Kondisi ini, bilang Lili, menyebabkan sinergi pelayanan dan perawatan di rumah sakit menjadi tidak maksimal.
“Untuk alternatifnya, maka ke depannya direncanakan akan menyusun Rencana Strategis (Renstra) seperti rencana penambahan perawat maupun langkah lainnya. Hal ini dilakukan dalam upaya peningkatan pelayanan,”sebutnya.
Disinggung mengenai keberadaan perawat praktek yang tengah menjalani proses studi di rumah sakit tersebut, menurut Lili belum cukup membantu.
“Mereka kan tengah menjalani pendidikan tidak mungkin kita berikan tugas yang bukan kapasitasnya,”sebutnya diakhir. (uma)