30 C
Medan
Friday, June 21, 2024

Gempa 5,3 SR Guncang Nias Selatan

Seismograf, alat monitoring gempa bumi-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gempa bumi tektonik berkekuatan5,3 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Nias Selatan, Senin (30/2018) pukul 20.34.25 WIB malam.

Hasil analisis BMKG menunjukkan, informasi awal gempabumi ini memiliki kekuatan 5,3 SR, yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 4,8 SR. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,58 LU dan 98,31 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 113 km arah tenggara Gunung Sitoli pada kedalaman 16 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di zona Megathrust. Zona ini merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam rilisnnya yang diterima Sumut Pos, malam ini.

Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran naik dengan kombinasi mendatar (oblique thrust fault).

Dampak gempabumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) dan laporan masyarakat menunjukkan, guncangan dirasakan di daerah Sibolga dan Air Bangis II SIG-BMKG (II-III MMI), Teluk dalam dan Aek Godang I SIG-BMKG (II MMI) . Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 21.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).  Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (rel/mea)

Seismograf, alat monitoring gempa bumi-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gempa bumi tektonik berkekuatan5,3 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Nias Selatan, Senin (30/2018) pukul 20.34.25 WIB malam.

Hasil analisis BMKG menunjukkan, informasi awal gempabumi ini memiliki kekuatan 5,3 SR, yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 4,8 SR. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,58 LU dan 98,31 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 113 km arah tenggara Gunung Sitoli pada kedalaman 16 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di zona Megathrust. Zona ini merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam rilisnnya yang diterima Sumut Pos, malam ini.

Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran naik dengan kombinasi mendatar (oblique thrust fault).

Dampak gempabumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) dan laporan masyarakat menunjukkan, guncangan dirasakan di daerah Sibolga dan Air Bangis II SIG-BMKG (II-III MMI), Teluk dalam dan Aek Godang I SIG-BMKG (II MMI) . Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 21.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).  Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/