25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Gereja Katolik St Yosef Kembali Dibuka

FKUB Sepakat tak SARA
Terpisah, untuk meredam komentar beragam di media sosial yang dinilai justru memicu konflik horizontal. Majelis Agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut menandatangani kesepakatan bahwa kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan SARA.

Hasil kesepakatan pada Rapat Koordinasi Badan Kesbangpolinmas Sumut dengan Majelis Keagamaan se Sumut di kantor Kesbangpolinmas, Senin (29/8), meminta semua pihak menjaga sarana dan prasarana rumah ibadah dari gangguan pihak tidak bertanggungjawab.

Hadir dalam rapat tersebut, Ketua FKUB Sumut Dr Maratua Simanjuntak, Ketua FKUB Medan Drs H Palit Muda Harahap, MA, perwakilan Kanwil Kemenag Medan Syafaruddin Lubis, Ketua MUI Medan Prof Mohd Hatta, perwakilan Walubi Sumut Budi SE dan Sutjipto, Keuskupan Agung Medan Pastor Bonaventura Gultom OFMCONV, PHDI Sumut Pandita M Chandra Bose, S.Sos, Matakin Sumit JS Tevi Tandijono, PGI Sumut Pdt Hotman Hutasoit, MTj dan Sekum MUI Sumut Ardiansyah MA.

“Majelis-majelis agama dan forum kerukunan beragama di Sumut sepakat menyatakan bahwa peristiwa yang terjadi kemarin tidak ada kaitannya dengan SARA. Karena pekerjaan pelaku bukan didorong karena satu keyakinan agama, dan bukan karena disuruh oleh salah satu agama. Yang kita lihat hanya upaya-upaya kriminilitas yang dilakukan terhadap Pastor tersebut,” ujar Maratua Simanjuntak.

Para tokoh lintas agama itu juga sepakat menjaga nama baik Sumut yang dikenal kondusifi meskipun terdapat berbagai macam suku dan agama. Sehingga mereka berharap besar kepada pengguna media soial dan media massa agar turut serta menjaga kerukunan umat beragama di Sumut.

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Ideologi dan Kewaspadaan Bangsa Kesbangpolinmas Provsu Drs Sudarto MAP mengapresiasi langkah cepat FKUB dan majelis agama turut serta membantu pemmerintah dalam menciptakan suasana kondusif di Medan.

“Kita berharap dengan adanya kesepakatan bersama ini kondisi keamanan tetap kondusif dan masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan isu dan kabar-kabar yang ingin memecah belah kita,” ujar Sudarto. (ted/bal/ril)

FKUB Sepakat tak SARA
Terpisah, untuk meredam komentar beragam di media sosial yang dinilai justru memicu konflik horizontal. Majelis Agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut menandatangani kesepakatan bahwa kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan SARA.

Hasil kesepakatan pada Rapat Koordinasi Badan Kesbangpolinmas Sumut dengan Majelis Keagamaan se Sumut di kantor Kesbangpolinmas, Senin (29/8), meminta semua pihak menjaga sarana dan prasarana rumah ibadah dari gangguan pihak tidak bertanggungjawab.

Hadir dalam rapat tersebut, Ketua FKUB Sumut Dr Maratua Simanjuntak, Ketua FKUB Medan Drs H Palit Muda Harahap, MA, perwakilan Kanwil Kemenag Medan Syafaruddin Lubis, Ketua MUI Medan Prof Mohd Hatta, perwakilan Walubi Sumut Budi SE dan Sutjipto, Keuskupan Agung Medan Pastor Bonaventura Gultom OFMCONV, PHDI Sumut Pandita M Chandra Bose, S.Sos, Matakin Sumit JS Tevi Tandijono, PGI Sumut Pdt Hotman Hutasoit, MTj dan Sekum MUI Sumut Ardiansyah MA.

“Majelis-majelis agama dan forum kerukunan beragama di Sumut sepakat menyatakan bahwa peristiwa yang terjadi kemarin tidak ada kaitannya dengan SARA. Karena pekerjaan pelaku bukan didorong karena satu keyakinan agama, dan bukan karena disuruh oleh salah satu agama. Yang kita lihat hanya upaya-upaya kriminilitas yang dilakukan terhadap Pastor tersebut,” ujar Maratua Simanjuntak.

Para tokoh lintas agama itu juga sepakat menjaga nama baik Sumut yang dikenal kondusifi meskipun terdapat berbagai macam suku dan agama. Sehingga mereka berharap besar kepada pengguna media soial dan media massa agar turut serta menjaga kerukunan umat beragama di Sumut.

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Ideologi dan Kewaspadaan Bangsa Kesbangpolinmas Provsu Drs Sudarto MAP mengapresiasi langkah cepat FKUB dan majelis agama turut serta membantu pemmerintah dalam menciptakan suasana kondusif di Medan.

“Kita berharap dengan adanya kesepakatan bersama ini kondisi keamanan tetap kondusif dan masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan isu dan kabar-kabar yang ingin memecah belah kita,” ujar Sudarto. (ted/bal/ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/