27.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Tempat Lain yang Boros Listrik Juga Harus Padam

SUMUTPOS.CO – Meski belum melihat surat imbauan dari PT PLN (Persero) terkait pemadaman lampu penerangan jalan umum (LPJU) di sekitar rumah dinas gubernur, setidaknya Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) sudah merespo permintaan tersebut.

“Ya, kita tentu hormati imbauan PLN itu. Apalagi sekarang ini kita masih mengalami defisit listrik,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) Nurdin Lubis kepada Sumut Pos, kemarin.

Dia mengimbau agar seluruh elemen masyarakat melakukan gerakan hemat energi berupa penghematan-penghematan listrik.

“Tentunya kita sangat apresiasi masyarakat bagi masyarakat yang melakukan penghematan-penghematan, dimana hal yang tidak perlu kiranya dipadamkan saja sebab kita masih mengalami defisit,” ungkapnya.

Ia mengaku belum melihat surat imbauan tersebut, namun pihaknya menegaskan akan segera menindaklanjuti permintaan dari PLN selama Ramadan. “Belum ada. Cuma tahu dari media saja. Namun segera kita respon,” kata Sekda.

Pun begitu soal LPJU di rumah dinas gubernur di mana selama Ramadan PLN meminta agar dipadamkan, Nurdin mendukung imbauan itu. “Tidak hanya di situ (rumah dinas gubsu), tempat lain pun jika tidak diperlukan hidup, lebih baik dipadamkan saja. Kita apresiasilah langkah PLN itu,” ujarnya.

Hal itu menurut Sekda, merupakan upaya saling bersinergi dengan PLN. Dimana setidaknya mampu membantu meringankan beban listrik yang selama ini dihadapi. “Meski kita sudah mendengarkan keputusan dari PLN, bahwa selama Ramadan tidak ada pemadaman, akan tetapi tidak salah juga kita melakukan penghematan energi listrik. Saya kira tidak hanya di rumah dinas gubernur, di tempat lain yang dianggap boros listrik kiranya perlu dipadamkan. Hal itu sebagai langkah membantu PLN mewujudkan gerakan tidak memadamkan listrik selama Ramadan,” paparnya.

Seperti diberitakan koran ini, pihak PLN sebelumnya sudah menyurati Pemprovsu (gubernur) namun belum ditanggapi.

“Surat yang kita layangkan belum ditanggapi. Padahal kepala daerah cerminan rakyatnya. Kalau kepala daerah saja tak mau menghemat listrik, tentu menjadi contoh yang tidak baik,” tegas GM PT PLN (Persero) wilayah Sumut, Dyanto.

Untuk itu dia meminta agar LPJU dan lampu di halaman rumah dinas Gubsu bisa dipadamkan untuk menghemat listrik. Apalagi dalam menyambut Ramadan ini sangat diperlukan menghemat listrik karena Sumut masih mengalami defisit.

Namun, meski saat ini tengah terjadi defisit listrik di Sumut hingga mencapai 180 MW-200 MW, PLN akan berupaya menahan pemadaman tersebut agar umat Islam bisa menjalankan ibadah puasa dengan nyaman. “Kalaupun sekiranya padam, kita upayakan sebelum Magrib. Tapi pas Magrib kita tahan untuk tidak padam,” katanya.

Selain itu PLN juga sudah menyediakan 134 genset yang akan disebarkan di rayon-rayon PLN. Genset itu akan dipergunakan untuk masjid-masjid yang tengah melaksanakan salat Tarawih bila terjadi pemadaman. “Genset-genset sudah kita tempatkan di rayon-rayon,” tandas Dyanto. (mag-6/azw)

SUMUTPOS.CO – Meski belum melihat surat imbauan dari PT PLN (Persero) terkait pemadaman lampu penerangan jalan umum (LPJU) di sekitar rumah dinas gubernur, setidaknya Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) sudah merespo permintaan tersebut.

“Ya, kita tentu hormati imbauan PLN itu. Apalagi sekarang ini kita masih mengalami defisit listrik,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) Nurdin Lubis kepada Sumut Pos, kemarin.

Dia mengimbau agar seluruh elemen masyarakat melakukan gerakan hemat energi berupa penghematan-penghematan listrik.

“Tentunya kita sangat apresiasi masyarakat bagi masyarakat yang melakukan penghematan-penghematan, dimana hal yang tidak perlu kiranya dipadamkan saja sebab kita masih mengalami defisit,” ungkapnya.

Ia mengaku belum melihat surat imbauan tersebut, namun pihaknya menegaskan akan segera menindaklanjuti permintaan dari PLN selama Ramadan. “Belum ada. Cuma tahu dari media saja. Namun segera kita respon,” kata Sekda.

Pun begitu soal LPJU di rumah dinas gubernur di mana selama Ramadan PLN meminta agar dipadamkan, Nurdin mendukung imbauan itu. “Tidak hanya di situ (rumah dinas gubsu), tempat lain pun jika tidak diperlukan hidup, lebih baik dipadamkan saja. Kita apresiasilah langkah PLN itu,” ujarnya.

Hal itu menurut Sekda, merupakan upaya saling bersinergi dengan PLN. Dimana setidaknya mampu membantu meringankan beban listrik yang selama ini dihadapi. “Meski kita sudah mendengarkan keputusan dari PLN, bahwa selama Ramadan tidak ada pemadaman, akan tetapi tidak salah juga kita melakukan penghematan energi listrik. Saya kira tidak hanya di rumah dinas gubernur, di tempat lain yang dianggap boros listrik kiranya perlu dipadamkan. Hal itu sebagai langkah membantu PLN mewujudkan gerakan tidak memadamkan listrik selama Ramadan,” paparnya.

Seperti diberitakan koran ini, pihak PLN sebelumnya sudah menyurati Pemprovsu (gubernur) namun belum ditanggapi.

“Surat yang kita layangkan belum ditanggapi. Padahal kepala daerah cerminan rakyatnya. Kalau kepala daerah saja tak mau menghemat listrik, tentu menjadi contoh yang tidak baik,” tegas GM PT PLN (Persero) wilayah Sumut, Dyanto.

Untuk itu dia meminta agar LPJU dan lampu di halaman rumah dinas Gubsu bisa dipadamkan untuk menghemat listrik. Apalagi dalam menyambut Ramadan ini sangat diperlukan menghemat listrik karena Sumut masih mengalami defisit.

Namun, meski saat ini tengah terjadi defisit listrik di Sumut hingga mencapai 180 MW-200 MW, PLN akan berupaya menahan pemadaman tersebut agar umat Islam bisa menjalankan ibadah puasa dengan nyaman. “Kalaupun sekiranya padam, kita upayakan sebelum Magrib. Tapi pas Magrib kita tahan untuk tidak padam,” katanya.

Selain itu PLN juga sudah menyediakan 134 genset yang akan disebarkan di rayon-rayon PLN. Genset itu akan dipergunakan untuk masjid-masjid yang tengah melaksanakan salat Tarawih bila terjadi pemadaman. “Genset-genset sudah kita tempatkan di rayon-rayon,” tandas Dyanto. (mag-6/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/